Sumber Riau Pos
1 Januari 2009, saya berjalan-jalan mengelilingi teluk kuantan, terlihat baliho SMA Pintar, yang bertuliskan Insya Allah Sekolah Pintar akan segera di miliki dan dibangun.
Terlihat beberapa alat berat di lokasi bangunan itu. Dengan rasa penasaran saya pun menghampiri beberapa orang disana. Dengan istilah anak muda sekarang SKSD (sok kenal sok dekat) berbicara lah saya dengan abang yang kalo tidak salah namanya Bang Hendra. Kurang lebih 3 Jam saya ngobrol-ngobrol ringan dengan Bang Hendra dan beberapa orang yang rupanya teman saya waktu saya di STM (sibuk tak menentu he he he ) dulu; Hamdani jurusan Teknik Bangunan Batu pada tahun 2001 silam. Lalu menghampiri beberapa orang lagi yang saya lihat dia membawa kertas yang dijepit dalam papan. SKSD lagi lah saya. Mas, ini kertas apa ya. (kebetulan orang itu berkultur jawa) dengan bahasa yang lembut seperti khas jawa menjawablah mas itu. (saya lupa namanya). Oooh ini site plane bangunan sekolah ini.
Dengan rasa sok tahu kadang-kadang tidak tahu malu, maklum, saya orang yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Menjawablah saya; besar ya mas. kira-kira berapa hektar nih mas lokasi sekolah ini? dijawablah 13 hektar! Gede banget ya mas (Bahasa Indonesia nya Besar sekali ya mas, kata saya saat itu. Kira-kira dananya berapa mas? Saya pun kurang jelas sekali tapi kira-kira 163 Miliar. Kata mas itu lagi. Menjawablah saya dengan terkejut: Busyeeet, ini uang apa daun mas. Sampai pensiun saya ngajar mas ngga akan dapat uang sebanyak itu mas, kecuali kalo korupsi ya mas. tertawalah kami bersama-sama.
Jam ditangan saya menunjukan 12.00 WIB (Waktu Indonesia Bagi yang tau) maklum kebiasaan jam karet bangsa Indonesia. Mas saya pamit dulu ya, udah siang nih. Kapan-kapan kita ngobrol-ngobrol lagi ya. Sempat-sempatkan singgah kegubuk derita saya mas. tertawa lagi mas itu. rupanya mas itu orang yang humoris juga seperti saya kalo udah ngumpul sama-sama teman-teman. Oke, nanti kalo ada kesempatan ya bang Nanda.
Tertawalah, sebelum tertawa dilarang pemerintah dan ada undang-undangnya untuk membatasi kadar tertawa kita. Haha ha ha ha UjUjD (ujung-ujungnya duit).
Berhembuslah saya dengan roda dua menuju gubuk derita di dunia namun membawa kenikmatan menuju sang kuasa. Allahu Akbar.
Dalam perjalanan saya pun sedikit membawa kebahagiaan buat siswa-siswi SMA Pintar untuk menceritakan ini agar memotivasi untuk tetap semangat, rendah hati, tawakal, taat, ahlakul karimah, kreatif dalam kondisi apapun juga. Sudah hampir 2 tahun menjalani kehidupan yang sederhana, namun dengan kesederhanaan mereka, membawa nama harum Kuantan Singingi ditingkat Propinsi dalam berbagai even seperti Festifal Matematic Chalenge, dan Even-even yang lain. Bravo SMA Pintar. (ronaldorozalino.blogspot.com)
Pak sekarang rupanya sudah 7 tahun pak :') sedih bercampur haru