Perjuangan dan Pencapaian Dalam Berproses Literasi
(Catatan Akhir Tahun 2020)
Oleh: Ronaldo Rozalino
Mahasiswa Pascasarjana Umsb
Bismillah. Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT. Sampai saat ini masih diberikan nikmat iman dan Islam. Shalawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Semoga diakhirat kelak mendapat syafaatnya. Aamiin Allahuma Aamiin. Masyaa Allah.
Pandemi Covid-19 yang terjadi pada pertengahan bulan Maret 2020 hingga saat ini, belum juga berakhir. Bahkan menurut berita terpercaya kondisi yang berstatus positif kian bertambah. Hal ini yang membuat kita harus terus menjaga diri dan keluarga agar tidak terpapar. Tetap bermasker bila keluar rumah. Menjaga 4 M.
Hal yang bisa menyelamatkan kondisi pandemi ini adalah dengan work from home, stay at home. Segala yang dilakukan dikerjakan dirumah saja. Hal ini saya manfaatkan untuk Produktif belajar literasi selama 9 bulan berjalan. Dari mengikuti kelas-kelas menulis online (berbayar dan gratis). Dan memperbanyak membaca buku favorit.
Bergabung dengan komunitas penulis (literasi) adalah bentuk pengembangan diri. Nabi saja pernah berkata bergaul dengan tukang parfum akan ketularan harumnya. Alhamdulilah, dengan bergaul online dan offline dengan penulis dinegeri ini. Menambah khasanah kelimuan yang ada.
Saling berbagi informasi, berinteraksi kelimuan dengan menulis bersama (antologi) dan menghasilkan karya tulis berupa buku solo yang ber ISBN. Didampingi oleh sahabat yang hebat dibidangnya. Menambah semangat untuk terus belajar. Karena prinsipnya kita adalah mahkluk pembelajar. Jazakallah.
Sebelum belajar apa saja. Seyogyanya mengosongkan gelas kelimuan. Sehingga apappun yang diberikan akan menambah cakrawala literasi. Menghindari rasa "sok tahu" dan tak mau tahu. Hingga arogan yang meniadakan sifat yang mulia. Sehingga harapan yang didapat berkah ilmu yang diterima. Insyaa Allah.
Sebagai pembelajar senantiasa menjaga intensitas menulis apa saja. Dari proses perkuliahan yang sedang jalani. Menjadi editor penulis, kurator dan penyunting. Juga mengelola beberapa buku yang akan diterbitkan. Perlunya disiplin waktu, tanggung jawab, profesional menghadapinya.
Semuanya adalah sebagai proses yang tiada henti dilakukan sejak tahun 2007 sampai sekarang (13 tahun). Puncaknya ketika Pandemi melanda negeri ini. Penulis gencar menulis dan mengajak sahabat untuk menghasilkan karya literasi.
Alhamdulillah ini semua karena kemudahan yang diberikan Allah. Dengan proses yang panjang dan ikhtihar. Saya dimampukan Allah untuk menghasilkan karya tulis Buku solo dan antologi ditahun 2020 sebagai berikut:
1. Sayatan Nada Menuju Surga (Solo)
2. Perjuangan Menuju Ke Baitullah (Solo)
3. Ada Surga di Kuantan Singingi (Solo)
4. Nyanyian Rindu Viola (Solo)
5. Pejuang Literasi (Antologi)
6. Literasi Keluarga (Antologi)
7. Literasi Sekolah (Antologi)
8. Bangga Menjadi Guru (Antologi)
9. Bahagianya Menjadi Guru (Antologi)
10. Kilas Pandang Pejuang Magister Era Pandemi (Antologi)
11. UMSB Di Hati dan Dinanti (Antologi)
12. Alhamdulillah Sah (Antologi)
13. Waktu Berbaur Rindu (Antologi)
14. Inovasi Pembelajaran Di Era Covid-19 di Indonesia (Indonesia)
15. Guru Petualang (Antologi)
16. Keajaiban Takdir (Antologi)
17. Jejak Literasi 2020 (Antologi)
18. Bentangan Ukiran Tradisi & Budaya Kuansing, Riau (Antologi)
19. Mutiara Hikmah Pandemi (Antologi)
20. Tegar Di Masa Pandemi (Antologi)
21. Berlian Hikmah di Balik Pandemi (Antologi)
22. Negeri Melayu Yang Indah Penuh Pesona
, Antologi Tradisi & Budaya Riau (Antologi)
23. Pekik Kemerdekaan (Antologi)
Dan beberapa buku yang sedang proses terbit dan cetak. Semua penulis lakukan ketika pandemi terjadi. Mengisi waktu dengan produktif. Alhamdullillah terima kasih ya Allah.
Selain menulis buku, editor, kurator, dan menerbitkan buku. Penulis menjadi narasumber menulis Nasional yang bekerja sama dengan mediaguru dan narasumber Webinar Produktif Menulis di Era Pandemi untuk guru-guru di Indonesia.
Menulis adalah bagian dari proses ibadah dan eksistensi diri. Luruskan niat dan terus ikhlas. Semoga menjadi inspirasi dan motivasi bagi pembaca. Insyaa Allah. Tabarakallah.
Sahabat, selagi masih ada diberikan usia yang ada. Manfaatkan untuk berkarya apa saja. Menjelang akhir tahun ini. Izinkan saya memohon maaf dan lahir batin. Bila ada tulisan yang tak pada tempatnya. Afwan. Jazakumullah Khairan Khatsiran. Barakallah Fiikum.
Menulislah sahabat. Bukti bahwa kita pernah hidup dalam putaran sejarah. Jangan mati sebelum menulis buku. Jangan menunggu hebat baru menulis. Menulislah maka kita akan menjadi hebat. Menulis dengan hati akan sampai kesanubari. Semoga Allah senantiasa meridhoi dan memberkahi. Salam Damai
Salam Pendidik Penggiat Literasi Indonesia
Ronaldo Rozalino , S.Sn
(Writerpreneur, Teacherpreneur, Composser, Arangger, Owner Leader CV.Jembatan Merah, Owner Leader Sanggar Seni Kuantan Mekar, Owner Leader Vicella Media)