YANG HILANG DAN TAK KEMBALI
Suatu malam yang gelap menjelang fajar, seorang lelaki duduk di tepi pantai. Seketika dia menemukan sekantong penuh batu kerikil.
Maka dia memasukkan tangannya ke dalam kantong tersebut, mengambil satu dari kerikilnya, dan melemparnya ke laut. Dia merasa senang mendengar suara percikan air yang ditimbulkan batu itu. Maka dia mulai melempari air laut dengan kerikil-kerikil dalam kantong tadi, karena bunyinya membuatnya bahagia.
Cahaya fajar mulai nampak, kantong di sampingnya sudah tampak kosong, dan hanya menyisakan satu kerikil lagi.
Fajar pun menyingsing...
Tiba-tiba lelaki ini memandangi kerikil dalam kantong, dan dia menemukan permata yang berkilau. Dan seketika pula dia menyesali perbuatannya, bisa jadi semua kerikil-kerikil yang dilemparnya ke laut tadi adalah permata.
Dia pun mulai mengeluh penuh sesal:
Sungguh bodohnya aku, bagaimana mungkin kuhabiskan malam dengan melempar permata ke tengah laut hanya karena menikmati bunyinya saja!Demi Allah, andai aku tahu betapa berharganya ia, tak akan aku melakukannya.
โโโโ-
Saudaraku, renungkan!
(Kantong Kerikil) adalah umur yang kita sia-siakan detik demi detiknya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.
(Suara air) adalah perhiasan dunia yang hina dan segala macam kecenderungannya.
(Gelapnya malam) adalah kelalaian kita.
(Sinar Fajar) adalah cahaya kebenaran yang tampak pada kita, sayangnya ia tak memutar ulang waktu kembali
Maka, sedari sekarang sadarkan diri! Jangan sia-siakan waktu dan permatamu tanpa manfaat untuk kau sesali esok hari, karena penyesalan tiada lagi gunanya. Renungkanlah, Saudaraku!
#copas
Posting Komentar
Komentar ya