Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Bismillah.
Kuliah Daring (Online) bersama Dosen-Dosen Mileneal UMSB akan dilaksanakan.
Alhamdulillah, ini sebagai wujud mendukung pemerintah dan fatwa MUI
untuk tidak keluar rumah dalam waktu ini karena dengan wabah covid 19
corona . Berdiam diri dalam rumah selama 14 hari untuk memutus mata
rantai penyebaran wabah corona.
Terima kasih Pihak Kampus UMSB , Bapak/Ibu Dosen Mileneal terbaik kami.
Kami siap kuliah online bersama Bersama Bapk/Ibu Dosen.
Mata Kuliah yang dijalani Lokal E Pasca S2 PAI UMSB
1. Metode Penelitian PAI
bersama Bapak Dr. Mahyudin Ritonga, MA
2. Bimbingan Konseling PAI
bersama Ibu Dr. Rahmi
3. Pembelajaran PAI
bersama Bapak Dr. Lahmi, MA
4. Filssafat Ilmu Islam
bersama Bapak Dr. Riki Saputra, MA
5. English Studi
bersama Ibu Profesor Martin
Semoga Kuliah Online / During yang dijalani berjalan sukses, lancar, dalam kebaikan ridho, rahmat, berkah Allah. Aamiin
Salam Pembelajaran Online During
Ronaldo Rozalino
Mahasiswa Pasca S2 PAI UMSB
#UniversitasMuhammadiyahSumateraBarat
#PascaSarjanaS2
#PendidikanAgamaIslam
#KuliahOnline
#KuliahDuring
READ MORE - Kuliah Daring (Online) bersama Dosen-Dosen Mileneal Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB)
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
-Malam tak selamanya kelam-
Dr. H. Zul Ikromi, Lc., MA
Sahabat kami asal Maroko, Dr. Sa'id az-Zakkaf menulis di halaman FB-nya dua ayat Allah dari surat al-Haaqqah :
فلا أقسم بما تبصرون
'' Sungguh Aku bersumpah dengan segala yang kalian lihat.
و ما لا تبصرون
'' dan dengan segala yang tidak kalian lihat..
Lalu beliau mengomentari:
الآن، فهمت الآية
'' sekarang, saya baru faham ayat ini.. ''
Segala virus dan bakteri yang tidak kita lihat, sesungguhnya adalah
makhluk Allah. Sebab ia tidak terlihat itu, semoga meneguhkan iman kita
betapa Allahu Akbar.
Inilah kenyataan kita hari ini. Untuk
menghadapinya; pemerintah telah mengambil kebijakannya, ahli kesehatan
memberi saran dan arahannya, begitu juga para Ulama sudah menyampaikan
pandangan dan fatwanya. Di hadapan itu semua, selayaknya kita dengar dan
kita ta'ati.
Dalam sudut pandang keimanan, semua yang terjadi
adalah baik. Karena banyak cara Allah untuk mendidik kita. Adakalanya
dengan tawaran, dan adakalanya dengan keadaan. Melalui Nabi-Nya, Allah
tawarkan kita utk senantiasa menjaga zikir pagi dan sore. Namun dalam
keadaan seperti sekarang, kita dikondisikan untuk menzikiri-Nya. Pun
tawakkal kita semakin penuh dan seluruh.
Tidak ada yang bisa
memastikan kapan musibah Covid-19 ini akan berakhir. Kita hanya
menunggu. Namun, menunggu jalan keluar juga adalah ibadah. Sebab,
setelah musibah, orang beriman akan panen. Panen pahala, panen kebaikan,
dan panen hikmah.
Sekarang, saatnya kita mendidik hati untuk
berbaik sangka kepada Allah. Dengan cara itu, kita akan tenang. Bukankah
Nabi mengatakan: saya kagum dengan optimisme dan segala kalimat-kalimat
yang baik.
Ketahuilah, segala peristiwa di dunia ini tidak ada
yang abadi. Mari kita perhatikan ungkapan Imam Syafi'i dalam bait
sya'irnya:
دع الأيام تفعل ما تشاء
و طب نفسا إذا حكم القضاء
ولا تجزع لحادثة الليالي
فما لحوادث الدنيا بقاء
و كن رجلا على الأهوال جلدا
و شيمتك السماحة و الوفاء..
' biarlah hari-hari bertingkah semaunya..
Lapangkan jiwa tatkala taqdir menjatuhkan ketentuan..
' jangan kau terhenyak dengan musibah malam yang terjadi..
Karena segala kejadian di dunia ini tak satupun yang bertahan abadi..
' karenanya, kuatkan diri saat segala ketakutan menimpa..
dengan sikapmu yang setia dan lapang dada..
نسأل الله العفو و العافية...
READ MORE - Malam tak selamanya kelam Dr. H. Zul Ikromi, Lc., MA
|
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
📜 SURAT YANG MEMBUATMU MENANGIS
Oleh: Syaikh Wahid Abdussalam Bali, hafidzahullah
Wahai Rabb...
Jikalah tidak ada murka darimu kepada kami niscaya kami tak mempedulikannya?
(Tapi bagaimana mungkin tidak?!)
Apakah dosa kami sudah sampai menghalangi kami dari rumah-rumah-Mu?!
Apakah maksiat kami sudah sampai harus terdengar seruan adzan di telinga kami, “Shalatlah di rumah-rumah kalian.”?!
Apakah itu murka-Mu wahai Yang Maha Pengasih?!
Apakah itu malapetaka yang ditimpakan kepada penduduk bumi?!
Atau apakah engkau menginginkan agar kami sadar setelah kelalaian yang terus menerus dan maksiat yang kian bertambah?!
Wahai Rabb...
Apakah itu goncangan kepada hati yang telah tertutup?!
Kepada akal-akal yang kehilangan arah?!
Apakah kami juga akan kehilangan seruan shalat tarawih?!
Apakah kami juga akan kehilangan majlis berbuka puasa?!
Apakah kami juga akan kehilangan berkahnya shalat malam berjamaah?!
Apakah ini pergantian?!
Apakah kami telah berpaling sehingga Engkau akan gantikan kami?!
Apakah Engkau akan datangkan kaum selain kami?!
Yang Engkau cintai dan mereka mencintai-Mu?!
Wahai Rabb...
Demi Allah sungguh kami tak mampu
Kami tak sanggup
Jangan Engkau hukum kami dengan perbuatan orang jahil di antara kami
Hari ini kami mendengar kalimat-kalimat yang tidak pernah kami dengar sebelumnya
Kalimat adzan mulai menggoncang kami
“Shalatlah kalian di rumah-rumah kalian, shalatlah di tempat-tempat kalian!”
Ini adalah pengusiran sebenarnya
Demikian yang kami rasakan
Engkau berpaling dari kami
Dan ini sangat menyakitkan
“Rumah-rumah-Ku telah tertutup di hadapan kalian.”
Betapa teririsnya hati
Betapa goncangnya hati
“Rumah-rumah-Ku telah tertutup dari wajah-wajah kalian.”
Apakah kami telah berpaling, sehingga Engkau berpaling dari kami?!
Inilah musibah yang sebenarnya
Tak lain penyakit adalah sebatas tentara dari tentara-tentara Allah
Namun musibah yang sesungguhnya adalah ketika Engkau usir kami dari rumah-Mu
Apakah ini pesan dari-Mu kepada kami
“Aku tidak butuh kepada kalian, dan ibadah kalian.”
Wahai Rabb...
Kami tak sanggup
Kami tak mampu
Dunia ini seakan menjadi sempit meskipun dia luas
Bangunlah wahai hati dan merendahlah!!
Bersimpuhlah wahai hati dan jangan lepas dari Al-Jabbar!!
Wahai Rabb...
Jangan Engkau palingkan wajah-Mu
Kami tak memiliki siapa-siapa selain-Mu
Benar, kami telah mengkufuri nikmat-Mu
Benar, kami telah lalai dari nikmat-Mu
Benar, kami telah tertipu oleh diri-diri kami
Tapi kami berlepas diri, kami bermaksiat bukan karena kami meremehkan
Akan tetapi ini kelemahan kami
Kasihi kami
Kembalikan kami kepada-Mu
Kembalikan kami kepada-Mu
Janganlah Engkau cegah dari kami bulan Ramadhan
Madinah, 27 Rajab 1441
READ MORE - SURAT YANG MEMBUATMU MENANGIS
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Merespon COVID-19, kami membentuk Muhammadiyah COVID-19 Command Center untuk bersama cegah penyebaran virus.
Saat ini kami sudah menyiapkan 20 Rumah Sakit Muhammadiyah untuk kesiapsiagaan menghadapi wabah corona.
Bahkan, programnya meluas menjangkau sekolah, perguruan tinggi dan komunitas untuk edukasi dan pencegahan.
Jenis bantuan yang akan kami salurkan sebagai berikut:
- Penyediaan Alat Pelindung Diri (Masker, Sarung Tangan Khusus, Baju Khusus dan Pelindung Kepala)
- Penyemprotan Desinfektan di Ruang Publik
- Pembagian Masker & Handsanitizer
Corona yang sudah menjadi pandemic global telah menjadi musuh kita bersama. Untuk itu, melalui inisiatif ini kami ajak sahabat
#BersatuHadangCorona.
Yuk salurkan kepedulianmu melalui:
kitabisa.com/bersatuhadangcorona
Sahabat, mudah-mudahan kebaikan kita hari ini bisa menghindarkan kita dari segala marabahaya ya. Aamiin
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2786386581429868&id=115294955205724
READ MORE - Merespon COVID-19, kami membentuk Muhammadiyah COVID-19 Command Center untuk bersama cegah penyebaran virus
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Assalamu'alaikum Wr.wb
Bismillahirahmanirrahim
Bapak dan ibu wali murid yg kami Hormati !
Menyikapi perkembangan epidemi Virus Corona yang semakin meluas
dibanyak tempat maka Pimpinan Mu'alimin Muhammadiyah menyampaikan hal2
berikut ini:
1. Pastikan anak2 kita tidak keluar rumah apa lagi keluyuran di jalan dan di pasar.
2. Dalam pemantauan kami banyak ditemukan anak2 kita diluar rumah dengan bermain.
3. Ikuti Himbauan dan saran serta pendapat dari Pemerintah, dokter, MUI, Muhammadiyah dll.
4. Pastikan anak2 kita mengerjakan tugas yang diberikan bapak/ibu gurunya
5. Pemantauan pelaksanaan ibadah wajib dan sunat serta Murajaah Qur'an kita utamakan
6. Khusus kelas VI dan IX banyaklah belajar nak,kalian akan menghadapi UAS dan UN dalam waktu dekat ini.
Demikian himbauan ini kami sampaikan, Billahi Fii Sabililhaq, fastabiqul khairat, Assalamu'alaikum wr.wb.
Source: Ustadz/Zah MIM Teluk Kuantan
READ MORE - INFO MIM TELUK KUANTAN
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
_*Kabar Gembira*_
*من جلس في بيته في وقت وقوع الطاعون فله أجر الشهيد وإن لم يمت..*
*Barangsiapa yang tinggal di rumahnya ketika terjadi wabah, maka dia mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia.*
___
عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا-، أَنَّهَا قَالَتْ : سَأَلْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ،
فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "
أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ
رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ،
*فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا* يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا
يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ
أَجْرِ الشَّهِيدِ ".
Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwasanya
dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam tentang wabah (tha'un), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam mengabarkan kepadaku:
"Bahwasannya wabah (tha'un) itu
adalah adzab yang Allah kirim kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah
jadikan sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Tidaklah seseorang
yang ketika terjadi wabah (tha'un) *dia tinggal di rumahnya, bersabar
dan berharap pahala (di sisi Allah)* dia yakin bahwasanya tidak akan
menimpanya kecuali apa yang ditetapkan Allah untuknya, maka dia akan
mendapatkan seperti pahala syahid".
📚إسناده صحيح على شرط البخاري • أخرجه البخاري (٣٤٧٤)، والنسائي في «السنن الكبرى» (٧٥٢٧)، وأحمد (٢٦١٣٩) واللفظ له.
Sanadnya shahih sesuai dengan syarat Al-Bukhari. Dikeluarkan oleh
Al-Bukhari (3474), An-Nasa'i dalam As-Sunan Al-Kubra (7527), Ahmad
(26139) dan lafadz ini adalah lafadz riwayat Ahmad.
📗🖌قال ابن حجر رحمه الله : *"اقتضى منطوقه أن من اتصف بالصفات المذكورة يحصل له أجر الشهيد وإن لم يمت ".*
📚[فتح الباري (194/10)]📚
Ibnu Hajar rahimahullah berkata: konsekuensi manthuq (makna eksplisit)
hadits ini adalah, orang yang memiliki sifat yang disebut pada hadits
tersebut akan mendapatkan pahala syahid walaupun tidak meninggal dunia.
(Fathul Bari: 10:194).
READ MORE - *Kabar Gembira*