Welcome My Blog

Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Edukasi. Tampilkan semua postingan
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
AHMAD BIN MISKIN  NAFSU TERSEMBUNYI

Ahmad bin Miskin, seorang ulama abad ke-3 Hijriah dari kota Basrah, Irak pernah bercerita:

Aku pernah diuji dengan kemiskinan pada tahun 219 Hijriyah. Saat itu, aku sama sekali tidak memiliki apapun, 
sementara aku harus menafkahi seorang istri dan seorang anak. 
Lilitan hebat rasa lapar terbiasa mengiringi hari-hari kami.
Maka aku bertekad untuk menjual rumah dan pindah ke tempat lain. 

Akupun berjalan mencari orang yang bersedia membeli rumahku.

Bertemulah aku dengan sahabatku Abu Nashr dan kuceritakan kondisiku. 
Lantas, dia malah memberiku 2 lembar roti isi manisan dan berkata: 
“Berikan makanan ini kepada keluargamu.”

Di tengah perjalanan pulang, aku berpapasan dengan seorang wanita fakir bersama anaknya. Tatapannya jatuh di kedua lembar rotiku. Dengan memelas dia memohon:

“Tuanku, anak yatim ini belum makan, tak kuasa terlalu lama menahan rasa lapar yang melilit. 
Tolong beri dia sesuatu yang bisa dia makan. Semoga Allah merahmati Tuan.”

Sementara itu, si anak menatapku polos dengan tatapan yang takkan kulupakan sepanjang hayat. Tatapan matanya menghanyutkan fikiranku dalam khayalan ukhrowi, seolah-olah surga turun ke bumi, menawarkan dirinya kepada siapapun yang ingin meminangnya, 
dengan mahar mengenyangkan anak yatim miskin dan ibunya ini.

Tanpa ragu sedetikpun, kuserahkan semua yang ada ditanganku. 
“Ambillah, beri dia makan”, kataku pada si ibu.

Demi Allah, padahal waktu itu tak sepeserpun dinar atau dirham kumiliki. 
Sementara di rumah, keluargaku sangat membutuhkan makanan itu.

Spontan, si ibu tak kuasa membendung air mata dan si kecilpun tersenyum indah bak purnama.

Kutinggalkan mereka berdua dan kulanjutkan langkah gontaiku, 
sementara beban hidup terus bergelayutan dipikiranku.

Sejenak, kusandarkan tubuh ini di sebuah dinding, sambil terus memikirkan rencanaku menjual rumah. Dalam posisi seperti itu, tiba-tiba Abu Nashr dengan kegirangan mendatangiku.

“Hei, Abu Muhammad...! 
Kenapa kau duduk duduk di sini sementara limpahan harta sedang memenuhi rumahmu?”, tanyanya.

“Subhanallah....!”, jawabku kaget. “Dari mana datangnya?”

“Tadi ada pria datang dari Khurasan. 
Dia bertanya-tanya tentang ayahmu atau siapapun yang punya hubungan kerabat dengannya. 
Dia membawa berduyun-duyun angkutan barang penuh berisi harta,” ujarnya.

"Terus?”, tanyaku keheranan.

Dia itu dahulu saudagar kaya di Bashroh ini. Kawan ayahmu. 
Dulu ayahmu pernah menitipkan kepadanya harta yang telah ia kumpulkan selama 30 tahun. 
Lantas dia rugi besar dan bangkrut. Semua hartanya musnah, termasuk harta ayahmu.

Lalu dia lari meninggalkan kota ini menuju Khurasan. 
Di sana, kondisi ekonominya berangsur-angsur membaik. Bisnisnya melejit sukses. 
Kesulitan hidupnya perlahan lahan pergi, berganti dengan limpahan kekayaan. 
Lantas dia kembali ke kota ini, ingin meminta maaf dan memohon keikhlasan ayahmu 
atau keluarganya atas kesalahannya yang lalu.

Maka sekarang, dia datang membawa seluruh harta hasil keuntungan niaganya yang telah dia kumpulkan selama 30 tahun berbisnis. 
Dia ingin berikan semuanya kepadamu, berharap ayahmu dan keluarganya berkenan memaafkannya.”

Dengan perubahan drastis nasib hidupnya ini, Ahmad bin Miskin melanjutkan ceritanya:

Kalimat puji dan syukur kepada Allah berdesakan meluncur dari lisanku. 
Sebagai bentuk syukur. Segera kucari wanita faqir dan anaknya tadi. 
Aku menyantuni dan menanggung biaya hidup mereka seumur hidup.

Aku pun terjun di dunia bisnis seraya menyibukkan diri dengan kegiatan sosial, sedekah, santunan dan berbagai bentuk amal salih. 
Adapun hartaku, terus bertambah melimpah ruah tanpa berkurang.

Tanpa sadar, aku merasa takjub dengan amal salihku. 
Aku merasa, telah mengukir lembaran catatan malaikat dengan hiasan amal kebaikan. 
Ada semacam harapan pasti dalam diri, 
bahwa namaku mungkin telah tertulis di sisi Allah dalam daftar orang orang shalih.

Suatu malam, aku tidur dan bermimpi. 
Aku lihat, diriku tengah berhadapan dengan hari kiamat. 
Aku juga lihat, manusia bagaikan ombak, bertumpuk dan berbenturan satu sama lain.

Aku juga lihat, bada n mereka membesar. 
Dosa-dosa pada hari itu berwujud dan berupa, 
dan setiap orang memanggul dosa-dosa itu masing-masing di punggungnya.

Bahkan aku melihat, ada seorang pendosa yang memanggul di punggungnya beban besar 
seukuran kota Basrah, isinya hanyalah dosa-dosa dan hal-hal yang menghinakan.

Kemudian, timbangan amal pun ditegakkan, dan tiba giliranku untuk perhitungan amal.

Seluruh amal burukku ditaruh di salah satu sisi timbangan, 
sedangkan amal baikku di sisi timbangan yang lain. 
Ternyata, amal burukku jauh lebih berat daripada amal baikku..!

Tapi ternyata, perhitungan belum selesai. 
Mereka mulai menaruh satu persatu berbagai jenis amal baik yang pernah kulakukan.

Namun alangkah ruginya aku. 
Ternyata dibalik semua amal itu terdapat NAFSU TERSEMBUNYI. 
Nafsu tersembunyi itu adalah riya, ingin dipuji, merasa bangga dengan amal shalih. 
Semua itu membuat amalku tak berharga. 
Lebih buruk lagi, ternyata tidak ada satupun amalku yang lepas dari nafsu-nafsu itu.

Aku putus asa.
Aku yakin aku akan binasa. 
Aku tidak punya alasan lagi untuk selamat dari siksa neraka.

Tiba-tiba, aku mendengar suara, “Masihkah orang ini punya amal baik?”

“Masih...”, jawab suara lain. “Masih tersisa ini.”

Aku pun penasaran, amal baik apa gerangan yang masih tersisa? Aku berusaha melihatnya.

Ternyata, itu HANYALAH dua lembar roti isi manisan yang pernah kusedekahkan 
kepada wanita fakir dan anaknya.

Habis sudah harapanku... 
Sekarang aku benar benar yakin akan binasa sejadi-jadinya.

Bagaimana mungkin dua lembar roti ini menyelamatkanku,sedangkan dulu aku pernah bersedekah 100 dinar sekali sedekah (100 dinar = +/- 425 gram emas = Rp 250 juta), dan itu tidak berguna sedikit pun. 
Aku merasa benar-benar tertipu habis-habisan.

Segera 2 lembar roti itu ditaruh di timbanganku. 
Tak kusangka, ternyata timbangan kebaikanku bergerak turun sedikit demi sedikit, dan terus bergerak turun sampai-sampai lebih berat sedikit dibandingkan timbangan kejelekanku.

Tak sampai disitu, tenyata masih ada lagi amal baikku. 
Yaitu berupa air mata wanita faqir itu yang mengalir saat aku berikan sedekah. 
Air mata tak terbendung yang mengalir kala terenyuh akan kebaikanku. 
Aku, yang kala itu lebih mementingkan dia dan anaknya dibanding keluargaku.

Sungguh tak terbayang, saat air mata itu ditaruh, ternyata timbangan baikku semakin turun dan terus memberat. 
Hingga akhirnya aku mendengar suatu suara berkata, “Orang ini selamat dari siksa neraka..!”

==============
Masih adakah terselip dalam hati kita nafsu ingin dilihat hebat 
oleh orang lain pada ibadah dan amal-amal kita..?

Jangan pernah bersandar pada amal yg tlh kau lakukan.... 
Sebab dari *ketertipuan* ini adalah sikap bersandar kpd amal secara berlebih. Ini akan melahirkan kepuasan, kebanggaan, riya dan akhlak buruk kepada Allah Ta'ala

Orang yang melakukan amal ibadah tidak akan pernah tahu apakah amalnya diterima atau tidak...

Mereka tidak tahu betapa besar dosa dan maksiatnya, juga mereka tidak tahu apakah amalnya bernilai keikhlasan atau tidak.....

Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan amal ibadah hamba2Nya. Dia Maha Kaya, tidak butuh kepada makhluk-Nya. 
Wallahu Ta'ala A'lam....

Teruslah mengerjakan Amal shole sebanyak-banyaknya tapi jangan merasa diri paling sholeh,sebab amal belum cukup mengantarkan kita kesurga tanpa Rahmat & Kasih sayang dari Allah S.W.T

Barakallah fiikum.

[ Ar-Rafi’i dalam Wahyul Qalam, 2/153-160 ]

Wallahu a'lam
READ MORE - AHMAD BIN MISKIN NAFSU TERSEMBUNYI
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
HUKUM MUSIK DAN MENYANYI DALAM FIQH ISLAM
(Oleh : K.H. MUHAMMAD SHIDDIQ AL JAWI )

#Soal: Ustadz yang terhormat, saya mau nanya bagaimana hukumnya menanyi dan musik dalam pandangan Islam? Karena ada sebagian ulama yang mengharamkan, tapi ada sebagian ulama yang membolehkan. Mohon penjelasannya.

#Jawab:

1. Pendahuluan

Keprihatinan yang dalam akan kita rasakan, kalau kita melihat ulah generasi muda Islam saat ini yang cenderung liar dalam bermain musik atau bernyanyi. Mungkin mereka berkiblat kepada penyanyi atau kelompok musik terkenal yang umumnya memang bermental bejat dan bobrok serta tidak berpegang dengan nilai-nilai Islam. Atau mungkin juga, mereka cukup sulit atau jarang mendapatkan teladan permainan musik dan nyanyian yang Islami di tengah suasana hedonistik yang mendominasi kehidupan saat ini. Walhasil, generasi muda Islam akhirnya cenderung membebek kepada para pemusik atau penyanyi sekuler yang sering mereka saksikan atau dengar di TV, radio, kaset, VCD, dan berbagai media lainnya.

Tak dapat diingkari, kondisi memprihatinkan tersebut tercipta karena sistem kehidupan kita telah menganut paham sekularisme yang sangat bertentangan dengan Islam. Muhammad Quthb mengatakan sekularisme adalah iqamatul hayati ‘ala ghayri asasin minad dîn, artinya, mengatur kehidupan dengan tidak berasaskan agama (Islam). Atau dalam bahasa yang lebih tajam, sekularisme menurut Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani adalah memisahkan agama dari segala urusan kehidupan (fashl ad-din ‘an al-hayah) (Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Nizhâm Al-Islâm, hal. 25). Dengan demikian, sekularisme sebenarnya tidak sekedar terwujud dalam pemisahan agama dari dunia politik, tetapi juga nampak dalam pemisahan agama dari urusan seni budaya, termasuk seni musik dan seni vokal (nyanyian).

Kondisi ini harus segera diakhiri dengan jalan mendobrak dan merobohkan sistem kehidupan sekuler yang ada, lalu di atas reruntuhannya kita bangun sistem kehidupan Islam, yaitu sebuah sistem kehidupan yang berasaskan semata pada Aqidah Islamiyah sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw dan para shahabatnya. Inilah solusi fundamental dan radikal terhadap kondisi kehidupan yang sangat rusak dan buruk sekarang ini, sebagai akibat penerapan paham sekulerisme yang kufur. Namun demikian, di tengah perjuangan kita mewujudkan kembali masyarakat Islami tersebut, bukan berarti kita saat ini tidak berbuat apa-apa dan hanya berpangku tangan menunggu perubahan. Tidak demikian. Kita tetap wajib melakukan Islamisasi pada hal-hal yang dapat kita jangkau dan dapat kita lakukan, seperti halnya bermain musik dan bernyanyi sesuai ketentuan Islam dalam ruang lingkup kampus kita atau lingkungan kita.

Tulisan ini bertujuan menjelaskan secara ringkas hukum musik dan menyanyi dalam pandangan fiqih Islam. Diharapkan, norma-norma Islami yang disampaikan dalam makalah ini tidak hanya menjadi bahan perdebatan akademis atau menjadi wacana semata, tetapi juga menjadi acuan dasar untuk merumuskan bagaimana bermusik dan bernyanyi dalam perspektif Islam. Selain itu, tentu saja perumusan tersebut diharapkan akan bermuara pada pengamalan konkret di lapangan, berupa perilaku Islami yang nyata dalam aktivitas bermain musik atau melantunkan lagu. Minimal di kampus atau lingkungan kita.

Definisi Seni
Karena bernyanyi dan bermain musik adalah bagian dari seni, maka kita akan meninjau lebih dahulu definisi seni, sebagai proses pendahuluan untuk memahami fakta (fahmul waqi’) yang menjadi objek penerapan hukum. Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, yang dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengar (seni suara), indera pendengar (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama) (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 13).

Adapun seni musik (instrumental art) adalah seni yang berhubungan dengan alat-alat musik dan irama yang keluar dari alat-alat musik tersebut. Seni musik membahas antara lain cara memainkan instrumen musik, cara membuat not, dan studi bermacam-macam aliran musik. Seni musik ini bentuknya dapat berdiri sendiri sebagai seni instrumentalia (tanpa vokal) dan dapat juga disatukan dengan seni vokal. Seni instrumentalia, seperti telah dijelaskan di muka, adalah seni yang diperdengarkan melalui media alat-alat musik. Sedang seni vokal, adalah seni yang diungkapkan dengan cara melagukan syair melalui perantaraan oral (suara saja) tanpa iringan instrumen musik. Seni vokal tersebut dapat digabungkan dengan alat-alat musik tunggal (gitar, biola, piano, dan lain-lain) atau dengan alat-alat musik majemuk seperti band, orkes simfoni, karawitan, dan sebagainya (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 13-14). Inilah sekilas penjelasan fakta seni musik dan seni vokal yang menjadi topik pembahasan.

Tinjauan Fiqih Islam
Dalam pembahasan hukum musik dan menyanyi ini, penulis melakukan pemilahan hukum berdasarkan variasi dan kompleksitas fakta yang ada dalam aktivitas bermusik dan menyanyi. Menurut penulis, terlalu sederhana jika hukumnya hanya digolongkan menjadi dua, yaitu hukum memainkan musik dan hukum menyanyi. Sebab fakta yang ada, lebih beranekaragam dari dua aktivitas tersebut. Maka dari itu, paling tidak, ada 4 (empat) hukum fiqih yang berkaitan dengan aktivitas bermain musik dan menyanyi, yaitu:

#Pertama, hukum melantunkan nyanyian (ghina’).

#Kedua, hukum mendengarkan nyanyian.

#Ketiga, hukum memainkan alat musik.

#Keempat, hukum mendengarkan musik.

Di samping pembahasan ini, akan disajikan juga tinjauan fiqih Islam berupa kaidah-kaidah atau patokan-patokan umum, agar aktivitas bermain musik dan bernyanyi tidak tercampur dengan kemaksiatan atau keharaman.

Ada baiknya penulis sampaikan, bahwa hukum menyanyi dan bermain musik bukan hukum yang disepakati oleh para fuqaha, melainkan hukum yang termasuk dalam masalah khilafiyah. Jadi para ulama mempunyai pendapat berbeda-beda dalam masalah ini (Syaikh Abdurrahman al-Jaziri, Kitab al-Fiqh ‘Ala al-Madzahib al-Arba’ah, hal. 41-42; Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 96; Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 21-25; Toha Yahya Omar, Hukum Seni Musik, Seni Suara, Dan Seni Tari Dalam Islam, hal. 3). Karena itu, boleh jadi pendirian penulis dalam tulisan ini akan berbeda dengan pendapat sebagian fuqaha atau ulama lainnya. Pendapat-pendapat Islami seputar musik dan menyanyi yang berbeda dengan pendapat penulis, tetap penulis hormati.

3.1. Hukum Melantunkan Nyanyian (al-Ghina’ / at-Taghanni)

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al-ghina’ / at-taghanni). Sebagian mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-masing mempunyai dalilnya sendiri-sendiri. Berikut sebagian dalil masing-masing, seperti diuraikan oleh al-Ustadz Muhammad al-Marzuq Bin Abdul Mu’min al-Fallaty mengemukakan dalam kitabnya Saiful Qathi’i lin-Niza’ bab Fi Bayani Tahrimi al-Ghina’ wa Tahrim Istima’ Lahu(Musik. http://www.ashifnet.tripod.com),/ juga oleh Dr. Abdurrahman al-Baghdadi dalam bukunya Seni dalam Pandangan Islam (hal. 27-38), dan Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki dalam Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas(hal. 97-101):

Dalil-Dalil Yang Mengharamkan Nyanyian:
Berdasarkan firman Allah:
“Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna (lahwal hadits) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Qs. Luqmân [31]: 6)

Beberapa ulama menafsirkan maksud lahwal hadits ini sebagai nyanyian, musik atau lagu, di antaranya al-Hasan, al-Qurthubi, Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud.

Ayat-ayat lain yang dijadikan dalil pengharaman nyanyian adalah Qs. an-Najm [53]: 59-61; dan Qs. al-Isrâ’ [17]: 64 (Abi Bakar Jabir al-Jazairi, Haramkah Musik Dan Lagu? (al-I’lam bi Anna al-‘Azif wa al-Ghina Haram), hal. 20-22).

Hadits Abu Malik Al-Asy’ari ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku golongan yang menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590].

Hadits Aisyah ra Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengharamkan nyanyian-nyanyian (qoynah) dan menjualbelikannya, mempelajarinya atau mendengar-kannya.” Kemudian beliau membacakan ayat di atas. [HR. Ibnu Abi Dunya dan Ibnu Mardawaih].

Hadits dari Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda:
“Nyanyian itu bisa menimbulkan nifaq, seperti air menumbuhkan kembang.” [HR. Ibnu Abi Dunya dan al-Baihaqi, hadits mauquf].

Hadits dari Abu Umamah ra, Rasulullah Saw bersabda:
“Orang yang bernyanyi, maka Allah SWT mengutus padanya dua syaitan yang menunggangi dua pundaknya dan memukul-mukul tumitnya pada dada si penyanyi sampai dia berhenti.” [HR. Ibnu Abid Dunya.].

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian yang melalaikan dengan iringan seruling syaitan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan syetan (rannatus syaithan).”

Dalil-Dalil Yang Menghalalkan Nyanyian:
Firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu dan janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas.” (Qs. al-Mâ’idah [5]: 87).

Hadits dari Nafi’ ra, katanya:
Aku berjalan bersama Abdullah Bin Umar ra. Dalam perjalanan kami mendengar suara seruling, maka dia menutup telinganya dengan telunjuknya terus berjalan sambil berkata; “Hai Nafi, masihkah kau dengar suara itu?” sampai aku menjawab tidak. Kemudian dia lepaskan jarinya dan berkata; “Demikianlah yang dilakukan Rasulullah Saw.” [HR. Ibnu Abid Dunya dan al-Baihaqi].

Ruba’i Binti Mu’awwidz Bin Afra berkata:
Nabi Saw mendatangi pesta perkawinanku, lalu beliau duduk di atas dipan seperti dudukmu denganku, lalu mulailah beberapa orang hamba perempuan kami memukul gendang dan mereka menyanyi dengan memuji orang yang mati syahid pada perang Badar. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka berkata: “Di antara kita ada Nabi Saw yang mengetahui apa yang akan terjadi kemudian.” Maka Nabi Saw bersabda:

“Tinggalkan omongan itu. Teruskanlah apa yang kamu (nyanyikan) tadi.” [HR. Bukhari, dalam Fâth al-Bârî, juz. III, hal. 113, dari Aisyah ra].

Dari Aisyah ra; dia pernah menikahkan seorang wanita kepada pemuda Anshar. Tiba-tiba Rasulullah Saw bersabda:
“Mengapa tidak kalian adakan permainan karena orang Anshar itu suka pada permainan.” [HR. Bukhari].

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Umar melewati shahabat Hasan sedangkan ia sedang melantunkan syi’ir di masjid. Maka Umar memicingkan mata tidak setuju. Lalu Hasan berkata:
“Aku pernah bersyi’ir di masjid dan di sana ada orang yang lebih mulia daripadamu (yaitu Rasulullah Saw)” [HR. Muslim, juz II, hal. 485].

Pandangan Penulis
Dengan menelaah dalil-dalil tersebut di atas (dan dalil-dalil lainnya), akan nampak adanya kontradiksi (ta’arudh) satu dalil dengan dalil lainnya. Karena itu kita perlu melihat kaidah-kaidah ushul fiqih yang sudah masyhur di kalangan ulama untuk menyikapi secara bijaksana berbagai dalil yang nampak bertentangan itu.

Imam asy-Syafi’i mengatakan bahwa tidak dibenarkan dari Nabi Saw ada dua hadits shahih yang saling bertentangan, di mana salah satunya menafikan apa yang ditetapkan yang lainnya, kecuali dua hadits ini dapat dipahami salah satunya berupa hukum khusus sedang lainnya hukum umum, atau salah satunya global (ijmal) sedang lainnya adalah penjelasan (tafsir). Pertentangan hanya terjadi jika terjadi nasakh (penghapusan hukum), meskipun mujtahid belum menjumpai nasakh itu (Imam asy-Syaukani, Irsyadul Fuhul Ila Tahqiq al-Haq min ‘Ilm al-Ushul, hal. 275).

Karena itu, jika ada dua kelompok dalil hadits yang nampak bertentangan, maka sikap yang lebih tepat adalah melakukan kompromi (jama’) di antara keduanya, bukan menolak salah satunya. Jadi kedua dalil yang nampak bertentangan itu semuanya diamalkan dan diberi pengertian yang memungkinkan sesuai proporsinya. Itu lebih baik daripada melakukan tarjih, yakni menguatkan salah satunya dengan menolak yang lainnya. Dalam hal ini Syaikh Dr. Muhammad Husain Abdullah menetapkan kaidah ushul fiqih:

Al-‘amal bi ad-dalilaini —walaw min wajhin— awlâ min ihmali ahadihima“Mengamalkan dua dalil —walau pun hanya dari satu segi pengertian— lebih utama daripada meninggalkan salah satunya.” (Syaikh Dr. Muhammad Husain Abdullah, Al-Wadhih fi Ushul Al-Fiqh, hal. 390).

Prinsip yang demikian itu dikarenakan pada dasarnya suatu dalil itu adalah untuk diamalkan, bukan untuk ditanggalkan (tak diamalkan). Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani menyatakan:

Al-ashlu fi ad-dalil al-i’mal lâ al-ihmal “Pada dasarnya dalil itu adalah untuk diamalkan, bukan untuk ditanggalkan.” (Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Asy-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz 1, hal. 239).

Atas dasar itu, kedua dalil yang seolah bertentangan di atas dapat dipahami sebagai berikut : bahwa dalil yang mengharamkan menunjukkan hukum umum nyanyian. Sedang dalil yang membolehkan, menunjukkan hukum khusus, atau perkecualian (takhsis), yaitu bolehnya nyanyian pada tempat, kondisi, atau peristiwa tertentu yang dibolehkan syara’, seperti pada hari raya. Atau dapat pula dipahami bahwa dalil yang mengharamkan menunjukkan keharaman nyanyian secara mutlak. Sedang dalil yang menghalalkan, menunjukkan bolehnya nyanyian secara muqayyad (ada batasan atau kriterianya) (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 63-64; Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 102-103).

Dari sini kita dapat memahami bahwa nyanyian ada yang diharamkan, dan ada yang dihalalkan. Nyanyian haram didasarkan pada dalil-dalil yang mengharamkan nyanyian, yaitu nyanyian yang disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, baik berupa perkataan (qaul), perbuatan (fi’il), atau sarana (asy-yâ’), misalnya disertai khamr, zina, penampakan aurat, ikhtilath (campur baur pria–wanita), atau syairnya yang bertentangan dengan syara’, misalnya mengajak pacaran, mendukung pergaulan bebas, mempropagandakan sekularisme, liberalisme, nasionalisme, dan sebagainya. Nyanyian halaldidasarkan pada dalil-dalil yang menghalalkan, yaitu nyanyian yang kriterianya adalah bersih dari unsur kemaksiatan atau kemunkaran. Misalnya nyanyian yang syairnya memuji sifat-sifat Allah SWT, mendorong orang meneladani Rasul, mengajak taubat dari judi, mengajak menuntut ilmu, menceritakan keindahan alam semesta, dan semisalnya (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 64-65; Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 103).

3.2. Hukum Mendengarkan Nyanyian

Hukum Mendengarkan Nyanyian (Sama’ al-Ghina’)
Hukum menyanyi tidak dapat disamakan dengan hukum mendengarkan nyanyian. Sebab memang ada perbedaan antara melantunkan lagu (at-taghanni bi al-ghina’) dengan mendengar lagu (sama’ al-ghina’). Hukum melantunkan lagu termasuk dalam hukum af-‘âl (perbuatan) yang hukum asalnya wajib terikat dengan hukum syara’ (at-taqayyud bi al-hukm asy-syar’i). Sedangkan mendengarkan lagu, termasuk dalam hukum af-‘âl jibiliyah, yang hukum asalnya mubah. Af-‘âl jibiliyyah adalah perbuatan-perbuatan alamiah manusia, yang muncul dari penciptaan manusia, seperti berjalan, duduk, tidur, menggerakkan kaki, menggerakkan tangan, makan, minum, melihat, membaui, mendengar, dan sebagainya. Perbuatan-perbuatan yang tergolong kepada af-‘âl jibiliyyah ini hukum asalnya adalah mubah, kecuali adfa dalil yang mengharamkan. Kaidah syariah menetapkan:

Al-ashlu fi al-af’âl al-jibiliyah al-ibahah “Hukum asal perbuatan-perbuatan jibiliyyah, adalah mubah.” (Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 96).

Maka dari itu, melihat —sebagai perbuatan jibiliyyah— hukum asalnya adalah boleh (ibahah). Jadi, melihat apa saja adalah boleh, apakah melihat gunung, pohon, batu, kerikil, mobil, dan seterusnya. Masing-masing ini tidak memerlukan dalil khusus untuk membolehkannya, sebab melihat itu sendiri adalah boleh menurut syara’. Hanya saja jika ada dalil khusus yang mengaramkan melihat sesuatu, misalnya melihat aurat wanita, maka pada saat itu melihat hukumnya haram.

Demikian pula mendengar. Perbuatan mendengar termasuk perbuatan jibiliyyah, sehingga hukum asalnya adalah boleh. Mendengar suara apa saja boleh, apakah suara gemericik air, suara halilintar, suara binatang, juga suara manusia termasuk di dalamnya nyanyian. Hanya saja di sini ada sedikit catatan. Jika suara yang terdengar berisi suatu aktivitas maksiat, maka meskipun mendengarnya mubah, ada kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, dan tidak boleh mendiamkannya. Misalnya kita mendengar seseorang mengatakan, “Saya akan membunuh si Fulan!” Membunuh memang haram. Tapi perbuatan kita mendengar perkataan orang tadi, sebenarnya adalah mubah, tidak haram. Hanya saja kita berkewajiban melakukan amar ma’ruf nahi munkar terhadap orang tersebut dan kita diharamkan mendiamkannya.

Demikian pula hukum mendengar nyanyian. Sekedar mendengarkan nyanyian adalah mubah, bagaimanapun juga nyanyian itu. Sebab mendengar adalah perbuatan jibiliyyah yang hukum asalnya mubah. Tetapi jika isi atau syair nyanyian itu mengandung kemungkaran, kita tidak dibolehkan berdiam diri dan wajib melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nabi Saw bersabda:

“Siapa saja di antara kalian melihat kemungkaran, ubahlah kemungkaran itu dengan tangannya (kekuatan fisik). Jika tidak mampu, ubahlah dengan lisannya (ucapannya). Jika tidak mampu, ubahlah dengan hatinya (dengan tidak meridhai). Dan itu adalah selemah-lemah iman.” [HR. Imam Muslim, an-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Majah].

Hukum Mendengar Nyanyian Secara Interaktif (Istima’ al-Ghina’)
Penjelasan sebelumnya adalah hukum mendengar nyanyian (sama’ al-ghina’). Ada hukum lain, yaitu mendengarkan nyanyian secara interaktif (istima’ li al-ghina’). Dalam bahasa Arab, ada perbedaan antara mendengar (as-sama’) dengan mendengar-interaktif (istima’). Mendengar nyanyian (sama’ al-ghina’) adalah sekedar mendengar, tanpa ada interaksi misalnya ikut hadir dalam proses menyanyinya seseorang. Sedangkan istima’ li al-ghina’, adalah lebih dari sekedar mendengar, yaitu ada tambahannya berupa interaksi dengan penyanyi, yaitu duduk bersama sang penyanyi, berada dalam satu forum, berdiam di sana, dan kemudian mendengarkan nyanyian sang penyanyi (Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 104). Jadi kalau mendengar nyanyian (sama’ al-ghina’) adalah perbuatan jibiliyyah, sedang mendengar-menghadiri nyanyian (istima’ al-ghina’) bukan perbuatan jibiliyyah.

Jika seseorang mendengarkan nyanyian secara interaktif, dan nyanyian serta kondisi yang melingkupinya sama sekali tidak mengandung unsur kemaksiatan atau kemungkaran, maka orang itu boleh mendengarkan nyanyian tersebut.

Adapun jika seseorang mendengar nyanyian secara interaktif (istima’ al-ghina’) dan nyanyiannya adalah nyanyian haram, atau kondisi yang melingkupinya haram (misalnya ada ikhthilat) karena disertai dengan kemaksiatan atau kemunkaran, maka aktivitasnya itu adalah haram (Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki, Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 104). Allah SWT berfirman:

“Maka janganlah kamu duduk bersama mereka hingga mereka beralih pada pembicaraan yang lainnya.” (Qs. an-Nisâ’ [4]: 140).

“…Maka janganlah kamu duduk bersama kaum yang zhalim setelah (mereka) diberi peringatan.” (Qs. al-An’âm [6]: 68).

3.3. Hukum Memainkan Alat Musik

Bagaimanakah hukum memainkan alat musik, seperti gitar, piano, rebana, dan sebagainya? Jawabannya adalah, secara tekstual (nash), ada satu jenis alat musik yang dengan jelas diterangkan kebolehannya dalam hadits, yaitu ad-duffatau al-ghirbal, atau rebana. Sabda Nabi Saw:

“Umumkanlah pernikahan dan tabuhkanlah untuknya rebana (ghirbal).” [HR. Ibnu Majah] ( Abi Bakar Jabir al-Jazairi, Haramkah Musik Dan Lagu? (Al-I’lam bi Anna al-‘Azif wa al-Ghina Haram), hal. 52; Toha Yahya Omar, Hukum Seni Musik, Seni Suara, Dan Seni Tari Dalam Islam, hal. 24).

Adapun selain alat musik ad-duff / al-ghirbal, maka ulama berbeda pendapat. Ada yang mengharamkan dan ada pula yang menghalalkan. Dalam hal ini penulis cenderung kepada pendapat Syaikh Nashiruddin al-Albani. Menurut Syaikh Nashiruddin al-Albani hadits-hadits yang mengharamkan alat-alat musik seperti seruling, gendang, dan sejenisnya, seluruhnya dha’if. Memang ada beberapa ahli hadits yang memandang shahih, seperti Ibnu Shalah dalam Muqaddimah ‘Ulumul Hadits, Imam an-Nawawi dalam Al-Irsyad, Imam Ibnu Katsir dalam Ikhtishar ‘Ulumul Hadits, Imam Ibnu Hajar dalam Taghliqul Ta’liq, as-Sakhawy dalam Fathul Mugits, ash-Shan’ani dalam Tanqihul Afkar dan Taudlihul Afkar juga Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyahdan Imam Ibnul Qayyim dan masih banyak lagi. Akan tetapi Syaikh Nashiruddin al-Albani dalam kitabnya Dha’if al-Adab al-Mufrad setuju dengan pendapat Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla bahwa hadits yang mengharamkan alat-alat musik adalah Munqathi’ (Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Dha’if al-Adab al-Mufrad, hal. 14-16).

Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya Al-Muhalla, juz VI, hal. 59 mengatakan:

“Jika belum ada perincian dari Allah SWT maupun Rasul-Nya tentang sesuatu yang kita perbincangkan di sini [dalam hal ini adalah nyanyian dan memainkan alat-alat musik], maka telah terbukti bahwa ia halal atau boleh secara mutlak.” (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 57).

Kesimpulannya, memainkan alat musik apa pun, adalah mubah. Inilah hukum dasarnya. Kecuali jika ada dalil tertentu yang mengharamkan, maka pada saat itu suatu alat musik tertentu adalah haram. Jika tidak ada dalil yang mengharamkan, kembali kepada hukum asalnya, yaitu mubah.

3.4. Hukum Mendengarkan Musik

Mendengarkan Musik Secara Langsung (Live)
Pada dasarnya mendengarkan musik (atau dapat juga digabung dengan vokal) secara langsung, seperti show di panggung pertunjukkan, di GOR, lapangan, dan semisalnya, hukumnya sama dengan mendengarkan nyanyian secara interaktif. Patokannya adalah tergantung ada tidaknya unsur kemaksiatan atau kemungkaran dalam pelaksanaannya.

Jika terdapat unsur kemaksiatan atau kemungkaran, misalnya syairnya tidak Islami, atau terjadi ikhthilat, atau terjadi penampakan aurat, maka hukumnya haram.

Jika tidak terdapat unsur kemaksiatan atau kemungkaran, maka hukumnya adalah mubah (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 74).

Mendengarkan Musik Di Radio, TV, Dan Semisalnya
Menurut Dr. Abdurrahman al-Baghdadi (Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 74-76) dan Syaikh Muhammad asy-Syuwaiki (Al-Khalash wa Ikhtilaf an-Nas, hal. 107-108) hukum mendengarkan musik melalui media TV, radio, dan semisalnya, tidak sama dengan hukum mendengarkan musik secara langsung sepereti show di panggung pertunjukkan. Hukum asalnya adalah mubah (ibahah), bagaimana pun juga bentuk musik atau nyanyian yang ada dalam media tersebut.

Kemubahannya didasarkan pada hukum asal pemanfaatan benda (asy-yâ’) —dalam hal ini TV, kaset, VCD, dan semisalnya— yaitu mubah. Kaidah syar’iyah mengenai hukum asal pemanfaatan benda menyebutkan:

Al-ashlu fi al-asy-yâ’ al-ibahah ma lam yarid dalilu at-tahrim “Hukum asal benda-benda, adalah boleh, selama tidak terdapat dalil yang mengharamkannya.” (Dr. Abdurrahman al-Baghdadi, Seni Dalam Pandangan Islam, hal. 76).

Namun demikian, meskipun asalnya adalah mubah, hukumnya dapat menjadi haram, bila diduga kuat akan mengantarkan pada perbuatan haram, atau mengakibatkan dilalaikannya kewajiban. Kaidah syar’iyah menetapkan:

Al-wasilah ila al-haram haram “Segala sesuatu perantaraan kepada yang haram, hukumnya haram juga.” (Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustur, hal. 86).

Pedoman Umum Nyanyian Dan Musik Islami
Setelah menerangkan berbagai hukum di atas, penulis ingin membuat suatu pedoman umum tentang nyanyian dan musik yang Islami, dalam bentuk yang lebih rinci dan operasional. Pedoman ini disusun atas di prinsip dasar, bahwa nyanyian dan musik Islami wajib bersih dari segala unsur kemaksiatan atau kemungkaran, seperti diuraikan di atas. Setidaknya ada 4 (empat) komponen pokok yang harus diislamisasikan, hingga tersuguh sebuah nyanyian atau alunan musik yang indah (Islami):

Musisi/Penyanyi.
Instrumen (alat musik).
Sya’ir dalam bait lagu.
Waktu dan Tempat.
Berikut sekilas uraiannya:

1). Musisi/Penyanyi

a) Bertujuan menghibur dan menggairahkan perbuatan baik (khayr / ma’ruf) dan menghapus kemaksiatan, kemungkaran, dan kezhaliman. Misalnya, mengajak jihad fi sabilillah, mengajak mendirikan masyarakat Islam. Atau menentang judi, menentang pergaulan bebas, menentang pacaran, menentang kezaliman penguasa sekuler.
b) Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar (meniru orang kafir dalam masalah yang bersangkutpaut dengan sifat khas kekufurannya) baik dalam penampilan maupun dalam berpakaian. Misalnya, mengenakan kalung salib, berpakaian ala pastor atau bhiksu, dan sejenisnya.
c) Tidak menyalahi ketentuan syara’, seperti wanita tampil menampakkan aurat, berpakaian ketat dan transparan, bergoyang pinggul, dan sejenisnya. Atau yang laki-laki memakai pakaian dan/atau asesoris wanita, atau sebaliknya, yang wanita memakai pakaian dan/atau asesoris pria. Ini semua haram.
2). Instrumen/Alat Musik

Dengan memperhatikan instrumen atau alat musik yang digunakan para shahabat, maka di antara yang mendekati kesamaan bentuk dan sifat adalah:

a) Memberi kemaslahatan bagi pemain ataupun pendengarnya. Salah satu bentuknya seperti genderang untuk membangkitkan semangat.
b) Tidak ada unsur tasyabuh bil-kuffar dengan alat musik atau bunyi instrumen yang biasa dijadikan sarana upacara non muslim.
Dalam hal ini, instrumen yang digunakan sangat relatif tergantung maksud si pemakainya. Dan perlu diingat, hukum asal alat musik adalah mubah, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

3). Sya’ir

Berisi:

a) Amar ma’ruf (menuntut keadilan, perdamaian, kebenaran dan sebagainya) dan nahi munkar (menghujat kedzaliman, memberantas kemaksiatan, dan sebagainya)
b) Memuji Allah, Rasul-Nya dan ciptaan-Nya.
c) Berisi ‘ibrah dan menggugah kesadaran manusia.
d) Tidak menggunakan ungkapan yang dicela oleh agama.
e) Hal-hal mubah yang tidak bertentangan dengan aqidah dan syariah Islam.
Tidak berisi:

a) Amar munkar (mengajak pacaran, dan sebagainya) dan nahi ma’ruf(mencela jilbab,dsb).
b) Mencela Allah, Rasul-Nya, al-Qur’an.
c) Berisi “bius” yang menghilangkan kesadaran manusia sebagai hamba Allah.
d) Ungkapan yang tercela menurut syara’ (porno, tak tahu malu, dan sebagainya).
e) Segala hal yang bertentangan dengan aqidah dan syariah Islam.
4). Waktu Dan Tempat

a) Waktu mendapatkan kebahagiaan (waqtu sururin) seperti pesta pernikahan, hari raya, kedatangan saudara, mendapatkan rizki, dan sebagainya.
b) Tidak melalaikan atau menyita waktu beribadah (yang wajib).
c) Tidak mengganggu orang lain (baik dari segi waktu maupun tempat).
d) Pria dan wanita wajib ditempatkan terpisah (infishal) tidak boleh ikhtilat(campur baur).
Penutup
Demikianlah kiranya apa yang dapat penulis sampaikan mengenai hukum menyanyi dan bermusik dalam pandangan Islam. Tentu saja tulisan ini terlalu sederhana jika dikatakan sempurna. Maka dari itu, dialog dan kritik konstruktif sangat diperlukan guna penyempurnaan dan koreksi.

Penulis sadari bahwa permasalahan yang dibahas ini adalah permasalahan khilafiyah. Mungkin sebagian pembaca ada yang berbeda pandangan dalam menentukan status hukum menyanyi dan musik ini, dan perbedaan itu sangat penulis hormati.

Semua ini mudah-mudahan dapat menjadi kontribusi —walau pun cuma secuil— dalam upaya melepaskan diri dari masyarakat sekuler yang bobrok, yang menjadi pendahuluan untuk membangun peradaban dan masyarakat Islam yang kita idam-idamkan bersama, yaitu masyarakat Islam di bawah naungan Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah. Amin. [M. Shiddiq al-Jawi]

Wallahu a’lam bi ash-showab.

Daftar Bacaan

* Abdullah, Muhammad Husain. 1995. Al-Wadhih fi Ushul Al-Fiqh. Cetakan II. (Beirut : Darul Bayariq).

* Al-Amidi, Saifuddin. 1996. Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam. Juz I. Cetakan I. (Beirut : Darul Fikr).

* Al-Baghdadi, Abdurrahman. 1991. Seni Dalam Pandangan Islam. Cetakan I. (Jakarta : Gema Insani Press).

* Al-Jazairi, Abi Bakar Jabir. 1992. Haramkah Musik dan Lagu ? (Al-I’lam bi Anna Al-‘Azif wa Al-Ghina Haram). Alih Bahasa oleh Awfal Ahdi. Cetakan I. (Jakarta : Wala` Press).

* Al-Jaziri, Abdurrahman. 1999. Kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah. Juz II. Qism Al-Mu’amalat. Cetakan I. (Beirut : Darul Fikr).

* Asy-Syaukani. Tanpa Tahun. Irsyadul Fuhul Ila Tahqiq Al-Haq min ‘Ilm Al-Ushul.(Beirut : Darul Fikr).

* Asy-Syuwaiki, Muhammad. Tanpa Tahun. Al-Khalash wa Ikhtilaf An-Nas. (Al-Quds : Mu`assasah Al-Qudsiyah Al-Islamiyyah).

* An-Nabhani, Taqiyuddin. 1953. Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah. Juz III (Ushul Al-Fiqh). Cetakan II. (Al-Quds : Min Mansyurat Hizb Al-Tahrir).

* ———-. 1963. Muqaddimah Ad-Dustur.(t.t.p. : t.p.).

* ———-. 1994. Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah. Juz I. Cetakan IV. (Beirut : Darul Ummah).

* ———-.2001. Nizham Al-Islam. (t.t.p. : t.p.).

* Ath-Thahhan, Mahmud. Tanpa Tahun. Taysir Musthalah Al-Hadits. (Surabaya : Syirkah Bungkul Indah).

* Bulletin An-Nur. Hukum Musik dan Lagu. http://www.alsofwah.or.id/

* Bulletin Istinbat. Mendengarkan Musik, Haram ? http://www.sidogiri.com/

* Fatwa Pusat Konsultasi Syariah. Lagu dan Musik. http://www.syariahonline.com/

* Kusuma, Juanda. 2001. Tentang Musik. http://www.pesantrenvirtual.com/

* “Norma Islam untuk Musisi, Instrumen, Sya’ir, dan Waktu”. Musik. http://www.ashifnet.tripod.com/

* Omar, Toha Yahya. 1983. Hukum Seni Musik, Seni Suara, dan Seni Tari Dalam Islam. Cetakan II. (Jakarta : Penerbit Widjaya).

* Santoso, Iman. Hukum Nyanyian dan Musik. http://www.ummigroup.co.id/

* Wafaa, Muhammad. 2001. Metode Tarjih Atas Kontradiksi Dalil-Dalil Syara’ (Ta’arudh Al-Adillah min Al-Kitab wa As-Sunnah wa At-Tarjih Baynaha). Alih Bahasa oleh Muslich. Cetakan I. (Bangil : Al-Izzah).
READ MORE - HUKUM MUSIK DAN MENYANYI DALAM FIQH ISLAM (Oleh : K.H. MUHAMMAD SHIDDIQ AL JAWI )
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
AKIBAT MEREMEHKAN IBADAH KEPADA ALLAH 

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللهُ

“Satu kaum yang sering terlambat (dalam melakukan ibadah), maka Allah mengakhirkan kebaikan untuk mereka.”

(HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu)

Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata 

وعلى هذا فيخشى على الإنسان إذا عود نفسه التأخر في العبادة أن يبتلى بأن يؤخره الله عز وجل في جميع مواطن الخير

"Oleh karena itu di takutkan menimpa seseorang, apabila ia selalu terlambat dalam beribadah, maka Allah akan mengakhirkannya dalam semua bentuk kebaikan." (Majmu' Al-Fatawa war Rasail, 13/54)
Asal daripada hadits ini tentang orang-orang yang terlambat menghadiri shalat berjamaah, sehingga tidak mendapati shaf pertama, namun makna hadits mencakup semua ibadah.
Maka dalam ibadah apapun hendaklah kita berusaha:

1. Melakukannya dengan segera, jangan terlambat, karena pada dasarnya semua ibadah disyariatkan untuk segera dilakukan, kecuali ada dalil yang membolehkan penundaan.

2. Melakukannya dengan cara yang terbaik, yaitu dengan ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala dan meneladani Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Agar Allah memudahkan kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat untuk kita.
READ MORE - AKIBAT MEREMEHKAN IBADAH KEPADA ALLAH
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
JANGAN REMEHKAN KEBAIKAN SEKECIL APAPUN

Boleh jadi pada saat engkau tertidur, ada puluhan doa-doa yang sedang membumbung tinggi naik mengetuk-ngetuk pintu langit, untuk mendoakan kebaikan untuk mu...

Dari si miskin yang pernah engkau tolong...
Dari si lapar yang pernah engkau beri makan...
Dari si sedih yang pernah engkau hibur...atau
Dari si miskin yang pernah engkau bantu...

Maka jangan pernah engkau memehkan kebaikan sekecil apapun itu.

Begitu Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullah bertutur.

Karena itu, tekadkan mulai hari ini, dalam setiap detikmu, langkahmu, ucapanmu, tulisan mu, perbuatanmu, kesempatanmu untuk melakukan banyak kebaikan, walaupun itu hanya...

Senyuman manis yang tersirat saat kau berjumpa saudara mu...

Sekoin uang receh yang kau masukkan dalam kotak amal...

Sesendok makanan yang kau berikan untuk hewan...

Segelas air minum yang kau suguhkan kepada tamu...

Selembar pakaian yang kau hadiahkan kepada anak yatim...

Sebutir kurma yang kau berikan kepada teman majelis mu...

Sepiring kue yang kau bagikan ke anak tetangga mu...

Sedikit tenaga yang kau gunakan untuk menyingkirkan batu di tengah jalan...

Sebaris ucapan salam atau doa yang kau berikan pada orang lain...

Sebungkus nasi yang kau berikan pada fakir miskin yang lapar....

Sungguh kita tidak pernah tahu dari do'a siapa kebaikan dan keberkahan ini kita raih, bisa jadi kebaikan yang selama ini kita rasakan dan peroleh adalah berkat dari doa-doa mereka yang diam-diam ia persembahkan kepada mu sebagai rasa syukur, simpati, balas budi dan sayang yang mereka rasakan atas kebaikan mu.

Maka jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun, selagi kita ada kesempatan dan kita mampu maka lakukanlah...
Repost 
READ MORE - JANGAN REMEHKAN KEBAIKAN SEKECIL APAPUN
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
SAMPAH HATI

Seorang laki-laki yang  "berbeda paham" dengan seorang Guru Spiritual mengeluarkan kecaman dan kata-kata kasar, dan meluapkan kebenciannya kepada Sang Guru yang bijak. 

Sang Guru hanya diam, mendengarkannya dengan sabar, tenang dan tidak berkata sepatah kata pun.

Setelah lelaki tersebut pergi, dan muridnya yang melihat peristiwa itu penasaran dan bertanya: Mengapa Sang Guru diam saja tidak membalas makian lelaki tersebut..?

Sesaat kemudian Sang Guru pun berkata kepada si murid:

Apakah jika seseorang memberimu sesuatu,  dan kamu tidak mau menerimanya, lantas menjadi milik siapa kah pemberian itu..?”

Tentu kembali menjadi milik si pemberi," jawab si murid dengan lugas.

Betul...... begitu pula dengan kata-kata kasar tersebut,"  tukas Sang Guru.

Karena aku tidak mau menerima kata-kata itu, maka kata-kata tadi akan kembali menjadi miliknya. Dia harus menyimpannya sendiri.

Dia tidak menyadari, karena nanti dia harus menanggung akibatnya di dunia atau pun akhirat;  karena energi negatif yg muncul dari pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan hanya akan membuahkan penderitaan hidup.

Kemudian, lanjut Sang Guru:  Sama seperti orang yg ingin mengotori langit dengan meludahinya. Ludah itu hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri.

Demikian halnya, jika di luar sana ada orang yg marah-marah kepadamu... biarkan saja … karena mereka sedang membuang SAMPAH HATI mereka: Jika engkau diam saja, maka sampah itu akan kembali kepada diri mereka sendiri, tetapi kalau engkau tanggapi, berarti engkau menerima sampah itu.....

Hari ini begitu banyak orang di jalanan yg hidup dengan membawa sampah di hatinya ( sampah kekesalan, sampah amarah, sampah kebencian, dan lainnya_ ) 
maka jadilah kita orang yg BIJAK”

Sang Guru melanjutkan nasehatnya: 

Jika engkau tak mungkin memberi, janganlah  mengambil

Jika engkau terlalu sulit untuk mengasihi, janganlah membenci

Jika engkau tak dapat menghibur orang lain, janganlah membuatnya sedih

Jika engkau tak bisa memuji, janganlah menghujat

Jika engkau tak dapat menghargai, janganlah menghina

Jika engkau tak suka bersahabat, janganlah bermusuhan

Inilah saatnya - kita melatih diri untuk membuang semua sampah yg ada di hati kita...

Ya Allah bersihkan hati dan pikiran kami dari ketakutan, kegalauan, keputus asaan kebimbangan, kemunafikan dan penyakit hati lainnya yg bisa mnjadi sampah di hati ini.
READ MORE - SAMPAH HATI
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd

 RENUNGAN HARI INI 
Amanahmu Membawa Berkah

Masa kampanye sudah selesai dan para calon sudah memaparkan visi dan misi mereka, dan sekarang  tugas kita adalah persiapan untuk menentukan dan memilih pemimpin yang perlu kehati-hatian jika salah dalam memilih tunggulah kehancuran di masa yang akan datang.

Agama Islam juga telah memberikan tatacara memilih yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Bahkan Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara  dunia dan akhirat, termasuk dalam memilih pemimpin.

Pemimpin mulai dari tingkat paling bawah sampai yang paling atas baik formal maupun informal, eksekutif, yudikatif dan legislatif merupakan faktor penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 

Seorang pemimpin itu haruslah, sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah dan niscaya rakyatnya akan makmur. Sebaliknya jika pemimpinnya tidak jujur, korup, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara.

Islam melalu Hadits Rasulullah sebagai salah satu bukti begitu seriusnya Islam memandang persoalan kepemimpinan ini. _Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya_ (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Konsep Islam tentang kepemimpinan sebenarnya sudah ideal. Contoh paling ideal pemimpin islam tentu saja Rasulullah. Baginda  merupakan seorang yang memimpin dengan hati. _Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah_. (QS Al-Ahzab:21).

Islam juga memiliki tata cara bagaimana memilih pemimpin yang baik, diantaranya: 

✅ *Mukmin*
Beriman kepada Allah (Mukmin) dan beragama Islam (Muslim) yang baik. “Yakni seorang Muslim yang memiliki dua sifat, seperti disebutkan dalam Alquran Surah Yusuf ayat 55, _hafizhun ‘alim_ Hafizhun” artinya adalah seorang yang pandai menjaga. Yakni, seorang  yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya sebagai dasar kepemimpinan dalam islam.

✅ *Amanah*
Seorang pemimpin yang amanah kan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas seperti pada ayat ayat alquran tentang amanah. Sebaliknya pemimpin yang khianat sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya. “Rasulullah mengingatkan, sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran,”

✅ *Alim/Berilmu*
Seseorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan membawa mereka hidup lebih sejahtera, seorang pemimpin  yang amanah dan berpengetahuan tinggi (hafizhun ‘alim), 

✅ *Ibadahnya Rajin*
Shalat adalah barometer akhlak manusia. “Pemimpin yang baik dan layak dipilih adalah pemimpin yang menegakkan shalat. Shalat melahirkan tanggung jawab. Kesadaran keimanan / tauhid / transendental dibangun melalui shalat sebagimana doa pemimpin dalam islam.

✅ *Gemar Berbagi*
Zakat itu bukan membersihkan harta yang kotor, melainkan membersihkan harta kita (harta yang bersih) dari hak orang lain. seorang pemimpin yang rajin berzakat dan berinfak, tidak akan korupsi. ”Sebab  dia yakin Allah sudah menjamin rezekinya, dan sesungguhnya rezeki yang halal lebih banyak daripada rezeki yang haram. Kalau sudah yakin seperti itu, untuk apa melakukan korupsi yang sangat dibenci Allah?

✅ *Suka Bergaul dengan Masyarakat*
Suka bergaul dengan masyarakat, suka berjamaah berusaha mengetahui keadaan rakyatnya dengan sebaik-baiknya, dan mencarikan jalan keluar atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakatnya. Sifat suka berjamaah atau memperhatikan masyarakat ini ditunjukkan dalam shalat fardhu berjamaah. Rasulullah setiap selesai shalat fardhu berjamaah lalu duduk menghadap kepada jamaah sebagai cara menguatkan iman dan taqwa.

Fakta ini bertujuan untuk mengetahui kondisi jamaah, termasuk memperhatikan apakah jumlah jamaah tersebut lengkap atau tidak. Kalau ada yang tidak hadir shalat berjamaah, ditanya apa penyebabnya. Kalau ternyata orang tersebut sakit, Rasulullah bersama para sahabatnya lalu menjenguk orang yang sakit tersebut. 

Sebagai masyarakat awam, tentu kita berharap kepada masyarakat dalam menentukan pilihan agar mempertimbangkan masalah ketaqwaan, rajin menunaikan shalat lima waktu dalam sehari. 

_*Pemimpin yang Amanah pasti membawa berkah dan inilah yang kita minta pada Allah*_

Wallahu a'lam bish-showab
READ MORE - RENUNGAN HARI INI, Amanahmu Membawa Berkah
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd

Khutbah Jum'at, Pesan Al Gazali, Ustadz Rayondra, S.Pd.,M.Pd, Guru MIM Teluk Kuantan

Di Masjid Syuhada Beringin Taluk Kota Taluk Kuantan
Jum'at, 9 Februari 2024

Bismillah. Beberapa waktu yang akan dayang akan dilaksanakan kontestasi pemilihan wakil rakyat DPR (Daerah, Provinsi, Pusat) juga Pemilah Presiden.

1. Kata Al Gazali mana yang paling berat gajah,  dijawab muridnya. Yang paling berat itu adalah amanah. 

Amanah yang pertama yang akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah yaitu apakah sudah menjalani perintahnya dan menjauhi laranganya. 

Amanah yang kedua segala sesuatu yang ada pada dirinya , yaitu harta, jabatan, ilmu, anak, istri keluarga. Sudahkah amanah menjalani dalam kebaikan berharap ridho Allah SWT. Apakah menjadi pemimpin yang adil. 

2. Apa yang paling diringan kata Al Gazali lalu muridnya adalah kapas ya. Namun kata Al Gazali yang paling ringan adalah meninggalkan shalat.

Mari kita Instropeksi Diri kita sahabat yang dirahmati Allah. Apakah dengan kesibukan kita kita mudah dengan meninggalkan shalat?

Termasuk dalam golongan manakah kita
Apakah yang terbebani bila Untuk shalat?
Apakah kita merasa yang merasa gelisah bila meninggalkan shalat

3. Apa yang paling dekat kata Al Gazali . Jawab muridnya keluarga. Namun Algazali menyampaikan yang paling dekat adalah kematian .
Maka persiapkan menuju kematian. Karena tidak menunggu sakit, tua dan muda. Bahkan ada yang sehat sehat saja. Namun secara mendadak dijemput Allah. Kita tidak tahu kapan Allah menjemput kita.
Sudahkah amal ibadah kita lebih berat dari amalan yang tidak baik?
Mari kita perbanyak meminta ampun kepada Allah. Semua akan menuju kematian. 
Semoga menjadi renungan kita semua.

Fastabiqul Khoirot
Jazakumullah Khairan Khatsiran
Barakallah Fiikum


Ditulis dan rekam
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd

READ MORE - Khutbah Jum'at, Pesan Al Gazali, Ustadz Rayondra, S.Pd.,M.Pd, Guru MIM Teluk Kuantan
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
NASEHAT DIRI, MEMBERSIHKAN HATI

1. Jangan cari kesalahan orang lain,
Kesalahan sendiri kita sendiripun banyak,  hanya saja tak sadar

2. Jangan hina orang,  Allah Tak pernah Menghina kita

3. Jangan buka aib orang, Aib sendiripun banyak yg disimpan oleh Allah bahkan sampai di akhirat

4.Jangan Mencela Orang, Allah hargai setiap usaha hambaNya

5. Jangan merendahkan orang,  Biar saja orang yg kita rendahkan itu lah yang akan menolong kita  saat susah

6. Jaga Lisan'Mu Jangan Menyakiti hati orang, 
Doa orang yang teraniaya itu makbul

7. Jangan bangga dengan amal ibadah kita, 
Hanya Allah yang tahu amal tersebut diterima atau tidak

8. Jangan sombong dengan apa yang kita punya, Allah bisa tarik kapan saja Allah Mau

9. Jangan bandingkan orang lain dengan kita, 
Allah Tentukan Rejeki orang sesuai kadarnya masing masing

10. Jangan sedih dengan kekurangan kita,  
Allah tahu apa yang terbaik untuk hambaNya.

Renungkan'lah & sama² kita Muhasabah diri

 Semoga bermanfaat & saling mengamalkan

Mari saling memaafkan serta saling mengingatkan dalam hal kebaikan sesama saudara seiman

Saudaramu.

Pendidik Penggiat Literasi Indonesia
Ronaldo Rozalino
READ MORE - NASEHAT DIRI, MEMBERSIHKAN HATI
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd

~ Sifat Suka Merendahkan Orang Lain ~

Ketika kita merendahkan seseorang, terkadang saat itu kita berasa hebat. Apalagi ketika merendahkan itu, kita merupakan salah satu orang yang berpengaruh di masyarakat, lalu merendahkan orang yang miskin, kecil dan rendah. Masyaallah.
Terkadang, diantara teman sendiri, disaat kita mempunyai kelebihan harta atau apapun itu, kita sering tidak sadar merendahkan teman kita. walaupun niat kita hanya bercanda, tetapi kita tidak tahu bahwa hati teman kita merasa sakit saat direndahkan.
Bercanda dan Memotivasi seseorang, bukan berarti dengan cara merendahkan dan mencaci maki perbuatan buruknya. Apalagi jika kamu adalah seseorang yang terpandang sebagai orang berpengaruh seperti Guru, atau Dokter dan yang lainnya. Ada beberapa sifat buruk yang melekat pada orang yang suka merendahkan orang lain, diantaranya sebagai berikut 

1. Sombong / Angkuh.
Ketika ada orang yang merendahkan orang lain, dengan cara mencaci maki orang tersebut, pasti di dalam hatinya akan terbesit bahwa dirinya itu merasa lebih baik darinya. misalnya orang itu berkata “kamu itu bodoh, tidak mungkin bisa masuk ke Universitas Negeri, balik aja sana!!!”.

Jadi saat kamu merendahkan seseorang, akan terbesit dan timbul rasa sombong bahwa kamu itu seolah lebih baik dari orang tersebut. Untuk itu, janganlah kita merendahkan orang lain. Sebab, mungkin saja orang yang kita rendahkan itu, memiliki derajat yang lebih baik dari kita di sisi Allah Subhanahu wa Taala.

2. Mempunyai Hati Yang Keras dan Menolak Kebaikan
Sudah pasti bahwa orang yang suka merendahkan orang lain, mempunyai hati yang keras. Mengapa demikian? Misalkan ketika ia melakukan yang salah, ada orang yang menasihatinya. Namun karena orang tersebut memiliki hati yang keras, ia malah menolak nasihat tersebut, bahkan sampai merendahkan orang tersebut.
Artinya saat orang itu tidak mau menerima nasihat baik, meskipun nasihat itu benar untuk dirinya, ia akan menolaknya, karena ia merasa lebih baik dari orang yang menasihatinya.

 3. Selalu Berprasangka Buruk Sangka (Suudzon)
Mengapa orang yang selalu merendahkan orang lain mempunyai sifat suudzon? Karena kebanyakan orang yang suka merendahkan itu adalah orang yang selalu berburuk sangka kepada orang lain, bisa kita ketahui bahwa orang yang selalu merendahkan orang lain, menganggap dirinya paling baik. Jadi mereka hanya berfikir positif untuk dirinya sendiri tetapi melihat orang selalu berburuk sangka dan tidak lebih baik darinya.

4. Tidak Berhati-hati (Ceroboh)
Orang yang suka merendahkan orang lain, dirinya tidak berfikir dulu akibatnya sebelum bertindak, dia hanya mementingkan emosi dan hawa nafsunya saja. Terkadang orang yang merendahkan orang lain, mereka lebih bersifat ceroboh, bahkan tidak peduli akibat dari perbuatan mereka. sifat ceroboh ini biasanya identik dengan tidak berhati-hati, tidak cermat, dan tidak dipikirkan baik-baik dan kurang ajar.

 5. Tidak Bijaksana.
Orang yang suka merendahkan orang lain adalah orang yang tidak menggunakan akal dan budi pekertinya, terlebih lagi mereka kurang berhati-hati dan tidak cermat karena orang yang pandai menggunakan akal dan budi pekertinya tidak akan mudah untuk mencaci maki seseorang..

 6. Bodoh.
Sebutan yang pas untuk orang suka yang mencaci maki dan merendahkan orang. *Mereka tidak mengetahui kelemahan dan kekurangan mereka hanya mengetahui kekurangan orang lain. Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang akibat mencaci maki dan merendahkan orang lain.

7. Pemarah.
Buas seperti binatang buas yang suka melawan dan suka marah, Terkadang suka memukul orang yang suka mencaci maki itu. tapi terkadang juga orang yang pendiam tetapi sekali berbicara  langsung membuat telinga sakit, itu malah lebih sadis menurut saya. karena kita tahu dia pendiam baik tetapi ternyata sekali berbicara langsung merendahkan orang. itu seperti berbalik 90 derajat.
Demikianlah diantara tujuh sifat orang yang suka merendahkan orang lain. Mudah-mudahan kita tidak termasuk kepada kategori orang-orang yang suka merendahkan orang lain, tapi orang baik kepada oang lain.

Semoga bermanfaat.

Fastabiqul Khoirot
Jazakumullah Khairan Khatsiran
Barakallah Fiikum

Salam Dakwah & Syiar Islam
Ronaldo Rozalino
READ MORE - Sifat Suka Merendahkan Orang Lain
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
PUNCAKNYA KESABARAN
DR. KHAIRUL FITRAH

Setiap hal itu ada permulaannya.. lalu perlahan meningkat hingga sampai pada puncaknya.

Demikian pula dengan kesabaran.
Permulaan kesabaran adalah saat kau berusaha untuk diam, sedang di hatimu ada luka yang berbicara.

Sementara puncaknya sabar adalah saat kau berusaha untuk tersenyum damai, sedang di matamu sebenarnya telah berkumpul ribuan tetes air mata yang menanti untuk ditumpahkan.

Dan ketika itu terjadi.. 
Sabarmu perlahan sudah berubah ke jalur baru bernama Ridho.

Ridho adalah kekuatan tertinggi seorang mukmin.
Dan untuk bisa demikian.. Iman harus mengambil alih akalmu dan mengarahkan hatimu.

Ketahui dan yakini bahwa Alloh-lah yang memberimu ujian.
Dzat yang menetapkan takdir atasmu dengan kasih sayang dan perhitungan. 
Dzat yang selalu memberimu pilihan yang terbaik.
Bukan musuh yang ingin menghancurkanmu atau menghinakanmu.

Apapun yang sampai kepadamu pasti baik. Apapun yang kau alami, pasti baik. 

Bahkan jika itu yang paling sakit sekalipun, lalu kita ridho menjalaninya.. setidaknya hal tersebut kelak bisa menjadi hujjah (argumen) bahwa kita adalah hamba yang manut. Nurut kepada Alloh.
Terbukti sesulit kita tetap menerimanya.

Dan semoga itu jadi sebab kita semua dimasukkan ke dalam surga.
Aamiin.
READ MORE - PUNCAKNYA KESABARAN,.DR. KHAIRUL FITRAHSetiap hal itu ada
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
*SOMBONG TERSELUBUNG*

Seorang pria yang sedang bertamu di rumah seorang Ustadz Kondang tertegun heran,  ketika melihat Sang Ustadz sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih.

Pria itu bertanya,
_"Apa yang sedang antum lakukan Pak Ustadz..?_
_Mengapa bukan pembantu rumah tangga saja yang antum perintahkan untuk mengepel lantai rumah?"_

Pak Ustadz menjawab dengan tersenyum,
_"Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasihat._
_Saya berikan banyak nasihat yang insya Allah bermanfaat._
_Namun, setelah tamu itu pulang di dalam hati saya terbersit penilaian bahwa saya ini orang hebat. Dibutuhkan banyak orang._
_Kesombongan saya pun mulai muncul._
_Oleh karena itu, saya lakukan  pekerjaan ini untuk membunuh perasaan sombong itu."_

Kemudian pak Ustadz melanjutkan penjelasannya . 

SOMBONG adalah PENYAKIT HATI yang sering menghinggapi kita semua.

Siapa saja dan apapun statusnya, orang awam atau tokoh masyarakat bisa juga dihinggapi penyakit sombong ini.

Bahkan di kalangan para ustadz, muballigh, kiyai atau habaib,  benih-benih kesombongan bisa muncul tanpa mereka sadari. 

*Ditingkat ke-1*:
Sombong disebabkan oleh *Faktor materi,* di mana kita merasa :
~ Lebih kaya,
~ Lebih berkuasa,
~ Lebih tinggi jabatan,
~ Lebih rupawan &
~ Lebih terhormat daripada orang lain. 

*Ditingkat ke-2* :
Sombong disebabkan oleh *Faktor kecerdasan,* kita merasa :
~ Lebih rajin
~ Lebih pintar
~ Lebih kompeten
~ Lebih berpengalaman
~ Lebih berwawasan dibandingkan dengan orang lain. 

*Ditingkat ke-3:*
Sombong disebabkan oleh *Faktor kebaikan*, kita sering menganggap diri kita:
~ Lebih bermoral
~ Lebih pemurah
~ Lebih banyak amalnya
~ Lebih semangat berjuang dan beribadah
~ Lebih banyak kontribusinya untuk umat.
~ Lebih besar dari orang lain berdasarkan apa yang sudah dicapai, seraya meremehkan orang lain dengan menganggapnya orang kecil.
~ Lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik...
Semakin Tinggi tingkat KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.

Sombong karena MATERI mudah terlihat.
 
Namun, 

Sombong karena PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG karena KEBAIKAN, SULIT DILIHAT.

Karena, ....
Seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Cobalah setiap hari kita melakukan INTROSPEKSI DIRI.

Kadang kita butuh orang lain untuk membantu mengintrospeksi diri.

Kita juga butuh kritikan dan masukan dari orang lain. 

Mari kita sadari bahwa setiap hal yang baik, yang bisa kita lakukan itu semua adalah karena izin dan pertolonganNya saja.

Maka hendaklah kita banyak bersyukur kepada-Nya.
Semua itu tidak lain adalah ANUGERAH-NYA.

KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pada KEHINAAN DIRI dan KEJATUHAN yang mendalam.

Tetaplah BERSABAR dan RENDAH HATI.

Ketika lahir, dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong...

Waktu datang kita tidak membawa apa-apa, waktu pergi kita juga tidak membawa apapun.

Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan, 
jangan minder karena miskin dan rendah, 
bukankah kita semua hanyalah tamu didunia ini, 
pada waktunya kita pulang ke akherat, dan semua milik kita hanyalah titipan dari Allah SWT yang sewaktu-waktu  diambilNya.

TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita.

TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita.

HANYA SATU KEPUNYAAN KITA yang bukan pinjaman, yang akan kita bawa kemana pun kita pergi, yaitu 
*IMAN + AMAL.*

Tidak akan menjadi orang besar jika dalam hati selalu menganggap kecil orang lain.

Kita sama-sama saling belajar merendahkan hati, tetapi tidak merendahkan diri. 
✍✍✍✍

Salam Ukhuwah
RR

Please your visit my blog
ronaldorozalino.gurusiana.id
READ MORE - SOMBONG TERSELUBUNG
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Percuma!
Oleh: Ronaldo Rozalino 

Bismillah. Sahabat. Menghargai dan dihargai itu hal yang perlu dijalani dan harapkan setiap dari kita. Dan bila tak ada lagi hal itu. Timbulah merasa paling hebat dan berujung meremehkan orang lain. Astaghfirullah. 

Dalam berorganisasi penting sekali mengedepankan saling kerja sama. Dan menghilangkan rasa egois dan merasa paling benar. Sifat ini yang tidak bagus bila terjadi. 

Namun terkadang saja. Ketika orang bergelar tinggi dan sekolahnya pun sudah luar biasa. Tidak lagi menjaga prinsip menghargai. Ini disebabkan penyakit dalam hatinya, seperti sombong, angkuh, ujub, arogan dan penyakit hati lainnya. 

Belajar untuk saling menghargai potensi masing-masing. Saling menutupi kekurangan orang lain. Dan menjaga aib untuk tidak membeberkan kesetiap orang. Sehingga organisasi apapun yang dihadapi. Akan terasa kekeluargaannya.

Bila segala yang ditunaikan selalu salah dimatanya. Ada yang salah dihatinya. Maka dengan sering mengkristalkan hati. Hati akan bersih. Dan lisan yang keluarkan akan penuh hikmah. Masyaa Allah. Tabarakallah.

Tak ada yang sia-sia dilakukan. Bila diniatkan untuk berbagi kebaikan. Jangan menantikan untuk dihargai. Tunggu saja balasan yang dberikan Allah SWT, terhadap kita. Insyaa Allah Berkah. Aamiin

SALAM DAMAI
My Website ronaldorozalino.blogspot.com
READ MORE - Percuma !
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
KARAKTER  PERGAULAN..!!

Siapa saja yang SERING DUDUK (BERKUMPUL) bersama 8 kelompok manusia,
Maka Allah akan memberinya 8 perkara

1. Barangsiapa yang sering duduk bersama orang-orang kaya,

Allah akan menambahkan kepadanya cinta dunia & semangat untuk mendapatkan dunia.

2. Barangsiapa yang sering duduk bersama orang-orang miskin,

Allah akan menambahkan kepadanya perasaan syukur & ridha atas pembagian Allah.

3. Barangsiapa yang sering duduk dengan para pemimpin/raja (Pejabat),

Allah akan menambahkan kepadanya perasaan sombong & keras hati.

4. Barangsiapa yang sering duduk dengan perempuan,

Allah akan menambahkan kepadanya kebodohan & syahwat.

5. Barangsiapa yang sering duduk dengan anak-anak kecil,,

Allah akan menambahkan kepadanya lalai &senda gurau.

6. Barangsiapa yg sering duduk dengan orang-orang fasik (gemar bermaksiat),

Allah akan menambahkan kepadanya keberanian berbuat dosa & kemaksiatan..

Serta semangat untuk berbuat maksiat, kemudian menunda-nunda akan taubat.

7. Barangsiapa yang sering duduk dengan orang-orang yang Sholeh,

Allah akan menambahkan kepadanya kegemaran dalam amalan-amalan ketaatan.

8. Barangsiapa yang sering duduk dengan para ulama' ,

Allah akan menambahkan kepadanya ilmu & sikap wara' (sangat berhati-hati dalam mengambil harta dunia).

(Al Imam Al Ghazali dalam Kitab Tanbiihul Ghaafilin)

Repost Ronaldo Rozalino (RR)
READ MORE - KARAKTER PERGAULAN..!!
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
NASIHAT BIJAK BUAT KITA

1. Jika Kita Memelihara 
'Kebencian Dendam', maka
seluruh 'Waktu dan Pikiran' yg Kita Miliki akan Habis begitu saja, dan Kita Tidak akan pernah menjadi 'Orang Yang Produktif' ...

2. Kekurangan Orang Lain
adalah 'Ladang Pahala' bagi Kita untuk :
» Memaafkannya,
» Mendo'akannya,
» Memperbaikinya,
» dan Menjaga Aibnya.

3. Jika Kita Belum bisa 
'Membagikan Harta' atau
Membagikan Kekayaan, maka Bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan' ...

4. Jangan Pernah Menyuruh 
Orang lain utk Berbuat Baik,
'Sebelum Menyuruh Diri Sendiri',
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari 'Diri Kita Sendiri' ...

5. Pastikan Kita sudah 'Beramal' hari ini, Baik dengan:
» Materi,
» dengan Ilmu,
» dengan Tenaga,
» atau Minimal dgn
'Senyuman yg Tulus' ...

6. Para Pembohong akan 
'Dipenjara oleh Kebohongannya'
sendiri ...
Orang yg Jujur akan
'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya ...

7. Bila Memiliki 'Banyak Harta', maka Kita lah yg akan 'Menjaga Harta' .
Namun Jika Kita Memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita' ...

8. Bila 'Hati Kita Bersih', Tak ada Waktu untuk:
» Berpikir Licik,
» Curang,
» atau Dengki
sekalipun terhadap Orang lain.

9. Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik', Bekerja Cerdas merupakan 'Bagian Dari Otak', sedangkan Bekerja Ikhlas adalah 'Bagian Dari Hati'

10. Jadikanlah setiap 'Kritik'!bahkan 'Penghinaan' yg Kita Terima ;sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'

11. Kita tdk pernah tahu Kapan 'Kematian' akan 'Menjemput Kita', tapi yg Kita Tahu Persis adalah 'Seberapa Banyak Bekal yg Kita Miliki untuk 'Menghadapinya' 

Selamat pagi semua, selamat beraktifitas. Tetap sehat dan semangat .... semoga kita selalu dlm limpahan rahmat Allah SWT... Aamiin ...
READ MORE - NASIHAT BIJAK BUAT KITA
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Penyesalan itu selalu terlambat.
Menunda Taubat menunggu usia Tua. Itupun kalau   masih sempat.

BILA ALLAH TIDAK MENGHENDAKI KITA LAGI

Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan dan harta.

Allah akan sibukkan kita dengan urusan mengejar karir, pangkat dan jabatan.

Alangkah ruginya karena semuanya itu akan kita tinggalkan.

Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi lebih dulu menemui Allah Subhana Wa Ta'alla  dan jika  mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi,
Tentu mereka akan memilih untuk memperbanyak amal ibadah.

sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian untuk merebut dunia, yang sudah jelas-jelas tidak bisa dibawa mati.

Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah, beramal dan beribadah kepada Allah.

Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pangkat, harta, jabatan, rumah besar, mobil mewah.

Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu agama orang lain lebih dari kita.

Kita tidak pernah cemburu melihat orang lain lebih banyak amalan dari kita.

Kita tidak pernah cemburu apabila _melihat orang lain bangun di sepertiga malam, sholat tahajud dan bermunajat kepada Allah.

Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain setiap hari sholat subuh berjamaah di masjid dekat rumah kita.

Kita hanya cemburu apabila melihat orang lain ganti kendaraan dengan yang lebih mewah.

Kita cemburu apabila melihat orang lain bisa setiap tahun liburan.

Kita hanya cemburu apabila melihat orang lain  bergelimang harta, tahta dan Wanita. Cemburu karena dia bisa jadi gubernur, bupati ataupun Walikota.

Tetapi jarang kita cemburu apabila melihat orang lain yang bisa khotam Al'Quran sebulan dua kali.

kita jarang cemburu apabila melihat mualaf yang Faham isi AlQur'an.

Kita jarang cemburu apabila melihat orang lain berbuat untuk menegakkan Aqidah Islam.

Kita jarang cemburu kepada orang yang berjihad di jalan Allah.

Kita jarang cemburu kepada orang yang mewakafkan dirinya dan semua Hartanya dijalan Allah.

Setiap kali menyambut hari lahir, kita sibuk mau merayakan sebaik mungkin, tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita maka panggilan Illahi makin bertambah dekat.

Kita patut bermuhasabah mengenai persiapan ke satu perjalanan yang jauh, yang tidak akan kembali untuk selama- lamanya. Karena Hidup di dunia menentukan kehidupan yg kekal nanti di akhirat.

Sesungguhnya MATI itu PASTI.

ALAM KUBUR itu BENAR,

HISAB itu BENAR,

MAHSYAR ALLAH itu BENAR,

SYURGA dan NERAKA itu BENAR.

Penyesalan itu selalu terlambat.
Menunda Taubat menunggu usia Tua. Itupun kalau   masih sempat.

Sebab syarat MATI gak harus tua, gak harus sakit.

Penyelesaian masalah hidup adalah melalui iman dan amal.

Iman sebesar zarrah pun, Allah muliakan dgn syurga 10x dunia"

Lalu mengapa kita tak mau menambah bekal hidup kita dengan Iman, Ibadah dan Amalan baik.?

Mudah-mudahan hidup kita selamat di dunia dan Akhirat dan selalu bermanfaat untuk Ummat dan kita  termasuk orang-orang yang Allah ridhoi, untuk masuk ke syurgaNya.

Repost 
READ MORE - BILA ALLAH TIDAK MENGHENDAKI KITA LAGI
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
"KETIKA HARTA BUKANLAH SEGALANYA"

Dirumah sakit Khusus kanker di Guangzhou seorang pasien kanker membawa tas penuh uang meminta dokter menyelamatkan hidupnya dan dia punya banyak uang untuk membayarnya…

Tapi dokter bilang dia tak bisa melakukan apapun karena kankernya sudah stadium akhir…

Dia begitu marah dan frustasi sehingga ia melemparkan uang di seluruh koridor rumah sakit….
Sambil berteriak :
 " Apa gunanya memiliki uang ....!!!
 " Apa gunanya memiliki uang…!!!

Uang tidak dapat memiliki kesehatan, 
Uang tidak dapat membeli waktu, 
Uang tidak dapat membeli kehidupan…

Sungguh pelajaran bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan, beramal kebaikan demi bekal menuju akhirat dan berdo’a, supaya umur kita barokah dan bermanfaat meskipun pendek ataupun panjang... 

Pada tibanya kematian kita...
Yakinlah; dunia tidak akan bersedih dengan kepergianmu…
Hidup akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu, dan Jabatanmu akan diisi orang lain…
Hartamu menjadi hak bagi ahli warismu…
Sedangkan kamu yang akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu…

Pada saat meninggal Kesedihan atasmu ada 3 (tiga); Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, KASIHAN.

KAWAN KAWANMU akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari, lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa…

Di rumah ada kesedihan yg mendalam! 
KELUARGAMU akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun....?
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan...

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah tengah manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, yaitu di AKHIRAT......!!!
Telah musnah kemuliaan, harta, Jabatan, dan anak…
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta…
Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai…

Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu…?
Hakikat ini memerlukan perenungan…
Usahakan dengan sungguh sungguh…
jalankan kewajiban kewajiban,dan hal-hal yg disunahkan,
sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam, Semoga saja engkau selamat...

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini 
insyaa Allah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat kelak...

"Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin." 
Kematian bukanlah akhir dari segalanya. 
Ia hanyalah perpindahan menuju alam yang lebih luas serta kehidupan yang lebih panjang (abadi) (dari dunia ini). 

Sungguh setelah KEMATIAN, ada kehidupan yang menyuguhkan kebahagiaan atau penderitaan,
kegembiraan atau penyesalan...
 
Hanya orang Fasik dan Kafir yang meragukan akan adanya kehidupan yang lain (di akhirat) dan berusaha mendebatnya atau berkata:
" Kehidupan tidak lain hanyalah kehidupan dunia, kita mati dan hidup dan kita tidak akan dibangkitkan lagi 
(QS: Al-Mu'minun: 37).

Kehidupan yang sebenar-benarnya adalah di Akhirat yang kekal...
Tinggal pilih mau kekal di Syurga atau kekal di Neraka....

Allah سبحانه و تعالى‎ 
berfirman:
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" 
(Q.S. Al-An'Am 32)
 
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main...
Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." 
(Q.S. Al-Ankabut 64)
 
"Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." 
(Q.S. Muhammad 36)

Semoga bisa menjadi Pelajaran...


Repost
READ MORE - KETIKA HARTA BUKANLAH SEGALANYA
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd


PELAJARAN "ANALOGI/KIAS" MENGHADAPI ORANG YANG TIDAK MENGERTI/TIDAK FAHAM
Suatu hari ada seorang ahli Matematika yang terkenal bijak dan cerdas bernama Ibnu Abdul Jabbar, beliau memiliki beberapa murid yang juga cerdas dan pandai yang terkenal oleh masyarakat sekitarnya.
Suatu hari, ada salah satu muridnya bertengkar hebat & nyaris beradu fisik pada saat ia berbelanja di pasar.
Pasalnya sang murid ingin membeli kurma, harga 1 kg kurma 2 dinar dan ia ingin membeli 6 kg kurma. Sehingga iapun membayar senilai 12 Dinar. (mata uang saat itu)
Tapi kata si penjual salah, uangnya kurang, menurutnya ia harus membayar 14 Dinar.
Si penjual menjelaskan kalau 1 x 2 x 6 = 14
Dengan susah payah, si Murid menjelaskan berkali-kali bahwa
1 X 2 X 6 itu sama dengan 12 dan bukan 14.
Namun betapapun si murid berusaha menjelaskan, si penjual di pasar tetap ngotot bahwa jumlah yang harus di bayar adalah 14 Dinar.
Si penjual tersebut akhirnya menantang murid pandai untuk meminta sang ahli matematika Ibnu Adbul Jabbar sebagai juri siapa yg benar diantara mereka.
Si penjual pasar mengatakan :
"Jika saya yg benar 1 x 2x 6 = 12, maka engkau harus mau dicambuk 10 kali oleh Ibnu Adbul Jabbar.
Tetapi kalau kamu yg benar (1 x 2 x 6 = 14), maka saya bersedia kepala saya di penggal.
Haaaaaa...haa.." Demikian si penjual pasar menantang dengan sangat yakin akan pendapatnya. Disaksikan oleh orang satu pasar.
"Wahai Ibnu AlJabbar yang bijak dan pandai tolong katakan , mana yg benar diantara kita ?" ujar si penjual pasar pada sang Ahli Matematika.
Ternyata Ibnu Abdul Jabbar memvonis cambuk 10x bagi murid nya yang menjawab (1 x 2 x 6 = 12)
Si murid pun protes pada Sang Guru karena ia tahu betul gurunya juga tahu bahwa jawaban yang benar adalah 12
Ibnu Abdul Jabbar pun menjawab,
Ketahuilah muridku, "Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk KETIDAK bijakan mu yg mau-maunya berdebat dan bertengkar dengan orang bodoh yg tidak tahu kalau (1 x 2 x 6 = 12)"
Guru melanjutkan :
"lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi sadar dan lebih bijak dari pada kita harus melihat "1 nyawa terbuang sia2 karena sebuah KEBODOHAN DARI ORANG YANG TIDAK MUNGKIN BISA DI UBAH LAGI".
Zaman dulu orang pintar itu juga sekaligus orang bijak
Itulah mengapa ada pepatah yg berbunyi "ABOVE ALL IS A WISDOM"
Salah satu pesan moral yang mungkin bisa kita petik adalah:
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yg tidak berguna dengan orang yang tidak paham, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah dari pada orang yg memulai perdebatan, sebab dengan sadar kita membuang waktu & energi untuk hal yang tidak perlu...
Orang-orang semacam ini hadir dengan komentarnya bukan untuk membuat dirinya belajar menjadi lebih paham dan mengerti tentang kebenaran, melainkan hanya sekedar ingin Eksis dan agar terlihat pintar dan paham saja.
Padahal yang terjadi justru sebaliknya, dia tidak paham dan "bodoh", itulah mengapa ia berdebat dan bukanya berpikir.
Ada saatnya kita diam, untuk menghindari perdebatan/pertengkaran sia-sia.
Ingat !
Diam bukan berarti kalah, bukan? Diam untuk menjadi lebih bijak dan paham.
Memang bukan hal yg mudah, tetapi jangan sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yg tidak menguasai permasalahan…
Dan semoga kita bisa menjadi lebih bijak..

Repost
READ MORE - PELAJARAN "ANALOGI/KIAS" MENGHADAPI ORANG YANG TIDAK MENGERTI/TIDAK FAHAM

Kategori

.Kab. Kuansing .Komunitas BP .Leader Sanggar Seni Kuantan Mekar .Mengulang Kaji .Pengenalan LMS .Sanggar Seni Kuantan Mekar (AI) (Kepala MAN 1 Kuantan Singingi (Kisah Nyata) 1.1.h. Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.1 10 (SEPULUH) NASIHAT IMAM AS-SYAFI'I 𝟏𝟎 𝐋𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 2012 2023 2024 3 Bentuk Kesabaran Kepada Allah_Ustadz H. Suhelmon 3 Kunci Sukses 5 Aplikasi 6 Amalan Yang di Sunnahkan Nabi SAW di Hari Idul Fithri 7 TANDA BATINMU LELAH Agama Agama Islam Agen AI Aib Aisyah Akhir Zaman Akhirat Akhlak Akhlak Mulia Akreditasi Akrostik Aksi Nyata Al Qur'an Alami Alat Musik Keyboad Allah Maha Baik Alumni Alumni Pondok Pesantren Alumni SMAN Pintar Alumni SMKN 1 Teluk Kuantan Alumni STM/SMKN 1 Teluk Kuantan Amal Jariyah Amalan Pembuka Pintu Rezeki Amanah Amanat Amanat Upacara Anak Anak Anak Anak Anakku Anak Olah Raga ANAK PONDOK PESANTREN Anak Shaleh Anak Sholeh Anak Yatim Anak-Anakku Ane Ahira Aneh Angkatan 1 Anisa Skin Care Annisa Skin Care Anti Virus Arahan Arangger Arminareka Perdana Arrangger Artificial Intelligence Artikel artikel agama Artikel Agama Islam ARTIKEL ANNE AHIRA Artikel Bisnis Artikel Bisnis BP Artikel BP Artikel Edukasi Artikel Islam Artikel Islami Artikel Kehidupan Artikel Keluarga Artikel Motivasi Artikel Musik Artikel Nasihat Artikel Pendidikan Artikel Psikologi Artikel Seni Asesmen Asesmen Pembelajaran Asli Attitude Award Ayah Ayah Edy Ayah Sholeh Baca Doa Bahagia Guru Bahan Ajar Bahan Ajar Seni Musik Bahan Ajar Seni Teater Bahasa Arab Sehari-Hari Bahasa Inggris Bahasa Jerman Baik Baitullah Band Bangga Banner Bapak BEBERAPA FAKTOR AGAR DO'A TERWUJUD Belajar Belajar Agama Belajar Agama Islam Belajar Bahasa Arab Belajar Bisnis Belajar Praktek Belgie Eye Belgie Pro Belgie Pro. Benai Benar Bendera Bengkalis Berbasis Teknologi Berbasis Teknologi Informasi Komputer Berita Berita Duka Berita Sekolah Berjamaah Berkah Berkah Berlimpah Berkarya Berkemajuan Berkualitas Bermanfaat Bernyanyi Bernyanyi Unisono Berpikir Positif Berpikiran Positif Bertabur Pahala Berteman Best Practice Bijak Bijak Merdia Sosial BIMTEK SENI Biografi Bisnis Bisnis BP Bisnis Dari Rumah Bisnis Kekinian Bisnis Online Bisnis Online Succes Bisnis Owner Bisnis Pasangan Bisnis Paten Bisnis Percepatan Bisnis Rumahan Bisnis Tanpa Ruko Blog Blogger BNN Kab. Kuansing BOS BP BP Grup BP Proaktif Brasic Pro Brassic Pro Britis Propolis British Propolis BROADCASTING Budaya Budaya Kuansing Budaya Menulis Buku Buku Antologi Buku Berkualitas Buku Solo Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan Adalah Bulan Membaca Al-qur'an dan Sedekah Bully Bullying Bunda Bupati Kuansing Bussiness Owner Leader Buya Yahya Calon Pengusaha Calon Pengusaha Pecinta Qur'an Candi Borobudur Cara Bernyanyi Menggunakan Diafragma Cara Memainkan Catatan Penting Cello Yenroza Putra Ceramah Ceramah Agama Ceramah Agama Islam Cerita Cerita Islami Cerita Motivasi Ceritaku Certified CGP CGP 10 CGP A.10 Cinta Cipta Lagu Cipta Puisi Ciptaan Ismail Marzuki Coaching Coffe Jenna Competence Composser Computer Contoh CONTOH ADAB MEMELIHARA HARGA DIRI TETANGGA Corona Covid-19 Curiculum Vitae Dagang Dakwah dan Inovatif dan Mengenal Akor dan Rubrik pelaksanaan observasi kelas Kegiatan Pendahuluan Dari Rumah Bisa Bisnis Daring Debat Dejavu + Band dengan Dermawan Design Blog Design Kostum Dewasa di SMA Digital Digital Marketing Diklat Nasional Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kab. Kuantan Singingi Dinas Pendidikan Kuansing Disbud Par Kuansing DKC DKC Kuantan Tengah DKKS DMI Kuansing Doa Doa Anak Anak Doa Apresiasi Seni Doa Ibu Doa Istri Doaku Doktor Dokumentasi Dosen Download Duka E-KIN E-KTP Educator Edukasi Edukasi Islam EKIN Ekspose Elly Risman Emak Encore Enggan Sedekah Entrepreneur Entrepreneur BP Entrpreneur 𝐄𝐫𝐚 𝐃𝐢𝐬𝐭𝐫𝐮𝐩𝐭𝐢𝐟! Etika Even Nasional Facebook Family BP Fasilitator Fast Class FB Festival Guru Film Pendek Finish beribadah bukan 1 Syawal Fiqih FLS2N FLS2N SMA FLS2N SMA KUANSING FLS2N SMA/MA Fokus Formasi CPNS Formulir Pendaftaran Forum Guru Seni SMP SMA Provinsi Riau Forum Literasi Kuansing Founder BP Founder Madu Vicella Full Day Futsal Gadget Gaji Gambar Gelar Gembira Datangnya Ramadhan_Ustadz Lasmiadi Gerakan Literasi Kuansing Gerakan Subuh Berjamaah Gitar Solo Google Green Teacher Grup Band Grup Musik Kuansing Guru Guru Bahasa Inggris Guru Berkarya Guru Literasi Guru Literat Guru Menulis Guru Musik Guru Pembelajar Guru Penggerak Guru Pengusaha Guru Penulis Guru Proaktif 𝐆𝐮𝐫𝐮 𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤𝐭𝐢𝐟 Guru Seni Budaya Guru Seni Musik Guruku Guruku Mulia Guruku Terbaik H. Sukarmis Haji Plus Halal Halal Mart Happy Anivesary Happy Anniversary Harapan Hari Besar Hari Guru Nasional Hari Pertama Hari Ulang Tahun Pernikahan Harmonis Harta HARVARD UNIVERSITY Hati Hebat Herbal Hidup Sukses Hijrah HNI HORMATI TETANGGA HPAI Hukum Humas Humas SMAN 1 Sentajo Raya Humas SMAN Pintar Hut HUT GURU HUT Pernikahan HUT RI Hutang Hymne Ibrah Ibu Idul Adha IG IGI iGI Riau IHT Ikatan Alumni Pascasarjana UM Sumbar di Kuansing Ikhlas IKTIKAF (Ibadah Khusus Tafakur pada Ilahi yang Khusyuk dan Fokus) Ilmiah Ilmu Ilmu Agama Ilmu Agama Islam Ilmu Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Agama Imam Al Gazali Imam Syafi'i Iman Imtaq Indah Indonesia Indonesia Pusaka Info Info Bisnis Info Indonesia Inggris Inspirasi Inspiratif Ciptakan Instropeksi Instropeksi Diri Instrument Inti dan Penutup Ippho Santosa IQRO' ISI Padangpanjang Islam Islam Agamaku Islami ISMUBA Isra Mi'raj ISTIDRAJ Istiqamah istri Rasulullah Istri Sholehah IT Jaga Anak Anak Jaga Kesehatan Jakarta JALUR JANGAN GAMPANG KAGUM Jembatan Merah Jembatan Merah Music Dance Course Jembatan Merah Shop JM 83 STUDIO JM Musik n Sport JM Studio JMMDC Juara Juara 1 Juara Design Juara SMAN Pintar Jujur Jurnal Jurnalis Kab. Kuansing Kab.Kuansing Kabupaten Kuantan Singingi Kadis Pendidikan Kajian Kajian Ilmiah Islam Kakak Kandungku Tercinta Di Momen Lebaran Kampus Terbaik Di Sumatera Barat Kantor Perwakilan Teluk Kuantan Karakter Karya Buku Karya Cipta Karya Literasi Karyaku Kaya Kayuah Keagamaan Kebaikan Kecerdasan Kegiatan Jum'at Kegiatan Keagamaan Kegiatan Seni Kegiatan SMAN Pintar Kehidupan KEHORMATAN Kejahatan Sekolah Kekayaan Hati Kelas Kelas X Kelas XI Kelas XII Keluarga Keluarga BP Keluarga Tercinta Keluargaku Kemitraan KENAPA PEMUDA SEKARANG OGAH MAIN-MAIN KE MASJID ?? Kepala Sekolah Kepemipinan Kesehatan Keseruan dalam Pembelajaran Keteladanan Keterampilan Guru Ketua Ketua Kombel Kayuah Narsum BNN Kab. Kuansing Tentang Literasi Digital P4GN KH. Ahmad Dahlan Khatib Jumat Khutbah Jum'at Khutbah Jumat Kisah Kisah Hikmah Kisah Inspiratif Kisah Motivasi Kisah Nabi Kisah Nyata Kisah Para Alim Kisah Sukses Kisah Ulama KISI KISI SOALSENI BUDAYA ASESMEN SUMATIF AKHIR JENJANG KELAS XII TAHUN 2024 Kolaborasi Komisi Budaya Islam Komite Komposser Arangger Komunitas Belajar Komunitas Bisnis Komunitas Bisnis BP Komunitas BP Komunitas BP MOST SBM Komunitas Guru Penggerak Provinsi Riau Komunitas Kuansing Komunitas MOST BP Komunitas Proaktif BP Komunitas Quizizz Riau Koordinator Kopdar Kopdar BP Kopi Kopi Rempah Koreksi Diri Kosmetik Herbal Kostum Tari Kota Taluk Kuantan Kuansing Kreatifitas Seni Kreatiftas Seni KS TV (KUANSING TV) KTP Elektronik Kualitas Kuansing Kuansing Terkini Kuantan Hilir Kuantan Mekar Kuantan Singingi Kuantan Singingi. Kuansing Kuantan Tanah Tumpah Kuantan Tengah Kuliah Daring Kuliah Online Kultum KUMPULAN LINK TUGAS LMS PMM CGP Kunci Sukses Kurator Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka Belajar Kursus Musik Kursus Tari Labersa Waterpark Lagi Viral langkah Latihan LATIHAN SOAL KELAS X ASESMEN SUMATIF SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024 SMA NEGERI SENTAJO RAYA LATIHAN SOAL KELAS XI ASESMEN SUMATIF SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024 SMA NEGERI SENTAJO RAYA LATIHAN SOAL KELAS XII ASESMEN SUMATIF SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024 SMA NEGERI SENTAJO RAYA LC. Leader Leadership Learning Daring Lebaran LELAH YANG DISUKAI ALLAH Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab Lembaga Seni Budaya Libur. LIPIA Lirik Lagu Literasi Literasi Digital Literasi Digital dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dengan Keterkaitan Social Media LMS Logika Logo Lomba Menulis Lomba Seni Musik Lomba Tari Kreasi Berkelompok LPMP Riau M.Pd M.Pd (Dosen UNIKS dan Pengurus MUI Kab. Kuansing) MA Madinah Madinah Al Munawarah Mading Online Madu Madu Asli Madu Hutan Madu Hutan Murni Madu Murni Madu Murni dan Asli Madu Vicella Majlis Ilmu Majlis Subuh Majlis Subuh_Karakter Ajaran Islam Makalah Makkah Al Mukaramah Mama Manajemen Manajemen Pertunjukan Mande Manfaat Manfaat Program Pendidikan Guru Penggerak Manganyam Manusia Marketing Mars Masa Anak-Anakku Masa Orientasi Siswa masjid Masjid Raya Masjid Raya Pasar Taluk Kuantan Masjidil Haram Master BP Master Of Selling Master Selling Of Team Masyarakat Tanpa Riba Materi Materi Musik Vokal Materi Pembelajaran Materi Seni Budaya Materi tentang belajar vokal Maulid Nabi SAW Mawadah Media Media Inovatif di Media Sosial Mekah Mekkah Membaca Membangun Membuat Buku membuat Website menginput 3 Aspek perilaku Menjadi Guru Mentor 5 Benua Menulis Menulis Buku Merdeka Belajar MERDEKA MENGAJAR Mesjid MGMP Seni Budaya SMA MGMP Seni Budaya SMA Kab. Kuansing MGMP Seni Budaya SMA/SMK/MA se Riau MH Mid Semester Milyarder MIM Teluk Kuantan Minangkabau Mindset Bisnis Mitra BP Mitra Ippho Santosa Modul Modul Projek Mompreneur MOS MOST MOST BP Mother Motivasi Motivasi Agama Motivasi Bisnis Motivasi Diri Motivasi Hidup Motivasi Islami Motivasi Kehidupan Motivasi Pendidikan Motivasi Sukses Motivator Motivator Literasi Motivator Literation Motivpreneur Muanfik Mudah Muhammadiyah Muhammadiyah Gerakanku Muhammadiyah Kuansing Muhasabah Muhasabah Diri MUI MUI Kab. Kuantan Singingi) MUI Kuansing Muliakan Orang Tuamu Sebelum Terlambat Murid Musik musik klasik Musik Rarak Godang Musik Tradisional Musik Vokal Musim Muslim Musyda Muhammdiyah MVKS Nabi Muhammad SAW Nafsu Narasumber Narkoba Nasihat Nasihat Agama Nasihat Diri Nasihat Kehidupan Nasional New Normal Ngopi Paste Nilai Kebaikan Non Akademik Non Copy Paste Notasi Objek Olah Raga Olimpiade Sains Nasional Olimpiade Sains Nasional Kabupaten Olimpiade Sains Nasional Provinsi Ongky Hajanto Online Online Berbasis IT Optimalisasi Orang Bijak Orang Tua Orchestra Indonesia Orflame Oriflame Original OSIS OSN Owner P4GN P4TK Seni Budaya P5 Pacu Jalur Paduan Suara Pagaleran Karya Seni Tari Pahala Pahala Khatam Al Qur’an di Bulan Ramadhan Pahala Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan Paham PAI PAKASERI PAKASERU PALSU Pameran Pameran Karya Seni Rupa Pandemi PANPEL FLS2N SMA Panti Asuhan Papa Parenting Pariwiasata Pascasarjana Pascasarjana UM Sumatera Barat Pascasarjana UM Sumatra Barat Pascasarjanna Paskibraka Paskibraka 2010 Pawai Budaya PD Muhammadiyah Kuansing PDM Kuansing Pebisnis Pebisnis Indonesia Pecinta Shalawat Pedagang Pedagang BP Pekanbaru Pelatihan Musik Peluang Bisnis Peluang Usaha Peluang Usaha. Pemakmur Masjid PembaTIK 2023 Pembelajar Pembelajaran Daring pembelajaran RPP/Modul Ajar Pembelajaran Tanpa Batas Pembina Pembinaan BP Pemburu Sertifikat Pemikiran Pemimpin Pemuda Pemula Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika Pencerah Pencetak Pengusaha Pencinta Qur'an Pendidik Pendidik Penggiat Literasi Indonesia Pendidikan Pendidikan Agama Islam Pendidikan Guru Penggerak Penegak Penerbit Pengajar Praktik Pengalaman Pengawas Pengembanga Diri Pengembangan Diri Pengembangan Kompetensi Pengenalan Alat Musik Keyboard Penggiat Literasi Kuansing Penggiat Tanpa Riba Penghargaan Penguatan Pengukuhan Pengumuman Pengurus Pengusah BP Pengusaha Pengusaha BP Pengusaha Indonesia Pengusaha Muslim Indonesia Pengusaha Muslim Sukses Pengusaha Sukses PENSIBU 2022 Pensiun Penulis Penulis Mega Best Seller Perguruan Tinggi Negeri Perjuangan Persahabatan PERSAUDARAAN KAKAK & ADIK Pertemanan Pertunjukan Pertunjukan Seni Perubahan Inilah Wajah baru Pengelolaan Kinerja di Aplikasi PMM ini terjadi mulai tanggal 1 Februari 2024 Peserta Didik PGP Angkatan 10 PGRI PGRI Kuansing Photo Photograpy PIN Pisah Sambut PM PMM PNS PON Pondok Pesantren Pondok Pesantren Syafaaturrasul Putra 2 Pondok Pesantren Syafaaturrasul Putra 2 Teratak Portal Online Positif Thingking Postingan Pp Syafaaturrasul PPDB PPDB SMAN PINTAR 2013 PPPK Pps UMSB Praktik Baik Pramuka Prestasi Prestasi Seni Prestasi SMAN Pintar Prestasi SMAN Pintar 2011 Proaktif Proaktif Milyarder Produk Produktif Profesor Profil Profil Pelajar Pancasila (P5) Profil Singkat PROFIL SMAN FINTAR Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) PROMOSI Provinsi Riau PSAJ Psikis Psikologi PT. Arminareka Perdana Puasa Publice Speaking Publikasi Puisi Purna Pustaka Pribadi Qouplepreneur Raimunas Raimunas 2023 Ramadhan Randai Rasulullah Regenerasi Tangguh Rektor UM Sumatra Barat Religi Religius Rendah Hati Renungan Renungan Hidup RENUNGAN KEHIDUPAN Reseller Rezeki RHK Riau Riaupos Riba Riya Ronaldo Rozalino Ronaldo Rozalino. S.Sn. RPD RSUD Rumah Allah S 2 S.Ag. S.Pd.I S.Pd.I. S.Sn. Sabar Sahabat Sahur Sakinah Sama Sambutan Sang Juara Sang Perintis Sanggar Seni Sanggar Seni Kuantan Mekar Sanggar Seni Kuantan Mekar - SSKM Sanggar Seni Kuantan Mekar (SSKM) Sanggar Seni Seraja Kuantan Sanggar Seni Seroja Sanggar Tari Santr Mandiri Santri Santri Berkarakter Santri Cerdas Santri Hebat Santri Keren Santri Mandiri Sarang Lebah Hutan Sastra Saudara SAYANGI ORANG TUAMU Sayyidah Aisyah SBM Sedekah Sejarah SMKN 1 Teluk Kuantan Sejarah STM Sekolah Sekretaris Umum Semangat Seminar Seminar Bisnis Seminar BP Seminar Pendidikan seni Seni Budaya SENI BUDAYA ISLAM Seni Film Seni Musik Seni Musik Islami Seni Rupa Seni Sastra Seni Tari Seni Teater Senim] Seniman Senin Sentajo Raya SEO Sertifikat Shalat Shalat Subuh Shaleh SIFAT Silaturahiim Silaturahmi Sistem Bleanded Learning Siswa Siswa Baru SMAN Pintar Siswa SMAN Pintar SK SKP 2024 SMA SMA N 1 Sentajo Raya SMA Negeri 1 Sentajo Raya SMA Pintar SMAN 1 Sentajo Raya SMAN 1 Sentajo Raya Juara 1 SMAN 2 Teluk Kuantan SMAN Kuansing SMAN Pintar SMK Bisa SMK Hebat SMKN 1 Teluk Kuantan SMPN 2 Teluk Kuantan SMS Gratis SMS Ramadhan Soal Soal Latihan Soal Musik Social Media Society 5.0 Software Solusi Kesehatan Solusi Usaha Sosial Budaya Sosmed Sosok Spirit Spirit Kemajuan SSKM STM Stock Center Strategi Studio Musik Suami Suara Manusia Sukses Sumatera Barat Sumber Digital Super Canggih Suplemen Kesehatan Surat Surat Keputusan SURGA Syiar Islam Tahajud TAHAN BANTING Tahun Baru TAKABUR Tanah Tanah Suci Tangga Lagu Tari Tauhid Tausiyah Tausiyah Agama Tausiyah Islam Modern Tausiyah Singkat Teacherpreneur Teacherpreuner teknik bernyanyi yang baik dan benar dan kenapa perlunya belajar vokal di kelas X SMA Teknik Vokal Teluik Kuantan Teluk Kuantan Tema. Baik Teman Tenaga Pendidik tentang Hidup Berkelanjutan Selaras dengan Alam Teratak Terima Kasih Terus Maju Dalam Berusaha Thoyib THR Tiktok Tips Tips Sehat Tips Trik TMII Toko TOKO JEMBATAN MERAH Toko Vicella Media TP. 2023/2024 Tradisi Kuansing Tradisional Treads Tua Tugas Tugas Pokok Fungsi Tujuan Program Pendidikan Guru Penggerak Tulisan Tulisan Bisnis Tulisan Ippho Santosa Tulisanku Twitter Uang Uang Tambahan UAS Ucapan Ujian Nasional Ujian Semester Ulama Ulang Tahun Pernikahan UM Sumatera Barat Umroh Umroh & Haji Plus Umroh Haji Plus UMSB Unik Universitas Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Upacara Upacara Bendera Upacara Bendera Senin Usaha Sampingan Usia Usia Senja Ustadz Ustadz Dr. Hamdani Purba Ustadz H. Bahrul Aswandi Ustadz Lidus Yardi Ustadz PDM Muhammadiyah Vicella Madu Vicella Media Family Vicella Media Shop Video Video Pemanfaatan Quizizz Viola Viola Utari Putri Violino Ridho P Violino Ridho Putra Virual Virus Corona Visi Misi Vokal Vokal Solo Wabah Corona Warahmah Waspada Webinar Webinar Nasional Weblog Website Wendi Abdillah Wisata Kuantan Singingi Wisata Riau Wisuda S2 Workshop Writerpreneur Writter Wrtitter yang Merdeka Yasinan Yayasan Yayasan Mesjid Raya Teluk Kuantan Yeyen Febrina YeyenFebrina Yogyakarta YouTube

Best Friend