*EVOLUSI MARKETING*
Apa itu _marketing?_ Pertanyaan ini terkadang masih banyak menyelimuti pikiran para pemasar atau calon pemasar hari ini. Karena sebagian dari kita masih sering bingung dengan pengertian _marketing_ dan _selling._
Tak sekadar pertanyaan mengenai definisi _marketing_ atau pemasaran, evolusi dari era _marketing_ juga patut untuk diperhatikan. Tercatat, kita telah melewati era _marketing_ 1.0, _marketing_ 2.0, _marketing_ 3.0, _marketing_ 4.0, dan kini _marketing_ 5.0.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, _marketing_ atau pemasaran didefinisikan sebagai proses, cara, dan perbuatan memasarkan suatu barang dagangan. Lebih komprehensif, bapak pemasaran modern Philip Kotler mendefinisikan _marketing_ sebagai ilmu dan seni untuk mengeksplorasi, menciptakan, dan men- _deliver_ sebuah nilai untuk memuaskan kebutuhan target pasar dengan cara yang menguntungkan.
Untuk mencapai misinya, strategi _marketing_ yang baik seringkali dituntut untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan dan hasrat dari konsumen yang belum didapatkannya. Di dalam upayanya ini, para pemasar atau _marketer_ harus melakukan identifikasi segmen mana yang potensial menghasilkan keuntungan sebelum merancang produk dan promosi yang sesuai.
Begawan _marketing_ Hermawan Kartajaya di dalam bukunya Hermawan Kartajaya on marketing, mendefinisikan marketing sebagai upaya strategis yang bertujuan untuk memuaskan tiga pihak utama, yakni _shareholder_, _customer_, dan _people._ Pemasaran haruslah menjadi jiwa dari setiap perusahaan dan setiap elemen dari sebuah perusahaan harusnya menjadi seorang pemasar untuk perusahaan. _Everybody is a marketeer._
_Marketing_ 1.0 atau pemasaran tradisional didefinisikan sebagai pemasaran yang berorientasi pada produk atau _product driven_. Kala itu, produsen berlomba-lomba membuat produk sebaik dan sebanyak mungkin dengan harapan pasar akan menyerap dengan sendirinya. Bahkan, hampir tidak memikirkan diferensiasi. Era _marketing_ 2.0 berfokus pada upaya memenuhi kebutuhan konsumen demi menjadi pilihan konsumen agar tidak berpaling ke merek lain. Konsumen di era ini lebih manusiawi. Konsumen bukan sekedar target pasar, tetapi juga individu yang ingin dianggap sebagai manusia seutuhnya.
_Marketing_ 3.0 lebih mempertimbangkan perspektif dari konsumen. Pada era _Marketing_ 4.0, jejak konsumen berpindah-pindah dari _online_ ke _offline_ dan sebaliknya. Kita bisa menyebut perilaku ini dengan omni _experience._ Namun, era ini belum berbicara mengenai _Artificial Intelligence_ (AI), robotik, dan lain-lain.
_Marketing_ 5.0 adalah bagaimana manusia mencari teknologi yang tepat untuk membantu pekerjaan mereka, khususnya dalam hal pemasaran. Teknologi bisa membawa dampak buruk tetapi juga dapat memberikan dampak baik jika digunakan secara tepat dan proporsional.
Karena itu, kita harus mulai berpikir untuk mengadopsi konsep _marketing_ 5.0 dengan pandangan, pekerjaan rutin bisa ditangani oleh mesin atau robot, namun bidang yang membutuhkan pemikiran, kreativitas, dan pengawasan harus tetap dilakukan oleh manusia. Sebagai contohnya untuk menyebarkan informasi kita bisa menggunakan iklan, membuat bahan postingan dengan teknologi artificial, namun untuk membuat kerangka ide maupun komunikasi dengan calon konsumen tetap harus kita yang turun secara langsung.
Jadi, mulai sekarang kita harus menyadari bahwa untuk bertahan dalam sebuah bisnis harus benar-benar mau berjuang secara serius dan memanfaatkan kreativitas secara maksimal.
Tidak bisa lagi kita terlalu berharap dengan hanya memposting informasi dan mendisplai produk tiba-tiba ada orang yang mau beli. Karena saat ini era untuk saling beradu _value_ atau manfaat demi menarik minat konsumen terhadap produk yang kita jual. Tentunya dengan cara yang baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pada era evolusi _marketing_ 5.0 saat ini, teknologi menjadi sangat penting untuk kita kuasai. Karena segmen pasar kita juga memiliki pola yang sama, yaitu tidak bisa jauh dari teknologi atau media yang ada.
Untuk itu, jika kita mau memanfaatkan pasar-pasar _online_ yang ada selain pasar _offline_ yang selama ini sudah kita maksimalkan, maka insyaAlloh kita tidak akan pernah kehabisan tempat untuk menjual produk yang kita punya. _Landingpage, website_ dan media pemasaran online yang kita miliki saat ini memiliki peran penting untuk menghadirkan kemudahan bagi calon konsumen agar mereka merasa lebih nyaman untuk berinteraksi dengan kita. Jadi, jangan ragu lagi untuk memanfaatkan teknologi yang ada secara maksimal ya.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.
*Eko W. Nugroho*