Laporan
Lokakarya 7 “ Panen Hasil Belajar” Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10
Kabupaten
Kuantan Singingi, Riau
Oleh:
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
(PP: Betri Murni, S.Si, Fasilitator: Rizki Ikhwan,
S,Hum)
Teluk Kuantan, 27
Oktober 2024. Bismillah. Guru merupakan garda terdepan Pendidikan oleh sebab
itu Kemendikbudristek mencanangkan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP)
untuk membentuk seorang tenaga pendidik menjadi pemimpin pembelajaran Abad 21.
Seorang Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh siswa
secara holistic, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk
mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Untuk menjadi
seorang Guru Penggerak seorang guru harus lulus seleksi dan mengikuti Program
Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Program Guru Penggerak adalah program
Pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program
ini meliputi pelatihan daring,lokakarya,konferensi, dan pendampingan selama 6
bulan bagi calon guru penggerak.
Pemimpin sekolah, dalam berbagai literatur, disebut
berperan besar dalam menentukan keberhasilan sekolah karena ia mempunyai
tanggungjawab dalam mensinergikan berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin
sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di
ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan siswa-siswa yang
berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa, dan ciptanya. Tak dipungkuri,
pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil
Pelajar Pancasila (PPP).
Untuk dapat menjalankan peran-peran tersebut, seorang
pemimpin sekolah perlu mendapatkan Pendidikan yang berkualitas sebelum ia
menjabat. Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP), sebagai bagian dari
rangkaian kebijakan Merdeka Belajar episode kelima didesain untuk mempersiapkan
guru-guru terbaik di negeri ini untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus
pada pembelajaran. Melalui berbagai aktivitas dalam pembelajaran PPGP, kandidat
kepala sekolah masa depan diharapkan memiliki harapan besar agar lulusan PPGP
dapat mewujudkan standar nasional Pendidikan untuk menjamin mutu Pendidikan
diseluruh negeri in, di mana keberpihakan pada siswa menjadi orientasi
utamanya.
Untuk pemenuhan kandidat kepala sekolah yang lebih
optimal menuntut penyesuaian pada desain pembelajaran PPGP. Karena itu,
terhitung dari Angkatan kelima durasi program diefisienkan dari Sembilan bulan
menjadi enam bulan. Selain itu, PPGP juga menerapkan diferensiasi proses untuk
peserta di daerah yang memiliki akses terbatas, baik dari segi tranfortasi
maupun telekomunikasi. Namun terlepas dari moda penyampaian yang beragam, para
Calon Guru Penggerak (CGP) di seluruh Ondonesia sama-sama mempelajari
materi-materi bekal kepemimpinan dengan system on-the-job learning
dimana selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus
menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di
kelas. Pendekatan pembelajaran juga tetap menggunakan siklus inkuiri yang sarat
dengan refleksi dan praktik langsung, baik bersama sesam CP maupun rekan
sejawat di sekolah. Pendampingan dilapangan juga tetap menjadi kunci dari
keberhasilan implementasi konsep di kelas atau sekolah CGP.
Pembelajaran bersama pengajar praktik (PP) dilakukan
secara individu di satuan Pendidikan masing-masing dan secara berkelompok dalam
bentuk lokakarya. Pendampingan pada lokakarya bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan CGP untuk menjalankan perannya,menjejaringkan CGP di tingkat kota,
menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP, serta
meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kota.
Dua minggu dari kegiatan lokakarya 6 sebelumnya,
Program Pedidikan Guru Penggerak (PGP) menggelar kembali salah satu agenda
kegiatannya yaitu lokakarya. Untuk program Pendidikan guru penggerak Angkatan
10 lokarkarya yang diselengarakan adalah Lokakarya 7. Lokakarya 6 Program
Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 10 dilaksanakan secara serentak pada
tanggal 5 Oktober2024 di Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Lokakarya 7 berbeda sekali dengan enam lokakarya
sebelumnya. Pada lokakarya 7 kegiatanya di laksanakan selama dua hari kegiatan.
Kegiatan lokakarya 7 untuk PPGP Angkatan 10 kabupaten Kuantan Singingi di
selenggarakan di Gedung SMAN Pintar atas dasar permintaan CGP 10 Kab. Kuantan
Singingi mengingat CGP 10 ada 51 orang sehingga membutuhkan tempat yang luas
dan Alhamdulillah berjalan sukses dan lancar.
Hari Pertama
Kegiatan Lokakarya dihari pertama dilaksanakan pada
Hari Jumat, 25 Oktober dengan agenda kegiatan pembelajaran/ruang diskusi di
kelas. Ada 10 kelas/ruangan diskusi yang di sediakan. Ronaldo Rozalino CGP 10 Kab. Kuansing bergabung di semua kelas yang
h=yang hadir 51 CGP 10 dan 10 PP denganAktivitas
Pembelajaran di Gedung SMAN Pintar Provondi Riau Lokakarya 7
Berbeda dengan lokakarya sebelumnya, kegiatan pembelajaran
dikelas langsung dilaksanakan di kelas dengan agenda kegiatan di Lokakarya 7
yang bertemakan “Panen Hasil Belajar“ terbagi
secara garis dalam 5 kegiatan/sesi.
1. Pembukaan
2. Kelas Belajar Calon Guru Penggerak
3. Berbagi Aksi Nyata
4. Berbagi Dampak Positif
5. Persiapan Pameran Hasil Program
Kegiatan pembelajaran dikelas dimulai dengan pembukaan
yang dipandu oleh PP Rohayati Roeslai, S.Ps.I.
Kegiatan sesi pembukaan dengan tujuan:
1) CGP dapat menciptakan koneksi dengan peserta lain
dan Pengajar Praktik;
2) CGP dapat memahami tujuan dan agenda pada lokakarya
7 ini. Setelah kegiatan pembukaan, aktivitas dilanjutkan dengan Ice Breaking
yang merubah suasana kelas menjadi lebih cair dan para CGP bergairah dan
memberikan respon yang positif.
PP Rohayati Roeslai menyampaikan tujuan dari Lokakarya
7
yaitu:
1) CGP dapat
menjelaskan proses yang dialami dan praktik baik yang didapatkan dalam
mengembangkan program yang berdampak pada siswa;
2) CGP dapat
menjelaskan untuk pengembangan program dari para pengunjung;
3) CGP dapat
membagikan hasil pembelajaran selama 6 bulan dan dampaknya terhadap diri kepada
undangan lokakarya (Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, Komunitas daerah).
Agenda Lokakarya 7
disampaikan ke para CGP dengan alur di hari pertama:
1) Pembukaan
2) Kelas Belajar CGP
Di hari kedua
1) Pembukaan
2) Kelas Berbagi CGP
3) Pameran Hasil
Belaja
4) Penutupan
Setelah penyampaian
alur agenda Lokakarya 7, di pandu PP Rohayati Roeslai
Kegiatan Pembelajaran di Gedung SMAN Pintar Provinsi
Riau berlanjut pada sesi belajar Calon Guru Penggerak. Tujuan sesi ini adalah:
1) CGP dapat
mengevaluasi tugas lokakarya 6;
2) CGP dapat
mengevaluasi program pelatihan CGP;
3) CGP dapat
merefleksikan capaian dirinya setelah mengikuti program pelatihan Calon Guru
Penggerak;
4) CGP dapat
merefleksikan berbagai praktik baik yang terjadi di kelas, sekolah, atau
lingkungan sehari-hari;
5) CGP dapat membuat
bahan pameran untuk kegiatan sesi atau hari ke-2.
Pada kegiatan ini di pandu oleh PP secara bergantian yang ada 10 PP, para CGP bekerja berdasarkan
kelompok. Ada lima aspek yang akan di evaluasi, yaitu:
1) materi pelatihan;
2) Pengajar Praktik;
3) Media Belajar;
4) Bahan Belajar
(modul, video atau buku saku).
Lima aspek tersebut sudah dituliskan di 5 poster yang
telah di tempel di ruangan kelas/dinding. Para CGP menuliskan hal yang sudah
baik dan hal yang dapat ditingkatkan di tiap aspeknya. Hal yang sudah baik
dituliskan di post-it berwarna hijau, sementara hal yang dapat ditingkatkan
dituliskan di post-it berwarna kuning. Tiap kelompok terdiri dari tiga orang.
Ada 10 kelompok, tiap kelompok bergantian mengisi tiap
aspek.
Kegiatan berjalan sesuai dengan agenda yang telah
disusun oleh para PP. Setelah kurang lebih 90 menit, kegiatan berlanjut pada
sesi berbagi aksi nyata.
Dikegiatan berbagi aksi nyata yang dipandu oleh PP, para CGP diminta untuk mengeluarkan
foto/poster aksi nyata yang pernah dilakukan di program Guru Penggerak, yang
sudah ditugaskan untuk dibawa di Lokakarya 6. Setelah itu, masing-masing CGP
menceritakan aksi nyatanya dalam durasi maksimal 5 menit, dimana para CGP yang
sedang mendengar bisa bertanya kepada yang bercerita. Setelah semua CGP
bercerita tentang foto/poster masing-masing, aktivitas berlanjut pada sesi
berikutnya yaitu Berbagi Dampak Positif.
Dikegiatan Berbagi Dampak positif, masing-masing CGP
mengidentifikasi hal-hal bai kapa yang sudah terjadi atau perubahan positif apa
yang di alami CGP selama 6 bulan.
Terdapat 5 aktor
atau lingkup yang akan di lihat hal-hal baik yang sudah terjadi yaitu:
1) Murid di kelas;
2) Rekan guru di 1
sekolah;
3) Kepala Sekolah;
4) Komunitas
praktisi;
5) Ekosistem belajar
(lingkungan sehari-hari, pengawas, dinas).
Dengan menuliskan hal baik yang sudah terjadi atau
perubahan baik yang sudah dilakukan di tiap aktor atau lingkungan di post-it
yang dibagikan oleh PP, para CGP dengan teliti dan antusias serta secara
bergiliran menempelnya di kertas plano yang sudah di pasang sebelumnya di
dinding kelas.
Kegiatan di hari pertama Lokakarya 7 di tutup dengan
sesi persiapan pemeran hasil belajar tepat pukul 11.30 WIB karena dicepatkan
pada hari Juma.
Produk Yang
Dihasilkan dan Ketercapaian Tujuan Belajar
Berdasarkan tujuan dari Lokakarya 7 ini, maka produk
yang dihasilkan dan ketercapaian tujuan pembelajaran bisa dilihat dari :
1) Rangkuman materi kunci per sub modul, yang
dikaitkan dengan perubahan perilaku dan nilai guru penggerak untuk
"berpihak pada murid" (dipaparkan di kelas berbagi)
2) Ringkasan ide pengembangan program
berdasarkan masukan dan info dukungan pengunjung
3) Persiapan: media presentasi praktik baik di
lingkungan belajar sekolah dan paparan untuk kelas berbagi
Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran
Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu
memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu
padu menumbuhkan siswa-siswa yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa,
karsa, dan ciptanya. Tak dipungkuri, pemimpin sekolah merupakan salah satu
aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila (PPP).
Pendidikan Guru Penggerak telah tuntas namun
bersiaplah menghadapi yang lebih lugas.Transformasi Calon Guru Penggerak kini
dinanti untuk menghasilkan berbagai inovasi, memberikan yang terbaik untuk
pendidikan ini, dan selalu menjadi guru
penggerak sejati.
“Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru
melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan
bergerak” – Nadiem Makarim.
Teruslah belajar sampai Allah mengatakan saatnya untuk
pulang - Ronaldo Rozalino
Hari Kedua
Sabtu, 26 Oktober 2024. Bertempat di Gedung
SMAN Pintar Provinsi Riau dilaksanakan Lokakarya 7 hari kedua. Hadir pada
kegiatan tersebut yakni Pjs. Bupati Kuantan Singingi drg. Sri Sardono Mulyanto,
M.Han, Tim BGP Provinsi Riau Rizki,
Ikhwan, S.Hum Fasilitator BGP Riau, PLt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan
Singingi Bapak Hervion, S.Pd,SD, Ketua MKKS SMA Provinsi Riau Bapak Rohandi Abu
Bakar, S.Pd,MM, Dinas Pendidikan
Kabupaten Kuantan Singingi Bapak Armalis selaku Kasi SMP dan Penanggjung Jawab
Guru penggerak dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi, Kasi SD Bapak
Mukzelan, S.Pd, Panitia dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan
Singingi, Para pejabat dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi
, para Pengawas, para kepala sekolah CGP, 10 Pengajar Praktik (PP), dan 51 CGP
10 Kabupaten Kuantan Singingi
Seperti hal nya pada lokakarya
sebelumnya, kegiatan Lokakarya 7 diawali dengan acara pembukaan dengan
penampilan Tari Somba Cerano dari CGP 10 Kuansing, menyanyikan lagu Indonesia
Raya sebagai dirigen Ronaldo Rozalino, S.Sn.MPd CGP 10 Kuansing, pembacaan doa
dari Riffi Maulidri, M.Pd CGP 10,Sambutan
dari BGP Rizki Ikhwan, S.Hum Fasilitator BGP Riau, Sambutan dari Plt. Kepala
Dinas Pendidikan dan Olah Raga Hervion, S.Pd.SD, dan Sambutan dari Pjs. Bupati
Kuantan Singingi drg. Sro Sardono Mulyanto, S.Han.
Lokakarya 7 dikabupaten Kuantan
Singingi dibuka secara resmi langsung Pjs.
Bupati Kuantan Singingi drs. Sro Sardono Mulyanto, S.Han oleh tepat pukul 10.00
WIB. Dalam sambutannya beliau menyampaikan harapannya bahwa yang paling pokok
dari kegiatan PPGP ini adalah bagaimana para CGP mengaktualisasikan dan
mempraktikannya dalam keseharian, bagaimana pembelajaran berpihak pada siswa,
apa yang sudah didapatkan selama PPGP berjalan benar-benar tercermin dan ada
aksi nyatanya.
Kegiatan Lokakarya 7 di hari kedua
sebelum ditutup di tampilkan kelas berbagi Calon Guru Penggerak yang
menampilkan perwakilan CGP masing-masing jenjang TK,SD,SMP,SMA/SMK dan SLB.
Masing-masing CGP menampilkan hasil praktik baiknya/program pada aksinyata yang sudah dilakukan oleh para
CGP.
Kesimpulan dan Refleksi Pembelajaran
Peranan
guru sebagai pendidik tidak hanya sekedar membahas kurikulum melainkan
melahirkan masa depan serta membangun peradaban
Guru yang berkualitas akan membuat anak didiknya
berkualitas. Siswa berkualitas akan menjadikan generasi yang berkualitas.
Kabupaten Kuantan Singingi ini mau jadi apa ke depan tergantung pada ibu bapak sekalian
para guru.
Kunci rahasia dunia itu
ilmu, kunci akhirat itu juga ilmu. Jika ingin mendapatkan keduanya yaitu dengan
Ilmu atau pendidikan. Insya Allah pelaksanaan sekolah penggerak ini menjadi
langkah maju kita bersama dalam meningkatkan mutu dan kualitas SDM, khususnya
bagi para guru agar memberikan layanan pendidikan yang lebih baik.
Salam Guru
Penggerak! Tergerak Bergerak dan menggerakkan.
Salam dan
Bahagia.
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd, Kelas 10.43 BGP Riau, CGP 10 Kab. Kuantan Singingi, SMAN 1 Sentajo Raya Provinsi Riau.
Posting Komentar
Komentar ya