MUSIK bermanfaat untuk rileksasi dan ketenangan sehingga anak siap berkonsentrasi. Musik pun mampu mengoptimalkan perkembangan otak kiri dan kanan sehingga membantu proses penyerapan otak dalam belajar. Ketahui waktu yang tepat mengikutkan anak pada kursus musik.
Penasaran apakah anak Anda siap untuk menerima kursus musik? Ataukah sekarang dia sudah kursus musik, tapi minta berhenti? Jawaban untuk berbagai pertanyaaan sederhana membantu Anda membuat keputusan tersebut, dan Sheknows punya jawabannya.
Pertanyaan sederhana yang harus dijawab
Pertanyaan pertama yang harus Anda ajukan pada si kecil adalah apakah ia tahu mana tangan kanan dan mana tangan kiri. Anak juga harus bisa berhitung dari 1-10, tahu, dan mengenal huruf A-Z. Demikian menurut Liz Nealon, General Manager KIDZ BOP, perusahaan yang memproduksi musik untuk anak usia 5-12 tahun di Amerika Serikat.
Dikatakannya, bermain musik menyaratkan tingkatan koordinasi sensor motorik yang baik. Bisakah anak Anda memainkan jari-jemarinya, misal menggenggam pensil? Apakah tubuhnya cukup besar untuk duduk di kursi piano dan bisa menekan tuts piano dengan nyaman?
Anak-anak juga butuh tingkat kematangan yang baik saat mulai kursus musik. Setidaknya mereka harus bisa konsentrasi selama kursus, minimal 30 menit tiap pertemuan, dan mengikuti arahan guru kursusnya.
Tanyakan pula pada diri Anda, apakah ia cukup matang untuk menghadapi frustasi dan latihan tekun untuk meningkatkan kemampuannya. “Penelitian membuktikan bahwa tak ada manfaat nyata untuk mulai mengajarkan musik pada anak sejak usia sangat muda. Anda bisa mulai saat usianya menginjak 8 atau 9 tahun,” kata Nealon.
Kuncinya latihan dan bersabar
Saat pertanyaan-pertanyaan di atas terjawab positif, itu tandanya anak siap diikutkan kursus musik. Tapi, pekerjaan Anda belum sekursusai.
“Tugas orangtua berikutnya membantu mereka melewati tantangan yang akan dihadapi selama belajar. Memaksa anak untuk melanjutkan pengalaman tak menyenangkannya hanya akan menghilangkan minatnya terhadap musik,” tambahnya.
Minta berhenti
Kalau si kecil mengatakan ingin berhenti kursus musik, jangan langsung memarahinya. Tanyakan dan dengarkan masalah yang menyelimuti hatinya. Biarkan ia tahu bahwa Anda peduli dengan masalahnya. Cobalah memahami dan mengobservasi masalahnya sebelum membuat keputusan.
Kalau masalah terletak pada pengajarnya, ikuti satu atau dua kali pertemuan. Perhatikan bagaimana cara ia mengajar, apakah temperamennya mampu menjaga kesabaran anak-anak didiknya.
Nealon mengatakan, Anda harus memperhatikan pula jadwal aktivitas si kecil yang bisa jadi terlalu padat. “Bermain adalah pekerjaan anak-anak. Mereka butuh waktu dan ruang selayaknya anak kecil kebanyakan,” tuturnya.
Musik bisa jadi bagian penting dalam kehidupan anak Anda. Namun, kursus musik tak seharusnya menjadi sumber rasa frustasinya. lifestyle.okezone.com
Posting Komentar
Komentar ya