22
Jul
๐ผ๐ฃ๐๐ฉ๐ค๐ข๐ ๐ฝ๐ช๐ ๐ช ๐ฎ๐๐ฃ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐ฃ๐ช๐ก๐๐จ ๐๐๐ฉ๐๐๐ช๐
Ibarat tubuh manusia, buku juga memiliki anatomi. Bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah buku. Jika bagian itu tidak ada, kurang sempurna sebuah buku.
Mengapa mengenal anatomi buku itu penting? Bagi pembaca, penyajian anatomi buku yang baik dan lengkap akan membantunya dalam memahami sebuah buku.
Misal, dengan membaca prakata atau bab pendahuluan, pembaca akan mudah memahami sebuah buku.
Lantas, apa saja anatomi buku yang wajib penulis ketahui?
Satu, bagian pendahulu (preliminaries). Bagian ini terdiri dari misalnya halaman judul, identitas buku, kata pengantar dan prakata, daftar isi dan seterusnya.
Tidak jarang saat menyiapkan naskah, seorang penulis melewatkan beberapa anatomi penting pada bagian pendahulu ini.
Misalnya penulis belum menyiapkan judul yang tepat untuk sebuah naskah. Padahal judul adalah bagian yang sangat utama. Dan yang paling tahu terkait isi buku adalah penulis. Sehingga penulis yang paling tepat menentukan judul buku.
Ada satu anatomi penting lagi dalam bagian ini yang harus diketahui penulis. Yakni kata pengantar dan prakata. Kata pengantar akan membantu perspektif lain dalam memahami sebuah buku. Karena ditulis oleh outsider yang memiliki pemahaman yang baik terhadap tema buku.
Sedangkan prakata akan membantu pembaca memahami apa isi buku yang ditulis. Dengan membuat prakata yang baik, diharapkan pembaca akan terbantu memahaminya sebelum membaca isi buku secara keseluruhan.
Dua, bagian konten buku terdiri dari bab-bab penting yang menjadi isi buku. Penyajian bab memang tidak sekedar menulis dengan membaginya menjadi beberapa bab. Tapi harus runtut, mudah dipahami, dan pesan dapat tersampaikan dengan sempurna.
Terakhir, bagian penyudah buku terdiri dari seperti: catatan akhir (endnote), daftar istilah, daftar pustaka, indeks, dan biografi. Bagian ini harus disiapkan dengan baik oleh penulis. Demikian semoga bermanfaat. Salam literasi dari Penerbit Samudra Biru.
Sorotan
Posting Komentar
Komentar ya