Manusia Pembelajar & Terus Belajar , Kisahku Berjuang Menuntut Ilmu
Oleh: Ronaldo Rozalino, S.Sn
Bismillahirahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Apakabar sahabat-sahabat semuanya?
Semoga sahabat-sahabat semua senantiasa dalam kebaikan,
rahmat, hidayah dan keberkahan Allah di dalam Menjalankan aktifitasnya. Aamiin
Allahuma Aamiin.
Disaat musibah bencana non alam pandemi covid-19 ,
dengan di intruksikannya oleh pemerintah untuk meliburkan sekolah yang ada di
provinsi Riau khususnya Indonesia umumnya. Work
from home dan stay at home
istilah yang sedang familiar saat ini buat semua sahabat dirumah yang membaca tulisan
ini.
Menyempat diri penulis (saya) untuk berbagi pengalaman menjadi pembelajar.
Menyempat diri penulis (saya) untuk berbagi pengalaman menjadi pembelajar.
Sebelumnya penulis menyampaikan kepada sahabat pembaca
bila ada tulisan yang tidak pada tempatnya. Penulis terlebih dahulu memohon
maaf lahir dan bathin. Didalam tulisan ini yang berjudul Manusia Pembelajar
& Terus Belajar, Kisahku Berjuang Menuntut Ilmu. Memberikan histori
perjalanan pembelajar penulis sejak bangku Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Perguruan Tinggi (PT).
Penulis akan memperkenal diri sebelum melanjutkan
tulisan ini.
Ronaldo Rozalino nama yang diberikan dari orang tua.
Panggilan sehari-hari Nanda. Terlahir di Jakarta , 30 Juli . Nanda adalah
nama panggilan yang diberikan dari Nenek (orang tua dari Ibu).
Bersekolah TK Wijaya Kusuma di Bekasi Timur, lalu SD
Negeri 006 Bekasi Timur, SMP Negeri 02 Bekasi , SMK Negeri 1 Teluk Kuantan -
Kuansing, STSI/ISI Padangpanjang, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
(UMSB) saat ini. Tahun-tahunnya tidak penulis tuliskan.
Sejak TK penulis adalah anak yang tidak bisa diam.
Selalu ada saja yang dilakukannya disekolah dan rumah. Melanjutkan SD penulis
penulis tetap jadi anak yang tidak bisa diam. Ada saja yang dikerjakan dan
lakukannya sejak SD. Lalu penulis melanjutkan ke SMP penulis sudah beranjak
remaja dan ingin menunjukan eksistensi dirinya agar bisa diterima oleh sahabat-sahabatnya.
Gelombang krisis moneter terjadi ditahun 1998 sehingga penulis , hijrah ke Riau
tepatnya di kota Teluk Kuantan kec. Kuantan Tengah kab. Kuantan Singingi - Riau
dan masuk sekolah SMK. Setamatnya di SMK penulis melanjutkan kuliah keperguruan
Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padangpanjang (kampus seni)
Di perguruan tinggi inilah langkah demi langkah yang
penulis jalani menjadi manusia pembelajar dan terus belajar. Awalnya penulis
memiliki beberapa bakat saat sekolah dulu seperti berseni, bermusik, menulis,
berolahraga, organisasi dan kemampuan dibidang IT, kemampuan bisnis sejak
kuliah sudah mulai berkembang (kilas balik).
Kenapa penulis mengambil kuliah dibidang seni? Bukan mencari
bidang-bidang yang lain.
Jawabanya penulis ingin mengembangkan bakat seninya di
perguruan tinggi seni yang ada di Sumatera Barat, STSI Padangpanjang yang saat
ini sudah berubah status menjadi ISI Padangpanjang. (sudah ada program pascasarjananya
S2 disini). Semoga bisa kembali kuliah disini. Aamiin.
Belajar dan terus belajar adalah sebuah keharusan yang
dijalankan setiap personal. Karena tanpa terus belajar cakrawala pengetahuan
pikiran tidak akan terus maju dan berkembang bisa sebut stagnasi, berjalan
ditempat.
Kelimuan apapun akan terus berkembang dengan pertumbuhan
pesatnya teknologi informasi yang sulit dibendung. Sehingga setiap personal mau
tak mau harus menerima kenyataan yang sudah ada saat ini. Bisa dikatakan jangan
menjadi gagap teknologi, Gaptek.
Informasi saat ini bisa didapatkan begitu cepat karena
semua ada digenggaman tangan, yaitu Android atau Handphone berbasis komputer
yang berisi aplikasi-aplikasi ringan buat Handphone.
Semua bisa didapatkan dari Informasi Teknologi
(Internet) dan tak bisa dipungkiri kita semua dimudahkan dalam aktifitas yang
dijalankan. Semuanya hanya bermodalkan android dan isi kuota intenet
sesuai kemampuan personal.
Kembali kisah manusia pembelajar penulis, melangkah
untuk belajar seni dikampus seni itu adalah hal yang unik kata sebagian orang.
Kenapa? Silahkan lanjutkan membacanya sahabat semuanya.
Penulis tamatan Sekolah Menengah Kejuruan dengan
jurusan Bangunan Teknik Perkayuan di SMKN 1 Teluk Kuantan. Namun pada akhirnya
penulis melanjutkan kuliah dibidang seni. Dan ini unik bahkan aneh oleh
sebagian orang. Bagaimana sahabat pembaca? Unik atau Aneh???Silahkan jawab sendiri di kolom komentar yaa ...
Teringat kata seorang guru, bahwa sekolah yang
dijalani saat ini adalah jembatan menuju gerbang kehidupan yang sebenarnya. Karakter,
attitude, sikap, ahklakul karimah, sopan santun ini yang diperlukan saat ini. Sepakat?
Itu hak sahabat.komentar lagi yaa...
Banyak manusia (lebih dari satu) yang pintar namun
membusungkan dadanya, banyak juga manusia yang makin berilmu makin merendahkan
hatinya dan terus belajar. Dimanakah posisi kita saat ini? Mari perbanyak
muhasabah diri. Semoga apa-apa yang dikerjakan menjadi ladang amal dan pahala
sehingga ridho Allah semakin didapati. Insyaa Allah. Aamiin.
Sepintar apapun manusia bila tidak di iringi rendah
hati, karakter yang baik, sikap menghargai orang lain dan sopan santun kepada
sesama. Tidak akan bernilai sempurna bahkan tidak menjadi keberkahan bagi yang
manusia itu sendiri. Berkah itu bertambah amal kebaikan-kebaikannya dan terus
menjadi ladang amal bagi yang menjalaninya.
Maaf sahabat, mari terus menerus bermuhasabah diri,
instropeksi diri agar Allah senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya. Insyaa
Allah.
Cerita keunikan dan keanehan penulis melanjutkan
kuliahnya di kampus seni diperbincangkan oleh guru-guru penulis saat itu.
Kenapa kuliah seni? Apakah akan bisa hidup dibidang seni? Masih segar tergiang
ditelinga ini. Namun menjadi motivasi besar penulis untuk bisa memberikan yang
terbaik buat almamater sekolah tercinta. Terima kasih guruku yang sudah banyak
menasihati, memberikan masukan saran dan kritikan untukku. Semoga Allah balas
jasa-jasamu dengan surganya Allah ditempatkan sebagai pahala syuhada. yang telah
mendidik penulis ketika itu. Doa penulis buat guru TK,SD, SMP, SMK, PT. Aamiin Allahuma Aamiin.
Alhamdulillah bersyukur kepada Allah memberikan
kemudahan dalam belajar di sekolah ketika itu. Juara kelas , Juara kelas selalu
diraih penulis saat itu. Dan penulis diberikan beasiswa di sekolah ketika itu.
Ketika penulis Juara 1 kelas X di SMK N 1 Teluk Kuantan. Namun dengan kecewa
Beasiswa tersebut diserahkan pada Juara 2 ketika itu. Entah apa faktor
penyebabnya. Insyaa Allah ikhlas dan ridho.
Sejak sekolah hobi organisasi Pramuka, OSIS, Seni,
Rohis, Olah Raga, Kepemimpinan. Pernah menjadi Ketua OSIS di SMK, Wakil Ketua
Pramuka, Ketua Grup Musik Band, Paskibraka Kabupaten, Penggerak Rohis ketika
sekolah. Aktifitas dan kegiatan yang padat disekolah menjadikan penulis terbiasa berkuliah di
kampus Seni. Karena kampus seni penuh dengan padatnya proses latihan dan
penulisan. (Praktek & Teori). Alhamdulillah selesai tepat waktu 4 tahun
dengan prediket Cume Lude . Sebagai lulusan terbaik dikampus ISI Padangpanjang
ketika itu. Mendapat gelar Sarjana Seni (S.Sn) Mayor Biola Jurusan Seni Musik.
Setiap siswa dan mahasiswa berharap mendapatkan keringanan
biaya untuk biaya pendidikan. Bisa disebut saja Bea Siswa dari yang dibantu
secara penuh sampai tamat ada juga yang setengah biaya pendidikan. Kembali pada
kebijakan pengelolanya.
Kembali bersyukur kepada pemilik langit dan bumi,
Allah Azza Wajalla. Penulis mendapat Bea Siswa kuliah disalah perguruan tinggi
negeri di Riau dengan jurusan yang linier dengan sekolah SMK. Namun penulis tak
mengambil Bea Siswa tersebut karena sudah bertekad untuk melanjutkan kuliah
dibidang seni. Maaf Guru pembinaku. Ini jalan hidupku. Seni adalah bakatku
sejak kecil hingga kini.
Kuliah di bidang Teknik Bangunan dengan Bea Siswanya tidak
dijalankan oleh penulis sehingga kesempatannya hilang. Insyaa Allah Ridho. Sahabat-sahabat
penulis 8 orang melanjutkan kesana Perguruan Tinggi ternama di Riau. Hanya
penulis yang mundur. Maaf sahabat-sahabatku.
Ketika tamat sekolah penulis langsung mendaftar
kekampus seni, ISI Padangpanjang . Semester demi semester dijalani penulis.
Bersama sahabat-sahabat disana. Dan bersyukur kembali kepada Allah, penulis
mendapatkan Bea Siswa sejak semester 1 sampai dengan semester 8 yang kuliah
penulis dibayar penuh. Artinya kuliah penulis gratis sampai tamat.
Alhamdulillah ya Allah. Ketika itu Beasiswa persemester Rp. 900.000 . Sedangkan
biaya kuliah saat itu persemester hanya Rp. 325.000. Lebihnya ditabung dan beli
alat-alat kuliah dan menyambung hidup dirantau orang. Itu semua karena
kebaikanmu Ya Rabb.
Setamatnya dari kampus seni penulis diberikan kembali
untuk kuliah Pascasrajana S2 di luar negeri, di Malaysia dengan jurusan Multi
Media. Ketika itu Dosen pembimbing tugas akhir penulis Bapakku yang terbaik dan
tercinta Dr. Martarosa, M.Hum (Pembimbing Karya) ketika itu beliau Ketua
Jurusan Musik dan Ibuku yang baik hati dan lembut Dr. Wilma sriwulan, M.Hum
(Pembimbing Penulisan) dan ketika itu juga beliau Ketua Pusat Penelitian
Mahasiswa. Pembimbing-pembimbing tulisan tugas akhir S1 yang baik, sabar, disiplin, tegas, penuh
wibawa dan luar biasa. Terima kasih Pak dan Bu Dosen udah mengantarkan saya ke
jenjang Strata satu S-1, S.Sn . Allah akan balas jasa semuanya sebagai pahala
Syuhada dan surganya Allah. Aamiin Allahuma Aamiin (terharu menulisnya)
Cerita Beasiswa ke Luar Negeri Bersama Ibu Wilma
Sriwulan
Ketika itu seingat penulis Ibu Wilma pembimbing
tulisan tugas akhir menyampaikan demikian;
Bu Wilma; Nanda kamu nyambung kuliah lagi di Malaysia
jurusan Multimedia, bagaimana ini kesempatan?
Penulis: Insyaa Allah ya Bu. Saya pertimbangkan dulu
Bu Wilma: Kenapa Nanda? Ini kesempatanmu, setamatnya
kuliah disana kamu bisa mengajar dikampus. Ini beasiswa akan dibiayai disana.
Nanda: Mau nya demikian Bu. Hanya saya mau istirahat
dulu ya Bu. Kuliah S1 saja udah terasa sekali Bu. (maksudnya perjuangannya)
Insyaa Allah saya bawa shalat Istikarah dulu ya Bu.
Bu Wilma: Oke Nanda , jangan lama berikan infonya
nanti kesempatannya hilang.
Penulis: Insyaa Allah ya Bu. (sambil termenung dan
berfikir , diambil atau tidak kesempatan kuliah ini?)
Sekitar 1 minggu barulah penulis menemui Ibu Wilma Sriwulan
Pembimbing tulisan akhir S1 yang juga yang memberikan dan menawarkan Beasiswa
S2 keluar negeri.
Penulis: Bu, saya udah pertimbangkan sana sini. Dengan
segala kerendahan hati saya belum dapat melanjutkan S2 kesana (Malaysia dengan
beasiswanya) karena ada faktor-faktor internal keluarga yang tidak bisa saya
sampaikan kepada Ibu. Saya sangat mengapresiasi dengan tawaran ini yang
diberikan Ibu dan pihak kampus. Namun sekali lagi saya mohon maaf untuk belum
menerima kesempatan ini. (dengan suara berat dan wajah menunduk, sedih campur
berat hati menolak tawaran ini).
Tawaran dan kesempatan hilang karena faktor internal
keluarga yang tidak bisa penulis sampaikan disini. Maaf sebelumnya. Semoga
kebaikan Ibu dan pihak kampus bisa dibalas Allah. Aamiin.
Kesempatan memang tak datang dua kali. Namun ini semua
Qadarullah dari yang maha kuasa. Semoga ada kesempatan kembali belajar menjadi
manusia pembelajar dan terus belajar.
Kisahku, kisah penulis tidak ada unsur-unsur
membanggakan , menyombongkan dan merendahkan. Karena penulis sadar hanya
manusia yang daif’ , lemah tak luput dari salah dan dosa. Semoga Allah mengampuni. Aamiin Allahuma Aamiin
Jadikan sebagai motivasi sahabat pembaca semua untuk
terus belajar menjadi manusia pembelajar. Sehingga kelak akan menjadikan ladang
jariyah yang mengalir terus menerus
ketika sudah dijemput Allah dengan kematian yang husnul khatimah.
Aamiin Allahuma. Aamiin.
Cerita selanjutnya penulis, saat ini penulis kembali
diberikan kemudahan Allah untuk kembali belajar dan belajar mengambil keilmuan
Pendidikan Agama Islam Pascasarjana S2 di Universitas Muhammadiyah Sumatera
Barat (UMSB). Dan diberikan beasiswa pemotongan biaya pendidikan sebesar
40 persen. Alhamdulillah terima pihak
kampus tercinta UMSB. Semua karena Allah. Allahu Akbar.Terima kasih ya Allah .
Semoga tulisan sederhana ini memberikan kontribusi
dunia penulisan. Belajar dan terus belajar menjadi manusia pembelajar, belajar
dari kehidupan yang dijalani. Berharap dan berdoa wabah pandemi covid-19 segera
diakhiri Allah dengan pertaubatan dan mohon ampun kepada Allah azza wajalla
dengan segala dosa-dosa maksiat seluruh tubuh selama ini. Astaghfirullah al a’ziim.
Dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf dan
lahir bathin bagi sahabat yang pernah bergaul maupun tidak bila selama ini ada
salah dan khilaf yang dilakukan.
Insyaa Allah dalam beberapa hari akan memasuki bulan
suci Ramadhan. Mari kita sambut dengan riang gembira dengan memperbanyak
amal-amal kebaikan yang nilainya berlipat ganda.
Penulis akhiri dengan mengucapkan Wabillahi taufik wal
hidayah wassalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh
Salam Literasi dan Pembelajar
Penulis
Ronaldo Rozalino, S.Sn
Hp.Wa.Telegram.
08126769812 – 085363554777
Contact IT:
Twitter.
twitter.com/ronaldorozalino
Website.
ronaldorozalino.blogspot.com
Label:
Asli,
Belajar,
Menulis,
Non Copy Paste,
Original,
Pembelajar,
Pemula,
Prestasi,
Tulisan,
Tulisanku
0
komentar
|