RAHASIA KUNCI SUKSES
Beberapa waktu yang lalu berkesempatan belajar langsung di Eco Pesantren Daarut Tauhiid pimpinan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Di waktu setelah sholat subuh Aa Gym memberikan tausiah tentang “Kunci Sukses.”
Tentunya setiap orang ingin sukses dalam hidupnya. Barang siapa ingin dunia, wajib dengan ilmu. Barang siapa ingin akhirat, wajib dengan ilmu. Barang siapa ingin dunia akhirat maka perlu mempelajari ilmunya.
Ada pun kunci sukses pertama adalah mau menjadi pembelajar sejati.
Imam As-Syafi'i mengatakan, “Aktivitas menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah.” Lain kesempatan, Imam Syafi’i mengatakan, “Mereka yang ingin mengejar dunia, ia harus meraihnya dengan ilmu.” Ingin semangat dunia akhirat, harus semangat belajarnya.
Umat Islam punya panduannya yaitu Al-quran, namanya pedoman, maka harus di baca bersama maknanya. Memang sih membaca al-quran sudah bagus, hanya dapat pahalanya saja. Jadi, jika ingin mendapat hidayah dari al-quran wajib dengan artinya. Tiada hari membaca Al-quran dengan makna dan tafsirnya. Tiada hari tanpa belajar.
Jika kita tidak mau belajar, maka akan tambah 2 (dua) masalah, yaitu tensi naik dan mudah emosi, hehe.
Setidaknya dengan semangat belajar ada harapan masa depan yang lebih cerah, setelah belajar, amalkan, lakukan dengan tulus, ikhlas dan niat belajar untuk mendekatkan diri kepada Allah. Aamiin
Orang sukses kedua yaitu, tidak cinta dunia. Zuhud itu amalan hati, bukan tidak boleh punya dunia, tapi tidak kagum dengan silau dunia. Gelar, jabatan itu besarnya ujian.
Apakah ada orang malas yang kaya? Mungkin saja karena orangtuanya kaya. Jadikan kaya itu bernilai ibadah. Zuhud itu lebih menyukai pahala, di puji tidak membuatnya bangga, di benci tidak membuatnya sakit hati.
Jangan berharap pada manusia. Jangan iri dengan orang lain. Mereka mendapatkan semua di kasih sama Allah, jadi kalau mau minta, minta saja sama Allah. Kerja keras, cerdas dan tuntas, semua karena Allah.
Kunci sukses ketiga adalah PLDT, perbaiki diri lakukan yang terbaik.
Orang yang sukses, adalah orang yang bisa melihat, kesalahan dan kekurangan dirinya dan sibuk memperbaiki diri. Pentingkah kita di anggap orang baik? Yang penting adalah, kita menjadi orang baik.
وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
wa aḥsinụ, innallāha yuḥibbul-muḥsinīn
“Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” Sukses itu mensukseskan orang lain. Alhamdulillah di BP diajarkan demikian. Insya Allah kita bisa sukses bersama. Aamiin
*Eka Puspita*
Ronaldo Rozalino BP