*MUSUH TERBERAT*
Jualan, menulis, berbicara, merupakan hal pokok yang secara bertahap dipelajari bahkan terus diasah hingga mahir. Pertanyaannya, kenapa mesti dikuasai? Ya karena hal itu memudahkan kita untuk berinteraksi dan mengedukasi orang lain.
Jualan tentu saja selain untuk mencari uang juga untuk mencapai target yang kita inginkan. Menulis bisa sebagai sarana menerangkan ide dan gagasan kita kepada orang lain dengan lebih luas. Berbicara tentu tak kalah penting dimana kualitas kita bisa terlihat dari apa yang disampaikan.
"Pengen banget bisa jago jualan, tapi gimana caranya?"
"Pengen banget Kak, saya mau bisa menulis, bagaimana caranya?"
"Kak, saya mau bisa lancar ngomong tapi bagaimana caranya?"
Semua bisa dipelajari teman-teman, tidak ada yang namanya belajar langsung bisa, tapi bisa karena diniatkan untuk selalu belajar dan terus praktek secara konsisten.
Sering banget kita dengar slogan paksa, bisa, terbiasa. Yup bener banget orang Medan bilangnya _"Repetition is the mother of all skill"_ atau jamak kita dengar lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut adalah suatu kepandaian dan juga keterampilan dapat diraih dengan sering latihan.
Tapi kak? Apa sanggup kami menjalani semua tahapan proses itu. Jangan mengecilkan dirimu. Masih ingat firman Allah melalui Qur'an surah Al Baqarah ayat 286, Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Stephen R Covey pernah bilang di bukunya bahwa untuk mengubah kehidupan kita, maka yang perlu diubah adalah karakter diri kita. Karakter kita dibentuk dari sebuah kebiasaan yang ada, dan kebiasaan tersebut terbentuk dari tindakan yang dilakukan secara konsisten.
Ya, musuh terberat sejatinya adalah mengalahkan diri sendiri. Kalau kita berhasil mengelola diri kita sendiri, kita bisa mengeluarkan versi terbaik dari diri kita sendiri.
Mungkin temen-temen ada yang pernah berpikiran:
“Kenapa ya udah baca buku A,B,C, lalu ikut seminar dan workshop A, B, C, beli _tools_ ini itu, tapi _skill_-nya gini-gini aja?”
Mau sebanyak apapun kita baca buku, ikut seminar sana-sini, beli _tools_ ini itu, tapi dipraktekkannya hanya sebentar lalu kembali lagi ke _habit_ lama (jarang praktek dan suka menunda) atau malah sama sekali nggak praktek. Jangan heran jika nggak ada suatu perubahan apa pun yang kita dapatkan.
Saat kita mempelajari sesuatu, maka sesuatu tersebut belum menjadi ilmu jika belum dipraktekkan. Jika sudah dipraktekkan, pastikan kita selalu melakukannya dengan konsisten.
Sama seperti olahraga, semua orang tahu bahwa olahraga itu sehat. Tapi apakah semua orang melakukannya? Lalu saat sudah melakukannya apakah akan konsisten? Yang bisa mengontrol itu semua adalah diri kita sendiri.
Jangan sia-siakan semua fasilitas dan kemudahan di komunitas ini, mulai dari mentor sampai sarana dan prasarana untuk membuat diri kita lebih baik dari hari kemarin. Jadi, mulailah praktek apa yang sudah kita pelajari.
Salam praktek, *@enitaazmar*.
Posting Komentar
Komentar ya