Bersama Sang Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra, MA , Usai bimbingan Proposal Tesis dilanjutkan melanjutkan pemberian Buku karya Antologi Kilas Pandang Pejuang Magister.
Bersama Sang Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra, MA di Kampus Bukit Tinggi , Usai bimbingan proposal Tesis.
Bersama Sang Rektor UM Sumatera Barat Dr. Riki Saputra, MA, Diberikan izin untuk mengikuti ujian seminar proposal Tesis.
Belajar Arti Perjuangan Dari Sang Rektor UM Sumatera Barat
Oleh: Ronaldo Rozalino
Bismillah. Manjadda wajadda, siapa yang bersungguh akan berhasil. Kesungguhan adalah bentuk iktihar diri meraih sesuatu hal yang dicapai. Tanpa kesungguhan mustahil akan sampai tujuan yang di harapkan.
Seyogyanya kita manusia adalah mahkluk pembelajar yang senantiasa terus belajar dan belajar. Jangan pernah berhenti untuk belajar. Sebelum Tuhan mengatakan saat waktumu akan pulang.
Ditahun 2019 yang lalu, saya belajar ilmu pendidikan agama Islam jenjang Pascasarjana di kampus terbaik di Sumatera Barat, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Awal mula berkuliah ketika itu, mengikuti kuliah umum di ruang serbaguna kampus. Seingat saya pembicara seorang profesor, maaf saya lupa. Akan saya cek lagi tulisan saya mengenai perkuliahan itu.
Kemudian pembicara berikutnya orang nomor 1 di kampus , Dr. Riki Saputra, MA , Rektor Muda Milleneal UM Sumatera Barat. Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari rangkaian kuliah umum ketika itu dibulan September 2019.
Dalam benak ini, orang muda namun sudah menjadi Rektor adalah prestasi dan prestise yang patut diacungi jempol. Pada akhirnya saya pun bisa diberi kesempatan belajar banyak dari beliau.
Sebulan berlalu, lalu saya pun kembali ke kampus untuk berkuliah. Teman teman sama kuliah menuju pustaka melihat siapa Pembimbing Akademis (PA) nya masing-masing.
Deretan nama demi nama saya lihat. Tak ada satupun nama saya ada dalam daftar. Merasa kaget saja ketika itu. Lalu teman saya, berikan informasi bahwa nama saya ada dipapan sebelahnya. Ha Ha Ha. Akhirnya ada juga.
Lihat dipapan itu, nama saya keluar dengan PA nya Dr. Riki Saputra, MA. Seketika berdegup kencang jantung ini. Beberapa mahasiswa termasuk saya PA nya orang nomor 1 kampus.
Lama termenung dan saya bawa pulang ke rumah di kota Teluk Kuantan, Kab. Kuansing, Riau. Perjalanan menuju kampusku dari dari daerahku 9 jam waktu perjalanan. Hal yang melelahkan bila dilalui tanpa ada niat, kesungguhan untuk belajar.
Pertemuanku bersama Sang Rektor berlanjut di semester 2 dan semester 3. Perkuliahan dilaksanakan daring selama setahun. Disebabkan wabah Corona melanda dunia juga Indonesia.
Disemester 4 nya saya pun memulai untuk menulis proposal tesis dan menyegerakan seminar proposalnya. Pada akhirnya saya mencoba "memberanikan" diri untuk menemui Sang Rektor yang super sibuk, dan padat jadwal, untuk konsultasi proposal tesis.
Pertemuan awal konsultasi proposal seingat saya di kampus UM Sumbar Bukit Tinggi. Pada pukul 10.00 WIB saya bersua untuk konsultasi dengan Sang Rektor . Namanya manusia tentunya ada groginya. Hi Hi Hi.
Sekitar 1 jam PA saya yaitu Dr. Riki Saputra, MA memberikan masukan, saran, kritik mengenai judul dan isi proposal yang saya ajukan. Beliau mengatakan bahwa judul yang Anda buat ini , sudah umum . Coba Anda ganti dan cari yang lain kata beliau, Sang Rektor.
Sepulangnya dari bimbingan proposal , Saya kembali berusaha mencari judul yang sesuai arahan pembimbing atau PA. Akhirnya judulnya saya dapat tengah malam dan esoknya saya kembali kirim ke beliau. Dan disetujui . Alhamdulillah .
Bulan berganti bulan . Di bulan berikutnya saya pun kembali melakukan bimbingan dan memohon sekaligus meminta tanda tangan untuk mengikuti ujian seminar proposal. Alhamdulillah . Permohonan disetujui beliau.
Menunggu jadwal seminar, dibulan Januari 2021 saya seminar, beliaupun tidak hadir dikarenakan pertemuan. Dan seminar pun berlangsung dan judul proposal saya pun di minta ganti karena tidak verbal dan rancu. Akhirnya judul pun berganti lagi. Hampir 4 kali ganti judul. Ya Allah. Butuh perjuangan untuk menulis ini.
Sempat 6 bulan saya diamkan Proposal ini usai melaksanakan seminar proposal. Disebabkan kejenuhan melanda yang sulit diobati. Dibulan ramadhan saya kembali menggarap proposal dan akan dilanjutkan menjadi Tesis yang utuh.
Bimbingan Tesis pun saya laksanakan kembali bersama PA. Bimbingan daring 5 kali. Bimbingan Luring 3 kali. Maklum saja bimbingan ini sering dilakukan. Karena tulisan saya yang belum sesuai kaidah ilmiah.
Terbiasa menulis media masa, artikel, puisi dan karya literasi lainnya. Saat menulis ILMIAH, saya akui banyak kekurangan disana sini. Hanya modal saya adalah kemauan, mau belajar, tekad yang kuat, sabar, pantang menyerah.
Saat yang menentukan tiba . Saya pun memohon izin untuk ujian Tesis dibulan Juni 2021. Namun tesis saya belum diberikan izin untuk di ujikan karena perlu banyak perbaikan disana-sini. Seketika itu saya bawa diri ke dalam Masjid dan ketika itu ada teman memberikan solusi untuk terus bertahan.
Jujur saja, saat itu saya memutuskan untuk tidak melanjutkan ujian tesis ini. Karena Tesis saya yang tidak ditanda tangani oleh Pembimbing. Namun diberikan motivasi oleh teman dan teruslah bersabar. Walaupun tak kuat air mata ini mengalir dan saya bawa shalat taubat di masjid kampus. Ya Allah.
Apa salah dan dosaku ya Allah. Beberapa temanku Tesisnya ditanda tangani. Hanya saya saja yang tidak . Padahal perjalanan saya jauh , butuh 9 jam waktu ditempuh. Namun dengan masukan dan dorongan teman teman. Juga doa dari orang yang tersayang.
Saya coba perbaiki tesis ini, dalam kurun waktu seminggu. Selanjutnya saya pun kembali menemui beliau dibulan yang sama.
Dalam 1 bulan saya ke Padang 4 kali dari Kuansing untuk bimbingan Tesis.
Dada berdegup kencang dan lutut sedikit gemetaran. Hi Hi Hi. Ketika dalam ruangan pembimbing . Seketika tesis saya pun masih belum menerima "jodohnya'" artinya saya harus perbaiki lagi. Ya Allah. Memang butuh perjuangan dan kesungguhan untuk melalui ini.
Sebelum saya melangkah keluar keruangan beliau. Tesis saya pun ditanda tangani dengan syarat perbaiki yang telah diarahkannya sebelum Ujian Tesis dilaksanakan. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar.
Sungguh kebahagiaan yang tak bisa diucapkan kata-kata. Saya pun segera mengabari Istri dan orang tua. Bahwa saya telah diberikan izin ujian tesis. Saya yakin ini doa dari mereka. Terima Kasih ya Allah
Sesungguhnya, libatkan Allah dan mintalah doa Ibu dan Istri agar apapun yang dilalui dalam ridho Nya. Akhirnya saya pun ujian tesis dibulan berikutnya. Dinyatakan LULUS dan berhak menyandang gelar M.Pd
Insyaa Allah Tanggal 6 November 2021 Akan dilaksanakan Wisuda. Gelar ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku, istri dan anak-anakku.
Kenapa saya melanjutkan S2 , untuk memotivasi anak-anak. Bahwa pendidikan adalah investasi leher ke atas yang penting ketika menghadapi dunia nyata.
Bukan ilmu saja, namun network yang bertambah untuk menjaga silaturahmi dalam ridhonya.
Terima Kasih Sang Rektor , Terima Kasih Sang Warek, terima kasih Sang Direktur, Terima Kasih Sang Kaprodi, Terima Kasih Sang Dosen2 Terbaikku di Kampus Pascasarjana UM Sumatera Barat.
Semoga Allah balas semuanya dengan pahala terus mengalir dan surganya Allah. Aamiin.
Mohon Maaf Lahir Bathin. Bila ada kata kata dan kalimat yang tidak berkenan ya teman pembaca.
Berbagi pengalaman dalam tulisan. Tidak ada maksud apa apa . Hanya berharap ridho Allah.
Jazakumullah Khairan Khatsiran
Barakallah Fiikum.
Salam Santun Sehat Sukses (S3)
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Angkatan 2019 Pascarjana UM Sumatera Barat
Great,
Mantap pa
Mantap.. Selamat.. Kegigihan selaly membawa hasil. Sehat dan sukses selalu
Masyaallah, kereen pak.
Thanks Mrs
Mabruk
Jazakillah Khair. Aamiin . Doa yang sama ya Bun
Lebih keren maha pemilik Nya. Salam santun
luar biasa prestasi pak Rektor
Alhamdulillah selesai,juga ya ,itu betul 2 berat ujian nya atau coba,semoga sehat dan sukses selalu