5 Hal yang Bisa Dilakukan agar Closing
Membesar
5 hal yang bisa dicoba supaya _closing_ membesar. Apa saja itu:
1. Ulangi Manfaat Produk.
Jika calon pembeli bertanya tentang harga, jangan hanya menjawab harga saja. Tapi jawablah dengan rumus harga plus manfaat produk.
Buat apa? Pada dasarnya saat calon pembeli meminta info harga, mereka sudah ada keinginan membeli. Dan keinginan itu bisa diperbesar jika kita memberikan informasi manfaat produk.
Dengan begini, calon pembeli tidak hanya fokus di harga, tapi juga fokus ke manfaat.
Cara memberikan manfaat produk ini bisa macam-macam. Bisa dengan menuliskan 3 manfaat produk dalam 1 kalimat. Bisa juga dengan membuat daftar manfaat dalam bentuk poin-poin.
2. Cantumkan Batasan.
Salah satu alasan kenapa jualan bisa gagal _closing_ karena penjualnya lupa mencantumkan batasan.
Kenapa harus beli sekarang?
Apakah karena ada promo?
Ada bonus?
_Stock_-nya terbatas?
Pengiriman hanya sampai jam tertentu?
Atau apa?
Jadi, mulai saat ini pastikan calon pembeli tau bahwa produk yang mereka inginkan itu terbatas.
Alasan kenapa calon pembeli menunda karena mereka merasa tidak harus memiliki produknya sekarang. Nah, kita bisa pancing perasaan itu dengan mencantumkan batasan.
3. Cantumkan emot.
Emot โบ๏ธ๐๐ alias senyum dan panggil nama mereka. Emotnya pilih salah satu aja, gak usah dipakai semua. Penelitian membuktikan bahwa mayoritas transaksi terjadi karena pembeli suka sama penjualnya.
Dengan menggunakan emot, dan memanggil nama mereka secara langsung. Itu akan memberikan kesan kita adalah penjual ramah. Panggillah nama mereka sesuai jenis bisnis kita.
Jika target pasarnya anak muda, bisa Kak.
Jika target pasarnya orang tua, bisa Pak, Bu.
Jika target pasarnya rentang usia, bisa Mas atau Mba
4. Gunakan Kalimat Membantu.
Lagi-lagi tentang kesan. Kesan ditangkap lebih cepat dari pesan. Jadi kalau kita minta calon pembeli untuk transfer, kita bisa gunakan kata "Boleh", "Bisa", "Silahkan", "Saya bantu". Supaya tidak terkesan menyuruh-nyuruh.
5. Tidak Ngarep.
Ternyata, suasana hati itu mempengaruhi orderan kita lho. Kok bisa? Iya, kalau kita salah memaknai arti rezeki.
Coba lihat yang orderannya laris manis, mereka jualan tidak pakai ngarep-ngarep, atau maksa-maksa. Jualannya santai bahkan cenderung _happy_. Mereka tau kalau rezeki itu dijemput, bukan dikejar. Jika dijemput, artinya rezekinya pasti ada. Jika dikejar, belum tentu terkejar.
Kalau memang rezeki kita, pasti akan sampai kekita. Tapi kalau bukan rezeki kita, gak akan pernah kita dapatkan. Nah, kalau gak paham ini, tercermin dari bahasa pas lagi minta pembeli untuk transfer.
Bisa aja calon pembelinya risih, karena bahasanya gak halus. Jadi saat jualan, atur dulu hati kita.
Usahanya maksimal, tapi tidak boleh berharap ke calon pembeli, supaya pemilihan bahasa kita jadi enak.
Bisa saja, selama ini calon pembeli kabur karena terlalu fokus diharga. Penjualnya tidak infokan batasan, atau kesan yang disampaikan kurang nyaman.
Silahkan dicoba tipsnya ya. Terimakasih, semoga bermanfaat๐๐
*Nina Syahrizal*Sahabat RPC
Repost. Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
(Entrepreneur BP, Teacherpreneur, Writerpreneur, Composser, Arangger, Bussines Owner Leader Jembatan Merah Shop, Vicella Media Shop, Founder Madu Vicella, Leader Sanggar Seni Kuantan Mekar)
Posting Komentar
Komentar ya