RENUNGAN HARI INI
Amanahmu Membawa Berkah
Masa kampanye sudah selesai dan para calon sudah memaparkan visi dan misi mereka, dan sekarang tugas kita adalah persiapan untuk menentukan dan memilih pemimpin yang perlu kehati-hatian jika salah dalam memilih tunggulah kehancuran di masa yang akan datang.
Agama Islam juga telah memberikan tatacara memilih yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Bahkan Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara dunia dan akhirat, termasuk dalam memilih pemimpin.
Pemimpin mulai dari tingkat paling bawah sampai yang paling atas baik formal maupun informal, eksekutif, yudikatif dan legislatif merupakan faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Seorang pemimpin itu haruslah, sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah dan niscaya rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, korup, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara.
Islam melalu Hadits Rasulullah sebagai salah satu bukti begitu seriusnya Islam memandang persoalan kepemimpinan ini. _Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya_ (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).
Konsep Islam tentang kepemimpinan sebenarnya sudah ideal. Contoh paling ideal pemimpin islam tentu saja Rasulullah. Baginda merupakan seorang yang memimpin dengan hati. _Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah_. (QS Al-Ahzab:21).
Islam juga memiliki tata cara bagaimana memilih pemimpin yang baik, diantaranya:
✅ *Mukmin*
Beriman kepada Allah (Mukmin) dan beragama Islam (Muslim) yang baik. “Yakni seorang Muslim yang memiliki dua sifat, seperti disebutkan dalam Alquran Surah Yusuf ayat 55, _hafizhun ‘alim_ Hafizhun” artinya adalah seorang yang pandai menjaga. Yakni, seorang yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya sebagai dasar kepemimpinan dalam islam.
✅ *Amanah*
Seorang pemimpin yang amanah kan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas seperti pada ayat ayat alquran tentang amanah. Sebaliknya pemimpin yang khianat sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya. “Rasulullah mengingatkan, sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran,”
✅ *Alim/Berilmu*
Seseorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan membawa mereka hidup lebih sejahtera, seorang pemimpin yang amanah dan berpengetahuan tinggi (hafizhun ‘alim),
✅ *Ibadahnya Rajin*
Shalat adalah barometer akhlak manusia. “Pemimpin yang baik dan layak dipilih adalah pemimpin yang menegakkan shalat. Shalat melahirkan tanggung jawab. Kesadaran keimanan / tauhid / transendental dibangun melalui shalat sebagimana doa pemimpin dalam islam.
✅ *Gemar Berbagi*
Zakat itu bukan membersihkan harta yang kotor, melainkan membersihkan harta kita (harta yang bersih) dari hak orang lain. seorang pemimpin yang rajin berzakat dan berinfak, tidak akan korupsi. ”Sebab dia yakin Allah sudah menjamin rezekinya, dan sesungguhnya rezeki yang halal lebih banyak daripada rezeki yang haram. Kalau sudah yakin seperti itu, untuk apa melakukan korupsi yang sangat dibenci Allah?
✅ *Suka Bergaul dengan Masyarakat*
Suka bergaul dengan masyarakat, suka berjamaah berusaha mengetahui keadaan rakyatnya dengan sebaik-baiknya, dan mencarikan jalan keluar atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Sifat suka berjamaah atau memperhatikan masyarakat ini ditunjukkan dalam shalat fardhu berjamaah. Rasulullah setiap selesai shalat fardhu berjamaah lalu duduk menghadap kepada jamaah sebagai cara menguatkan iman dan taqwa.
Fakta ini bertujuan untuk mengetahui kondisi jamaah, termasuk memperhatikan apakah jumlah jamaah tersebut lengkap atau tidak. Kalau ada yang tidak hadir shalat berjamaah, ditanya apa penyebabnya. Kalau ternyata orang tersebut sakit, Rasulullah bersama para sahabatnya lalu menjenguk orang yang sakit tersebut.
Sebagai masyarakat awam, tentu kita berharap kepada masyarakat dalam menentukan pilihan agar mempertimbangkan masalah ketaqwaan, rajin menunaikan shalat lima waktu dalam sehari.
_*Pemimpin yang Amanah pasti membawa berkah dan inilah yang kita minta pada Allah*_
Wallahu a'lam bish-showab