Cara Interaksi Dengan Qur'an , Oleh Ustadz Dr. Hendri Sayuti (Ketua PWM Riau) - Pengajian Ahad (Jihad)
_Assalamu'alaikum Wr Wb_
Pengajian Ahad (JIHAD) di PP KH Ahmad Dahlan Teluk Kuantan
Ahad, 9 April 2023
oleh Ketua PWM Riau
*Ustadz DR HENDRI SAYUTI*
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
_“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”_ (HR. Muslim).
☕ _Majelis Tabligh PDM Kuansing_
*RR*
Isi Pengajian Ahad:
Bismillah.
Qur'an dua kali turun lauful Mahfuz dan Baitul Izzah . Dari Baitul Izzah ke Rasulullah 23 tahun .
Sebagai penjawab problem solving manusia.
Ayat yang pertama turun Iqro'.
Menunjukan bahwa Qur'an datangnya menantang untuk mengubah gerakan gerakan masyarakat lebih baik.
Kelemahan Arab zaman dahulu tidak bisa membaca dan menghitung (literasi). Dan tidak mengenal Rabb (akidah).
Poin penting pengajian ini:
Ketika Qur'an datang ke Arab 23 tahun.
Salah satu yang memperbaiki kita adalah cara interaksi dengan Qur'an.
Misalnya jadikan Qur'an sebagai agen of change (agen perubahan).
Dizaman sekarang (maaf) Qur'an hanya untuk Syifa' penyembuh.
Di Qur'an ada 2 etika :
1. Soft Etik, Etika Lunak
Qur'an dibaca menjadi tenang, berpahala, rumah menjadi terang.
2. Hard Etika, Etika Tegas
Qur'an sebagai alat perubah dimasyarakat. Semakin dekat dengan Qur'an.
Misalnya baca Qur'an 1 jam , 6 jam rapat mewujudkan apa yang ada dalam Qur'an .
Ketika riba itu haram. Namun bila hanya disampaikan saja haram (Soft Etik), tidak lagi memberikan solusi tidak berbuat riba lagi (Hard Etik).
Qur'an ditangan Muhammadiyah yang selama ini Soft Etik, menjadi Hard Etik sebagai pergerakan masyarakat untuk berubah lebih maju.
Kedepannya bila ingin maju masyarakatnya jadikan Qur'an sebagai obat pelipur lara dan pergerakan kemajuan.
Muhamadiyah paling ketat mengenai syariah.
Jazakumullah Khairan Khatsiran
Barakallah Fiik
#RR
Dokumentasi:
Posting Komentar
Komentar ya