Sebuah perenungan
Mana hatimu?
Mana otakmu?
Mana Jiwamu?
Mana dan mana lagi?
Kebiadabanmu meninggalkan luka
Kekejamanmu membawa sengsara
Kekejianmu menghujum jiwa
Kemana letak benakmu
Sampai kapan engkau lemparkan kerusakan kenegeri Palestina
Sampai disini saja renungan ini
Sampai akhirnya hati ini luluh lantak dibuatnya akibat ulahmu (Israel) I ini S angat Racuni A ku E ngkau L alim
I ni
S angat
R acuni
A ku
E ngkau
L alim ISRAEL
Berdasarkan detik.com Korban Tewas 765 Orang memasuki hari ke 13 akibat agresi militer israel . Sekali dalam 3 jam tentara Israel menghujani Palestina dengan bom. Tidak sedikit rumah, gedung sekolah yang hancur berkeping-keping akibat kekejian Tentara Israel. Bahkan anak-anak pun tidak luput dari seranggannya.
Mana hati nuranimu Israel ? Mana Kebijakanmu Barack Obama? Sampai kapan menunggu kebijakanmu untuk menghentikan serangan tentara Israel. Kalo menunggu dilantik tanggal 20 Januari 2009, akan berakibat fatal bagi kondisi dunia saat ini. Dunia telah mengutuk dan mengecam keras Tentara Israel dengan bentuk kekejian, kekejaman yang tak mempunyai rasa perikemanusiaan.
Bahkan MUI ( Majelis Ulama Indonesia ) Kabupaten Kuantan Singingi mengutuk keras Agresi Israel terhadap Palestina. Ketua MUI Kabupaten Kuansing berujar Agresi Israel ke Palestina mengakibatkan banyak pederitaan rakyat palestina, ratusan meninggal dan rubuan luka-luka, dan hampir seluruh rakyat Palestina menderita kelaparan.
Mari kita menggalang Dana untuk rakyat Palestina di Daerah Kuantan Singingi yang dapat dikirim ke Palestina. Masyarakat Kuantan Singingi agar melakukan Qunut Nazila dalam setiap salat berjamaah sampai Israel menghentikan serangannya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Doa untuk Rakyat Palestina :
Ya Allah Ya Rahman Yarahim berikan kekuatan, ketenangan, Kesabaran, bagi rakyat Palestina saat ini.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim sesungguhnya hanya Engkau yang dapat menghentikan kebiadaban Israel. Tiada daya dan kekuatan selain Enggkau Ya Allah. Wassalam. (ronaldorozalino.blogspot.com)
Posting Komentar
Komentar ya