IKTIKAF (Ibadah Khusus Tafakur pada Ilahi yang Khusyuk dan Fokus)
Iktikaf, biasa ditulis i'tikaf atau itikaf, adalah ibadah yang mengutamakan ketenangan dan introspeksi. Berdasarkan etimologi, iktikaf berarti tetap tinggal pada suatu tempat ibadah.
Di dalam masjid, kita berdiam diri dengan niat beribadah khusus pada malam-malam 10 Ramadhan. Kita merenung, bertasbih, berdzikir, mengaji Al-Quran untuk menghubungkan diri dengan Ilahi.
Sepuluh malam terakhir di bulan suci Ramadhan, saat malam lailatul qadar bersemayam di antara bintang-bintang di setiap lapisan langit, kita tafakur, menutup diri dari dunia yang riuh.
Tafakur, renungan mendalam. Kita merenung tentang segala ciptaan baik di langit maupun di bumi, kebesaran Allah, dan tentang hidup dan tujuan kita. Bahkan kita pun kan bertanya pada diri sendiri: Apa arti hidup ini? Apa tujuan kehadiran kita? Apa yang sebenarnya kita cari?
Dalam kesunyian malam, jawaban yang kita harapkan dapat terlintas dalam hati. Khusyuk, ketenangan hati. Pikiran dan hati fokus pada doa, dzikir, dan bacaan suci. Kita merasakan kehadiran-Nya jauh dengan lebih dekat yang kita rasakan dari sebelumnya.
Kita tahu bahwa Dia mendengar setiap kata yang kita ucapkan bahkan mengetahui niat yang terlintas dalam hati.
Fokus, mengarahkan hati. Di tengah hiruk-pikuk kegerlapan dunia, kita menemukan pusat. Kita melupakan urusan duniawi, mengarahkan pandangan pada-Nya. Iktikaf mengajarkan kita untuk fokus pada yang hakiki, pada keabadian.
Iktikaf bukan hanya berdiam diri di masjid. Ia adalah perjalanan batin, menuju kesadaran Ilahi. Dalam ketenangan, kita menemukan makna hakiki. Dalam khusyuk, kita menemukan-Nya. ๐๐
alhamdulillah.....ilmu yang sangat bermanfaat pak,