Malaysia, Saudara Serumpun yang Tak Punya Hati Nurani
Sejak era tahun 2000-an banyak bermunculan konflik antara Indonesia dan Malaysia yang notabenenya dua Negara ini adalah Negara yang masih serumpun. Konflik ini berhubungan dengan berbagai kelicikan dan kecurangan yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Berbagai kelicikan yang kerap dilakukan Malaysia terhadap Indonesia, banyak menimbulkan reaksi keras dari bangsa Indonesia. Karena kelicikan yang dilakukan Malaysia nampaknya terkesan bahwa perbuatan Malaysia tersebut disengaja,sistematis dan terencana, dan tidak tertutup kemungkinan berbagai kelicikan akan terus dilakukan Malaysia terhadap Indonesia. Dimana hati nurani mereka?
Anehnya, Negara yang selalu menjadi sasaran kelicikan Malaysia adalah Indonesia. Mengapa hal ini terjadi? Ini perlu dipertanyakan. Tentunya Malaysia juga sudah lama mengamati adanya kelemahan yang terdapat di Indonesia yang terkait mengenai pengamanan perbatasan wilayah Indonesia dan sisi pertahanannya, segi ekonomi, kualitas SDM, serta kurangnya rasa cinta tanah air dan rasa nasionalisme yang dimiliki masyarakat Indonesia terhadap Indonesia itu sendiri, sehingga asset-asset yang dimiliki Negara tidak bisa dijaga dengan baik. Dari berbagai kelemahan-kelemahan tersebut, Malaysia mempunyai peluang untuk melakukan berbagai kecurangan terhadap Indonesia.
Rasanya setelah begitu banyak kelicikan yang mereka lakukan, tidaklah berlebihan jikalau kita mengatakan bahwa ini adalah sebuah kejahatan. Indikasinya adalah begitu banyak rakyat Indonesia yang marah dan mengeluarkan aksi protesnya terhadap kejahatan-kejahatan yang Malaysia lakukan. Jika kita perhatikan dan kita cermati, kejahatan yang mereka lakukan selalu sistematis, terencana, lengkap dengan pelakunya. Perhatikanlah uraian berikut ini mengenai kejahatan yang mereka lakukan terhadap Indonesia:
1. Kejahatan yang dilakukan oleh Pemerintahan Malaysia
Setelah berhasil merebut Pulau Sipadan dan Ligitan melalui Mahkamah Internasional, Pulau Ambalat pun diincar Malaysia, mereka menyatakan bahwa pulau ini adalah milik nenek moyang mereka. Sehingga jika hal ini kita biarkan terus menerus dan kita tidak meningkatkan pertahanan Negara kita, bisa-bisa Pulau Kalimantan juga mereka klaim sebagai tanah nenek moyang mereka, karena dapat kita amati sekarang sedikit demi sedikit wilayah di sekitar Pulau Kalimantan sudah mulai mereka gerogoti sedikit demi sedikit. Apakah hal in wajar dilakukan oleh Negara tetangga yang masih serumpun dengan kita??
Kemudian dengan seiring perjalanan waktu, baru-baru saja berbagai asset budaya yang dimiliki Indonesia juga diklaim Malaysia sebagai milik mereka, contohnhya: Reog Ponorogo, kain batik, angklung, lagu rasa sayang sayange, keris, wayang kulit, tarian Indang Pariang dari Sumatera Barat, dan terakhir adalah Tari Pendet.
2. Kejahatan yang dilakukan oleh Masyarakat Malaysia
Coba kita perhatikan dan cermati saudara-saudara ku, berapa banyak warga Indonesia yang menjadi TKI dan bekerja di Malaysia yang menjadi korban penganiaan oleh masyarakat Malaysia? Dan tidak jarang kita mendengar kabar dari televisi, keadaan TKI dipulangkan ke Indonesia dalam keadaan tidak bernyawa akibat penganiaan masyarakat Malaysia. Hal ini kerap terjadi. Pada awalnya kita hanya berniat mencari pekerjaan, tetapi ketika sampai di Malaysia, orang-orang kita malah di siksa, di cela dan bahkan dibunuh. Betapa tidak teriris hati kita mendengar saudara kita sebangsa dan setanah air mati di tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak punya hati nurani.
3. Kejahatan yang dilakukan oleh Raja Malaysia
Beberapa waktu lalu media masa memberitakan bahwa putri Indonesia, Manohara dianiaya oleh raja Malaysia yang merupakan suaminya sendiri. Hal ini menyebabkan Manohara bercerai dari suaminya.
4. Kejahatan yang dilakuakan oleh polisi diraja Malaysia
Belum lama ini tersiar kabar bahwa seorang pelatih karateka asal Indonesia dikeroyok oleh polisi diraja Malaysia? Inikah cerminan polisi Malaysia? Terkesan seperti pengecut!! Dan tidak hanya itu, polisi Malaysia juga pernah melakukan pemerasan terhadap TKI yang bekerja di Malaysia.. Benar-benar plagiat!!
5. Kejahatan yang dilakukan oleh Militer Malaysia
Kita sudah tahu bahwa setiap Negara itu memiliki wilayah territorial dan wilayah perbatasannya dengan Negara lain, dengan ini, tentunya setiap Negara memiliki pertahanan militer di wilayah perbatasan negaranya, contohnya saja pertahanan yang dilakukan Negara kita di wilayah perairan,udara, dll. Berkaitan dengan hal ini meliter Malaysia, juda sering kali melakukan pelanggaran terhadap perbatasan wilayah Indonesia, mereka seolah-olah meremehkan pertahanan militer Indonesia yang menjaga perbatasan. Tidak hanya itu, hal ini diperparah lagi oleh tingkah pertahanan militer Malaysia yang seperti ngeledek pertahanan militer Indonesia, yang sering kita dengar berita bahwa pertahanan militer Malaysia sengaja bermain kucing-kucingan dengan pertahanan militer Indonesia setiap kali dihalau pertahanan militer Indonesia.. tidak ada ubahnya dari tingkah anak-anak kecil ya??
6. Kejahatan yang dilakukan oleh teroris yang berasal dari Malaysia
“Teroris”,,,hal yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dua orang teroris kakap yang sering melancarkan aksinya di Indonesia, yaitu DR. Azhari yang Alhamdulillah saat ini sudah Inalillahi,,dan teroris yang tidak kalah bejadnya adalah Noordin M. Top, yang merupakan teroris paling di cari, yang hingga saat ini belum jelas keberadaan yang sebenarnya, meskipun dia sudah beroperasi dan malang melintang di Indonesia selama 9 tahun, sehingga sampai sekarang jaringan bom bunuh dirinya semakin luas. Berapa banyak Negara Indonesia mengalami kerugian akibat ulah teroris kakap ini, yang alasan mereka adalah untuk berjihad. Ketika terjadi pengeboman di Bali, berapa banyak wisatawan dari luar yang berwisata ke Indonesia meninggal dunia, dan warga Indonesia sendiri juga banyak yang menjadi korban. Sehingga dengan kejadian ini, banyak wisatawan manca Negara yang enggan lagi berkunjung ke Indonesia karena trauma dengan aksi teroris di Indonesia. Maka hal ini juga mengurangi devisa untuk Indonesia. Serta masih banyak lagi aksi-aksi pengeboman yang mereka lakukan yang akhirnya banyak merugikan Indonesia. Karena sejak kejadian itu Indonesia juga harus mengeluarkan uang yang banyak untuk meningkatkan penjagaan. Meskipunn demikian, Malaysia masih bisa menyangkal hal ini dengan mengatakan bahwa DR.Azhari dan Noordin M. Top menjadi teroris setelah diajar oleh Ustadz dari Indonesia. “MasyaAllah..”
Dan berbagai bukti yang telah di sebutkan di atas, apakah kita salah menyebutkan hal ini sebuah kejahatan?? Tidak bukan?? Dan apakah ini masih tepat apabila disebut saudara serumpun?? Tapi yang lebih tepat adalah musuh serumpun.
Apakah yang menyebabkan hal ini terjadi, beberapa faktornya adalah krisis moral dan tidak memiliki rasa malu, buktinya bahwa mereka mereka mengalami krisis moral adalah mereka tidak menghargai karya cipta orang lain sehingga seenaknya saja dan tidak malu mengklaim dan mengambil hak orang lain untuk menjadi miliknya. Serta tidak mempunyai jiwa kreatif, sehingga tidak bisa menciptakan suatu budaya yang luar biasa, dengan demikian mereka mengambil budaya orang lain. Dan cobalah renungi pernyataan yang nadanya seperti membodohi Indonesia yang di ungkapkan oleh Ummu Hani Abu Hasan seorang budayawan Malaysia “………….Malaysia dan Indonesia adalah Negara serumpun, jadi tidak masalah jika budaya Indonesia digunakan oleh Malaysia……” apakah ini wajar diungkapkan oleh budayawan?? Apakah ini berjiwa kreatif? Tentu saja tidak, sehingga dengan demikian, dengan mudah kita bisa menarik kesimpulan bahwa budayawan Malaysia serta rakyatnya tidak kreatif.
Jadi saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, marilah kita meningkatkan rasa nasionalisme kita. Kita tidak hanya bisa menimbulkan aksi protes saja, kita juga harus meningkatkan rasa nasionalisme, sehingga hal ini bisa memotivasi kita agar bisa menjaga pertahanan Negara kita. Apakah kita tidak malu jika terus menerus dilecehkan seperti ini? Seharusnya kita sebagai bangsa yang besar harus berani mengoreksi diri, karena tentunya berbagai kejahatan-kejahatan yang dilakukan orang kepada kita disebabkan oleh kelemahan-kelemahan yang masih ada pada diri kita. Contohnya, perampokan budaya dilakukan Malaysia karena kita masih kurang memperhatikan hak paten dari budaya kita. Selain itu, masalah TKI, kurangnya perhatian pemerintah Indonesia terhadap, kurangnya pengawasan, penjagaan dan pengamanan di wilayah perbatasan. Dan marilah Indonesia ku, kita tutup dan berantas kelemahan-kelemahan itu agar mereka tidak memiliki peluang lagi untuk mengusik dan mengganggu Negara kita..dengan demikian, semoga kedapannya kita bisa lebih maju dan bisa menata Negara yang mempunyai harga diri dan martabat di mata dunia. Hidup Indonesiaku….!!! MERDEKA…. MERDEKA…!!!!!
Sumber: Wilda Septi Pratiwi (Siswa kelas XI IPA SMA Pintar Kuansing)
Posting Komentar
Komentar ya