Banjir Closing dengan Personal Branding
Ada yang pernah menangkap kupu-kupu? Jika belum boleh sambil dibayangkan saja ya.
Ketika kita ingin menangkap kupu-kupu ada 2 cara yang bisa kita pilih, yang pertama yaitu dengan kita mengejarnya kemudian menangkapnya.
Apakah mungkin bisa tertangkap dengan cara ini? Tentu saja bisa tapi mungkin akan capek kita mengejarnya, lama untuk mendapatkannya karena ya kupu-kupu adalah hewan yang bisa terbang.
Lalu coba kita lihat cara ke dua. Di cara ke dua kita menangkap kupu-kupu dengan cara membangun taman.
Tentu akan ada proses dalam membangun taman, mulai dari menanam, memupuk hingga akhirnya jadi taman bunga yang menarik.
Ketika taman sudah jadi, maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya. Bahkan tidak hanya 1 kupu-kupu saja tapi bisa jadi datangnya langsung banyak.
Dari ke dua cara ini kira-kira mana yang lebih enak? Tentu cara yang ke dua ya.
Hal ini juga bisa kita umpamakan ketika menjalankan usaha yang saat ini kita jalani. Tentu akan capek ketika kita harus terus menerus mengejar pelanggan kita, setuju? Tentu ingin juga kan bisa dikejar atau dicari oleh pelanggan.
Maka bangunlah taman kita, dalam hal ini dapat kita umpamakan dengan bangun _Personal Branding_, bagaiman caranya?
โข Fokus dengan memberikan satu pesan.
Dalam hal ini kita bisa branding diri sebagai penjual produk kesehatan untuk memasarkan produk BP atau branding diri sebagai pengusaha ketika ingin menawarkan program kemitraan. Jadi hal ini lah yang sehari-harinya kita bahas di sosial media juga keseharian kita.
โข Melakukan hal yang selaras dengan apa yang dibrandingkan.
Jangan sampai kita jual produk kesehatan tapi kitanya tidak menjalani pola hidup yang sehat, jangan sampai kita seorang pengusaha tapi kitanya sering mengeluh. Jadi lakukan lah hal-hal yang selaras dengan apa yang ingin kita brandingkan.
โข Lakukan hal tersebut secara terus menerus.
Mungkin bisa jadi ada rasa bosan tetap dengan kita melakukannya secara terus menerus, baik itu edukasi, sharing, hingga penawaran maka nantinya akan terbentuk _personal branding_ diri kita dan tertanam pada benaknya calon konsumen ataupun calon mitra kita. Sehingga ketika saat itu belum closing karena mungkin memang belum butuh tetapi ketika mereka butuh, mereka akan mencari diri kita bahkan merekomendasikan diri kita.
InsyaAllah dengan kita sudah punya personal branding yang kuat, bukan hal yang tidak mungkin kalau nantinya diri kita lah yang dicari-cari oleh calon konsumen atau mitra.
Jadi mana yang bagus untuk kita lakukan dalam usaha kita? Kejar konsumen atau bangun _Personal Branding_?
Jawabannya adalah tetap lah lakukan keduanya, lakukan cara pertama yaitu mencari pelanggan, sembari kita juga berproses dalam membangun _Personal Branding_.
Salam,
Petranusa Sofihatma
Posting Komentar
Komentar ya