Semua Butuh Proses. Hargailah!
Oleh: Ronaldo Rozalino
Mahasiswa Pascasarjana Umsb
Bismillah. Sebelum tulisan yang telah dibuat dimedia seperti FB, Website, android, laptop atau lainnya. Disusun akan menjadi buku yang Ber ISBN. Perlunya kurator, editor terdahulu. Dan ini perlu waktu.
Perlunya pemahaman yang demikian. Bagi setiap penulis yang mau membukukan karyanya. Karena bila tidak bersabar dan tak tahu cara kerjanya. Pada akhirnya menyalahkan dan tak menghargai prosesnya. Maaf.
Memangnya buku dibuat asal jadi saja. Pahami sahabat. Saya belajar untuk ini pun perlu proses juga. Mengikuti kelas menulis yang berbayar dan gratis. Agar paham cara kerja bagaimana sebuah buku jadi dan sampai ketangan penulis. Miris saja.
Pernah terjadi ketika membuat antologi. Penulis ada yang tak mengerti sebuah proses. Bahkan sampai meremehkan. Ini namanya tak paham. Bahkan ada yang tak mau membayar buku hasil karya bersama. Miris saja.
Ketika ini sudah terjadi akan menjadi pengalaman kedepan. Karena menjadi penulis dan membukukannya tidak semudah yang dikira. Perlu waktu khusus untuk ini. Dan perlu berhati-hati dengan sifat penulis yang tak berkorban materi dan waktu.
Buku yang dibuat akan menjadi sangat berharga dan bernilai. Bila buku tersebut diberikan apresiasi yang baik oleh seorang yang hebat. Seperti Rektor, Gubernur, Bupati, Kepala Dinas, Bahkan penulis hebat lainnya. Sepakat ya?
Alhamdulillah beberapa buku yang saya kuratori dan editori. Diberikan kata sambutan oleh Rektor, Kepala Dinas, Ketua PGRI, dan pengampu kebijakan. Dan ini tentunya akan menjadi kebanggaan dan kebahagiaan bagi penulisnya.
Dan untuk itu maka hargailah dengan membeli bukunya. Bukan meminta gratis. Agar penulis bisa lebih semangat lagi berkaryanya. Dan hasil dari penjualan buku itu bisa menjadi modal kembali untuk berkarya.
Terkadang miris saja. Proses yang panjang membuat buku ini. Setelah buku selesai buku itu diminta gratis. Kapan mau menghargai sebuah ilmu sahabat?
Lain hal ceritanya bila buku itu diberikan dari penulisnya ke orang yang berjasa bagi kehidupannya. Sebagai ucapan terima kasih telah mendukung dan mendoakannya. Masyaa Allah.
Menulis pekerjaaan keabadian. Karena dengan menulis semua hal yang tak tahu menjadi tahu. Dengan menulis juga membaca. Akan membangun peradaban lebih beradab dan beretika. Menulislah agar hidup semakin berarti dan bermakna. Dan jangan mati sebelum menulis buku.
Sahabat. Proses membuat buku dari tulisan-tulisan yang dikumpulkan berhari-hari dan berbulan. Sungguhlah panjang! Hargailah dengan membelinya. Jangan menjadi manusia gratisan. Ilmu itu mahal bagi yang tahu menghargainya. Salam Damai
Ronaldo Rozalino
(Writerpreneur, Teacherpreneur, Owner Leader Jembatan Merah, Composser, Arranger)
Posting Komentar
Komentar ya