DEEP LEARNING:
Bukan Konstruk Kurikulum
Bulan Agustus 2017, saya mengikuti satu sesi short course tentang Deep Learning yang diselenggarakan oleh British Council. Apa yang saya pahami tentang Deep Learning mungkin berbeda dengan persepsi yang saat ini sedang viral. Deep learning bukan sebuah struktur kurikulum, tetapi sekadar sebagai sebuah pendekatan pembelajaran.
Pikiran yang saat ini dibangun oleh netizen di media sosial bahwa Deep Learning itu kurikulum pengganti Kurmer adalah opini yg tidak memiliki basis teori. Deep learning bukanlah kurikulum, ia hanya sebuah pendekatan belajar yg menekankan pemahaman dan pemikiran kritis yg kontekstual.
Pendekatan Deep Learning (DL) menekankan 3 unsur pokok yaitu mindful learning (pembelajaran berkesadaran), meaningful learning (pebelajaran bermakna), dan joyfull learning (pembelajaran menyenangkan). Mindful learning mendorong siswa aktif berdiskusi dan bereksperimen. Meaningful learning mengajak murid memahami alasan di balik tiap konten belajar, dan ini efeknya membangun pengalaman belajar yg joyful.
Pendekatan DL sudah ada sejak awal abad ke 21 dan di Indonesia sebenarnya sudah diadopsi dengan pendekatan yg dikenal dengan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inofatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Jadi, ini bukan barang baru. Ini konsep lama yg dicoba disegarkan kembali dalam arena pendidikan di sekolah kita.
Yang penting untuk dipikirkan adalah bahwa pendekatan ini bisa diterapkan dalam pembelajaran dengan syarat tertentu. Apa syaratnya? Pertama, gurunya harus seorang pembelajar sepanjang masa dan kontekstual. Kedua, sistem sekolahnya harus mendukung. Semua unsur sekolah harus menjadi penyangga. Ketiga, lingkungan belajarnya harus aman dan nyaman.
Ending dari penerapan pendekatan DL ini adalah terbangunnya kompetensi siswa dalam aspek critical thinking dan problem solving, creativity dan imagination, communication dan collaboration, digital literacy, leadership dan personal development.
Demikian, jadi sekali lagi Deep Learning itu bukan kurikulum pengganti Kurikulum Merdeka. Ia hanya sebuah pendekatan belajar. Oleh Bang Arifin SMADA GK
Course
Tentang Deep Learning bersama British Council , 11 - 12 Agustus 2017.