Uji dengan kertas/Tisu yang ditetesi madu:
Kata mereka“. . . madu palsu yang diteteskan pada selembar kertas akan diserap dan tidak lama setelahnya akan membuat kertas tersebut berlubang, sementara kertas yang ditetesi madu asli tidak akan berlubang karena kandungan air madu asli sangat rendah.”

Cara ini mungkin saja bekerja untuk beberapa sampel pengujian, tapi tidak bisa diterapkan untuk semua jenis madu yang ada.
Beberapa madu mempunyai tekstur yang agak encer (visikositasnya rendah) dan beberapa lainnya bisa jadi sangat kental atau menggumpal seperti kristal, karena berasal dari sumber flora dan iklim vegetasi yang berbeda.
Perlu diketahui Bahwa Secara Alami Madu Telah Mengandung Kadar air atau disebut Juga Kadar air alami Madu. Jadi Keliru Jika ada yg mengatakan bahwa madu tdk memiliki Kandungan Air.
Oleh karena itu Cair atau tidaknya madu terlihat dari kadar air alami di dalamnya. Madu Ternak Kadar air alaminya 17℅ Hingga 22℅ adapun Madu Hutan 22℅Hingga 26℅. Jika diatas 19℅ Maka Madu Tersebut Cukup encer, yang mana menujukan madu hutan tersebut lbh cair dari Pada Madu Ternak. Akan tetapi, kadar air tinggi bukan berarti madu tersebut dioplos dengan air.
Pada madu ternak yang bersarang di dalam kotak stup, sarang lebah bisa diatur tingkat kelembapannya, bahkan kadar air dari pakan lebah itu sendiri.
Nah, dalam banyak cara pengujian madu yang populer, kadar air inilah yang seringkali mempengaruhi munculnya mitos-mitos tentang keaslian madu, seperti misalnya madu asli tidak bisa tembus tisu, kertas koran atau meresap ke dalam pasir.
Masalahnya, pengetesan yang menjadikan kadar air rendah sebagai indikator keaslian madu juga mungkin bekerja pada madu hasil olahan yang telah dipanaskan sehingga mengurangi kadar airnya. Dengan kata lain, jika dilakukan pengujian antara madu asli (yang kadar airnya rendah) dan madu palsu (hasil pemanasan), maka sangat mungkin akan memberikan hasil yang serupa.
Dan yang paling sulit untuk dibedakan diatara semua sampel eksperimen adalah antara madu asli (pure honey) dengan madu palsu yang diolah dengan apik menyerupai madu asli (good fake honey). Perbedaan kedua sampel madu ini sangat mungkin tidak bisa diidentifikasi dengan tes sederhana seperti itu.
Dalam sebuah kajian kemurnian madu komersial di kota bogor dengan menggunakan berbagai metode pengujian oleh Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012, menyatakan bahwa diantara semua percobaan yang dilakukan, hanya uji kelarutan madu dan uji ikan mentah yang menunjukkan hasil dengan akurasi di atas 50%. Dan itupun, uji kelarutan hanya berhasil untuk mendeteksi madu palsu yang telah ditambahkan pengental dan gula, sementara gagal pada madu yang dicampur dengan sagu dan sukrosa.
Dari Sini Kita Menjadi Faham Bahwa Uji Madu Menggunakan Kertas/Tisu ini Bukan Uji Madu Yg Valid, dan tidak Direkomendasikan oleh Pra Master/Ahli Madu.
MADU VICELLA, KEMURNIANYA ADA DISETIAP TETESAN
VICELLA MEDIA SHOP
wa.me/6285363554777
Posting Komentar
Komentar ya