MODAL PASRAH
Nggak terasa ya, mungkin ini adalah syawal kelima atau keempat deh berada di komunitas ini. Ketika melihat ke belakang sudah banyak proses ataupun pencapaian yang lahir dari sini.
Setiap hal baik di komunitas ini kalau diibaratkan anak tangga, sudah banyak banget anak tangga yang kami lalui. Percaya atau tidak, itu semua kami mulainya juga bertahap kok, melangkah dengan izin Allah dan bimbingan para mentor untuk naik langkah demi langkah.
Mungkin kalau ditanya, apa seh salah satu hal yang paling disyukuri? Nggak akan sungkan akan kami jawab, ketika hadir dan berkembang di komunitas ini. Padahal kami paham betul haluan otak kiri, mesti belajar pindah kuadran kanan bukanlah hal mudah.
Satuan, puluhan, bahkan sampai ribuan botol tiap bulan itu kami mulai dari satu orderan. Sama seperti kebanyakkan kita disini, mulai bisnis benar-benar dari nol. Masih ingat dulu buat grup _whatsapp_ dan _broadcast message_ saja nggak tahu.
Buat kita yang sekarang masih berjuang disini, nggak apa-apa jika orderan masih sedikit. Tapi hidupkan nggak boleh gitu-gitu saja. Hari ini harus kita pikirkan bagaimana agar hari esok lebih baik dari hari kemarin.
Kita harus bisa membedakan apa itu pasrah dan tawakal. Karena nggak sedikit yang mendefinisikan bahwa pasrah itu dengan _action_ yang gitu-gitu doang, lalu pasrah gitu saja dengan apapun hasilnya.
Lalu doa sama Allah, โYa Allah apapun hasilnya terserah Allah saja dehโ. Hmm, inget ya, Allah itu Tuhan yang kita imani, bukan teman atau pasanganmu yang kalau ditanya maunya apa? Jawabnya terserah. Giliran nggak sesuai maunya bilangnya nggak peka.
Pakem nrimo sebenarnya nggak salah seh, tapi coba deh kita ingat hadist Rosulullah, bahwa kita hidup harus lebih baik dari hari kemarin. Kalau caranya nggak ampuh ya dirubah dong caranya. Masak iya ngarepin hal beda dengan cara yang sama.
Bedakan dengan tawakal, dimana kita bisa mengartikannya dengan melakukan ikhtiar semaksimal mungkin. Kemudian untuk hasilnya adalah mutlak urusan Allah.
Terus Kak, ikhtiar maksimal itu seperti apa? Karena kita komunitas bisnis ya berbisnislah dengan ilmu. Kamu tentu harus punya _goal, planning, how to execute and than_ kamu harus bisa me-_review_ dan menganalisa hasil eksekusimu.
Banyak dari kita belum ikhtiar maksimal udah bilang "rezeki saya hanya segini". Padahal rezeki itu dijemput. Usaha dululah, usaha sampai dirimu merasa sudah mencapai batas maksimalnya kamu. Jangan modal pasrah doang.
Jangan sampai rasa malas dan banyaknya alasan menjadi dalih sudah merasa maksimal ikhtiarnya. Karena Allah itu nggak akan merubah nasib seseorang, sebelum dia mengubah nasibnya sendiri.
Allah itu Maha Adil, siapa yang bersungguh-sungguh di jalan Allah, maka Allah akan bukakan pintu rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Inget ya ikhtiar maksimal dulu, baru tawakal sama hasilnya.
Yuk belajar terus di sini, karena lebih baik kerja keras di usia muda, daripada dipaksa kerja keras di usia tua.
Bismillah, ikhtiar maksimal dulu, tawakal kemudian. *@enitaazmar*.
Posting Komentar
Komentar ya