Model Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Mendalam
10 Model Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran yang baik tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mampu membuat siswa terlibat aktif, berpikir kritis, dan menghubungkan ilmu dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai itu, guru dapat memilih model pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam (deep learning). Berikut adalah 10 model pembelajaran berbasis pembelajaran mendalam lengkap dengan ciri utama dan penjelasan:
1. Model Advance Organizer (Ausubel) Ciri utama: Memberikan kerangka awal (organizer) sebelum masuk ke materi inti.
Deskripsi: Model ini membantu siswa menyiapkan "peta berpikir" sebelum belajar, sehingga mereka lebih mudah memahami pelajaran baru. Guru biasanya memberikan gambaran besar materi, ringkasan konsep, atau peta konsep agar siswa dapat mengaitkan pengetahuan lama dengan informasi baru.
Contoh penerapan: Guru menjelaskan garis besar materi dengan bagan konsep sebelum pelajaran dimulai.
2. Model Problem Based Learning (PBL) Ciri utama: Siswa belajar melalui pemecahan masalah nyata.
Deskripsi: Model ini menempatkan siswa sebagai pemecah masalah. Mereka ditantang untuk berpikir kritis, mencari data, menganalisis, dan menemukan solusi. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan proses.
Contoh penerapan: Siswa diminta mencari solusi atas masalah sampah plastik di sekitar sekolah.
3. Model Project Based Learning (PJBL) Ciri utama: Belajar melalui proyek jangka
panjang yang menghasilkan produk nyata. Deskripsi: PjBL menekankan pembelajaran berbasis proyek yang menumbuhkan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan tanggung jawab.
Contoh penerapan: Membuat majalah digital tentang sejarah lokal.
4. Model Inquiry Learning
Ciri utama: Siswa mengeksplorasi dan
menemukan konsep melalui penyelidikan. Deskripsi: Model ini mendorong siswa untuk aktif bertanya, mengumpulkan data, menguji hipotesis, hingga menarik kesimpulan.
Contoh penerapan: Melakukan eksperimen sains untuk menemukan prinsip kerja suatu alat.
5. Model Discovery Learning
Ciri utama: Siswa menemukan pengetahuan baru sendiri dengan bimbingan
guru. Deskripsi: Melalui discovery learning, siswa tidak langsung diberi jawaban, tetapi atau prinsip melalui kegiatan belajar. diarahkan agar dapat menemukan konsep
Contoh penerapan: Menyusun rumus luas bangun datar dengan potongan kertas.
6. Model Contextual Teaching and Learning (CTL)
Ciri utama: Mengaitkan materi pelajaran dengan konteks dunia nyata siswa. Deskripsi: CTL menjadikan pembelajaran lebih aplikatif karena siswa langsung melihat keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, siswa tidak hanya menghafal tetapi juga memahami manfaat materi.
Contoh penerapan: Menghitung luas tanah dalam kegiatan bertani keluarga.
7. Model Experiential Learning
Ciri utama: Belajar dari pengalaman langsung dan refleksi.
Deskripsi: Siswa memperoleh pengetahuan melalui pengalaman nyata, kemudian melakukan refleksi untuk memahami makna pembelajaran.
Contoh penerapan: Kunjungan ke museum lalu membuat laporan refleksi.
8. Model Meaningful Learning (Ausubel) Ciri utama: Informasi baru diasosiasikan dengan struktur kognitif yang telah ada. Deskripsi: Berbeda dengan hafalan, model ini mengutamakan keterkaitan antar konsep. Contoh penerapan: Mengaitkan konsep ekosistem dengan pengalaman berkebun siswa.
9. Model Service Learning
Ciri utama: Menggabungkan pembelajaran dengan kegiatan pelayanan masyarakat. Deskripsi: Siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga terjun ke masyarakat untuk melayani sekaligus belajar.
Contoh penerapan: Mengajar anak-anak di panti asuhan sambil belajar materi komunikasi.
10. Model Cooperative Learning
Ciri utama: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu memahami
materi.
Deskripsi: Cooperative learning menekankan kerja sama antar siswa. Contoh penerapan: Diskusi kelompok.
#guruhebat
#sekolahramahanak
#gurukreatif
#guruberbagi
#jangkaunluas
I. Musik Vokal
A. Pengertian Musik Vokal
Musik Vokal adalah jenis musik yang dihasilkan oleh suara manusia sebagai instrumen utamanya. Vokal (dari bahasa Latin vocalis, berarti "berbicara" atau "bersuara") adalah alunan nada-nada yang keluar dari pita suara manusia, baik dengan atau tanpa iringan alat musik (instrumental). Musik vokal adalah bentuk musik yang paling tua dan populer karena dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja.
B. Jenis-Jenis Suara Manusia (Ambitus Vokal)
Setiap orang memiliki jangkauan nada (ambitus) yang unik. Secara umum, jenis suara manusia diklasifikasikan berdasarkan wilayah nadanya:
| Kategori | Jenis Suara | Wilayah Nada (Perkiraan) | Deskripsi |
| Wanita | Sopran | Nada Tinggi | Suara tinggi wanita (sekitar C4 hingga A5) |
| Mezzo-Sopran | Nada Sedang | Suara sedang wanita (sekitar A3 hingga F5) | |
| Alto | Nada Rendah | Suara rendah wanita (sekitar F3 hingga D5) | |
| Pria | Tenor | Nada Tinggi | Suara tinggi pria (sekitar C3 hingga A4) |
| Bariton | Nada Sedang | Suara sedang pria (sekitar A2 hingga F4) | |
| Bass | Nada Rendah | Suara rendah pria (sekitar E2 hingga C4) |
C. Bentuk-Bentuk Penyajian Vokal
Musik vokal dapat disajikan dalam berbagai bentuk, berdasarkan jumlah penyanyi dan konsepnya:
Solo: Dibawakan oleh satu orang penyanyi.
Duet/Trio/Kuartet/Kuintet: Dibawakan oleh dua, tiga, empat, atau lima orang penyanyi.
Vokal Grup (Vocal Group): Kelompok penyanyi kecil (biasanya 3-12 orang) yang membawakan lagu dengan aransemen yang lebih bebas dan memprioritaskan harmonisasi yang unik dan gerakan panggung.
Paduan Suara (Choir/Chorus): Kelompok penyanyi besar (minimal 15 orang) yang membawakan lagu dengan aransemen harmonis yang terstruktur, biasanya dibagi berdasarkan jenis suara (SATB: Sopran, Alto, Tenor, Bass).
Akapela (Acapella): Jenis musik vokal yang dilakukan tanpa iringan alat musik sama sekali, di mana semua bunyi instrumen (ritme, bass, melodi) diganti dengan suara manusia.
II. Teknik Vokal yang Baik
Teknik Vokal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar sehingga menghasilkan suara yang jelas, indah, merdu, dan nyaring. Penguasaan teknik vokal yang baik sangat penting untuk menjaga kualitas suara dan kesehatan organ vokal.
A. Unsur-Unsur Utama Teknik Vokal
1. Pernapasan (Respirasi)
Pernapasan adalah "bahan bakar" utama dalam bernyanyi. Teknik pernapasan yang paling dianjurkan adalah Pernapasan Diafragma.
Pernapasan Diafragma: Menggunakan otot diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) untuk mengontrol udara. Saat menarik napas, diafragma akan menekan ke bawah, membuat perut mengembang (bukan dada yang terangkat). Teknik ini memungkinkan udara yang disimpan lebih banyak dan mudah dikontrol pengeluarannya, menghasilkan suara yang stabil, kuat, dan nafas yang lebih panjang.
2. Artikulasi (Diksi)
Artikulasi adalah cara pengucapan kata demi kata serta huruf demi huruf dengan jelas dan benar. Artikulasi yang baik memastikan lirik lagu dapat dipahami pendengar.
Tips Artikulasi: Latih pembentukan bunyi vokal (A, I, U, E, O) dan konsonan dengan membuka mulut secara optimal dan menggunakan gerakan bibir, lidah, dan rahang yang luwes, tidak kaku.
3. Resonansi
Resonansi adalah upaya memperindah dan memperkuat suara dengan memanfaatkan rongga-rongga udara di tubuh sebagai "kotak suara" alami. Rongga resonansi bertindak seperti amplifier yang memperkaya warna suara (timbre) dan volume.
Jenis-Jenis Resonansi:
Resonansi Dada: Memperkuat nada-nada rendah, terasa bergetar di bagian dada.
Resonansi Hidung/Masker (Nasal): Memperkuat suara di daerah sekitar hidung dan wajah (masker), memberikan suara yang lebih fokus dan terang.
Resonansi Kepala (Head): Memperkuat nada-nada tinggi, terasa bergetar di bagian kepala.
4. Intonasi (Ketepatan Nada)
Intonasi adalah ketepatan tinggi rendahnya suatu nada (pitch) saat bernyanyi. Intonasi yang baik berarti nada yang dinyanyikan selalu tepat (tidak fals atau pitchy).
Kunci Intonasi yang Baik: Meliputi kontrol pernapasan yang stabil, pendengaran musikal (ear training) yang baik, dan konsentrasi. Latihan vokalisi (menyanyikan tangga nada atau interval) secara rutin sangat penting.
5. Phrasing (Frasering)
Phrasing adalah aturan pemenggalan kalimat lagu yang baik dan benar, sehingga kalimat musik tidak terputus di tengah kata atau frasa yang seharusnya utuh. Frasering yang tepat membantu menyampaikan makna lagu dengan jelas dan logis.
B. Faktor Penunjang Kualitas Vokal
Sikap Badan (Posture):
Berdiri atau duduk tegak, bahu rileks, dada sedikit membusung, dan posisi kepala lurus menghadap ke depan. Sikap tubuh yang baik membuka saluran pernapasan dan mengoptimalkan fungsi diafragma.
Vibrato:
Usaha untuk memperindah lagu dengan memberikan gelombang/getaran suara yang teratur, biasanya diterapkan pada akhir kalimat lagu atau nada yang ditahan.
Dinamika:
Variasi volume suara, dari sangat lembut (pianissimo) hingga sangat keras (fortissimo). Penguasaan dinamika memberikan ekspresi dan emosi yang lebih kaya pada lagu.
Ekspresi/Interpretasi:
Penghayatan terhadap isi dan makna lagu, yang diwujudkan melalui mimik wajah, gerak, dan penjiwaan teknis (seperti dinamika dan tempo) saat bernyanyi.
III. Latihan Praktis untuk Kelas XI
Untuk menguasai teknik vokal yang baik, siswa Kelas XI disarankan untuk melakukan latihan rutin berikut:
Latihan Pernapasan Diafragma:
Tarik napas perlahan melalui hidung/mulut hingga perut mengembang (diafragma turun), tahan sebentar, lalu embuskan perlahan melalui mulut dengan bunyi "sss..." atau "fff..." selama mungkin. Lakukan berulang.
Latihan Artikulasi (Vokalisis):
Nyanyikan tangga nada (do-re-mi-fa-sol-fa-mi-re-do) menggunakan setiap huruf vokal (A, I, U, E, O) secara bergantian, pastikan mulut terbuka optimal.
Latihan tongue twister (kata-kata yang sulit diucapkan cepat) untuk melatih keluwesan lidah dan bibir.
Latihan Intonasi (Ear Training):
Nyanyikan tangga nada mulai dari nada terendah menuju nada tertinggi sesuai ambitus Anda, baik secara staccato (nada terputus) maupun legato (nada tersambung).
Latih membidik interval (jarak antar nada) dengan bantuan alat musik (keyboard/gitar).
Penerapan Phrasing:
Ambil sebuah lirik lagu, lalu tandai di mana seharusnya mengambil napas. Pastikan pengambilan napas dilakukan di tempat yang logis dan tidak merusak makna kalimat.
Gemini
Sejarah Musik Barat
Sejarah musik Barat dibagi menjadi beberapa periode yang memiliki karakteristik unik dalam melodi, harmoni, ritme, dan instrumen yang digunakan.
1. Periode Renaisans (± 1400–1600)
Ciri-ciri Utama:
Polifoni: Gaya vokal yang dominan di mana beberapa melodi independen (disebut kontrapung) berjalan secara bersamaan.
Musik Suci (Sacred Music): Musik vokal untuk gereja seperti misa dan motet sangat berkembang. Komposer sering kali menggunakan teks Latin dari Alkitab.
Musik Sekuler (Secular Music): Munculnya musik non-religius seperti madrigal (lagu vokal tanpa iringan instrumen) yang sering kali bertema percintaan.
Tekstur Musik: Terasa halus, seimbang, dan harmonis.
Tokoh Penting:
Giovanni Pierluigi da Palestrina: Dikenal sebagai master musik polifoni gereja.
Josquin des Prez: Salah satu komposer paling berpengaruh di masa itu.
2. Periode Barok (± 1600–1750)
Ciri-ciri Utama:
Kontras dan Emosi Kuat: Musik Barok penuh dengan emosi dramatis, ornamen yang rumit, dan kontras yang tajam antara keras dan lembut.
Basso Continuo: Ciri khas yang paling menonjol, yaitu iringan bas yang dimainkan oleh instrumen seperti harpsichord atau organ dan cello.
Munculnya Opera: Bentuk musik baru yang menggabungkan drama, vokal, dan orkestra, yang pertama kali muncul di Italia.
Sistem Mayor-Minor: Penggunaan kunci mayor dan minor mulai menggeser sistem modal pada era Renaisans.
Tokoh Penting:
Johann Sebastian Bach: Komposer Jerman yang karyanya dianggap sebagai puncak dari musik Barok.
George Frideric Handel: Terkenal dengan oratorio epiknya, seperti Messiah.
Antonio Vivaldi: Dikenal dengan konserto-nya, seperti The Four Seasons.
3. Periode Klasik (± 1750–1820)
Ciri-ciri Utama:
Kesederhanaan dan Keindahan: Musik Klasik beralih dari ornamen Barok yang rumit ke melodi yang lebih sederhana, jelas, dan mudah diingat.
Homofoni: Dominasi satu melodi yang diiringi oleh akord, menggantikan polifoni.
Struktur Formal: Penggunaan struktur yang jelas dan seimbang, seperti bentuk sonata (yang menjadi dasar untuk simfoni dan sonata piano).
Orkestra Modern: Ukuran orkestra mulai distandarisasi dan instrumen piano menjadi populer.
Tokoh Penting:
Wolfgang Amadeus Mozart: Seorang jenius musik yang karyanya dikenal karena melodi yang indah dan sempurna.
Joseph Haydn: Dijuluki "Bapak Simfoni" dan "Bapak Kuartet Gesek".
Ludwig van Beethoven: Menjadi jembatan antara periode Klasik dan Romantik dengan karyanya yang inovatif dan emosional.
4. Periode Romantik (± 1820–1900)
Ciri-ciri Utama:
Ekspresi Emosi: Musik menjadi media utama untuk mengekspresikan perasaan dan cerita yang mendalam.
Individualisme dan Nasionalisme: Komposer mengeksplorasi perasaan pribadi dan identitas nasional melalui musik.
Ukuran Orkestra yang Lebih Besar: Orkestra tumbuh secara signifikan, menambahkan lebih banyak instrumen untuk menghasilkan suara yang lebih kaya dan megah.
Program Musik: Bentuk musik yang menceritakan sebuah narasi atau kisah, seperti simfoni yang menggambarkan sebuah puisi.
Tokoh Penting:
Frédéric Chopin: Terkenal dengan karya-karya piano yang romantis dan puitis.
Pyotr Ilyich Tchaikovsky: Komposer Rusia yang menciptakan balet terkenal seperti Swan Lake dan The Nutcracker.
Richard Wagner: Dikenal dengan operanya yang epik dan sangat emosional.
5. Periode Modern (± 1900–Sekarang)
Ciri-ciri Utama:
Inovasi dan Eksperimen: Komposer menolak aturan tradisional dan bereksperimen dengan ritme, melodi, dan harmoni yang tidak biasa.
Atonalitas: Beberapa komposer menolak penggunaan kunci mayor-minor, menciptakan musik tanpa pusat tonal.
Penggunaan Teknologi: Musik mulai memanfaatkan teknologi elektronik dan rekaman, seperti musik konkret dan elektronik.
Beragam Genre: Munculnya genre baru seperti jazz, rock, pop, dan musik elektronik yang berkembang pesat.
Tokoh Penting:
Igor Stravinsky: Salah satu komposer paling inovatif di abad ke-20 dengan karyanya The Rite of Spring.
Arnold Schoenberg: Pelopor musik atonal dan sistem 12-nada.
10 Soal dan Jawaban
Soal: Jelaskan perbedaan utama antara polifoni dan homofoni, dan di periode musik apa kedua gaya ini dominan? Jawaban: Polifoni adalah gaya musik dengan beberapa melodi yang berjalan bersamaan, dominan di periode Renaisans. Sementara itu, homofoni adalah gaya dengan satu melodi utama yang diiringi oleh akord, dominan di periode Klasik.
Soal: Apa yang dimaksud dengan basso continuo dan di periode musik apa gaya ini menjadi ciri khas? Jawaban: Basso continuo adalah iringan bas berkelanjutan yang dimainkan oleh instrumen seperti cello dan harpsichord. Ini adalah ciri khas periode Barok.
Soal: Siapa yang dijuluki "Bapak Simfoni" dan apa alasannya? Jawaban: Joseph Haydn dijuluki "Bapak Simfoni" karena ia menetapkan format standar untuk simfoni dan kuartet gesek.
Soal: Bagaimana periode Romantik membedakan diri dari periode Klasik dalam hal ekspresi emosi? Jawaban: Periode Romantik lebih menekankan pada ekspresi emosi yang kuat, individualisme, dan cerita melalui musik, sementara periode Klasik lebih fokus pada keseimbangan, kesederhanaan, dan struktur formal yang ketat.
Soal: Sebutkan dua komposer dari periode Barok dan satu karya terkenal mereka! Jawaban: Johann Sebastian Bach dengan karyanya Brandenburg Concertos dan George Frideric Handel dengan oratorio Messiah.
Soal: Jelaskan mengapa Ludwig van Beethoven dianggap sebagai jembatan antara periode Klasik dan Romantik! Jawaban: Beethoven memulai karirnya dengan gaya Klasik, tetapi kemudian karyanya berkembang menjadi lebih emosional, dramatis, dan panjang, yang menjadi karakteristik utama dari periode Romantik.
Soal: Apa yang dimaksud dengan atonality dan di periode musik mana gaya ini muncul? Jawaban: Atonalitas adalah konsep musik yang tidak memiliki kunci tonal atau pusat nada yang jelas. Ini muncul pada awal periode Modern sebagai reaksi terhadap sistem tonal tradisional.
Soal: Apa perbedaan antara musik suci (sacred) dan sekuler (secular) pada periode Renaisans? Jawaban: Musik suci adalah musik yang ditulis untuk digunakan dalam ritual keagamaan (gereja), seperti misa. Sedangkan musik sekuler adalah musik non-religius yang bertema duniawi, seperti lagu cinta.
Soal: Sebutkan ciri khas yang paling menonjol pada musik periode Romantik! Jawaban: Ciri khas yang paling menonjol adalah ekspresi emosi yang mendalam, penggunaan orkestra yang lebih besar, dan eksplorasi tema pribadi atau nasional.
Soal: Apa yang menyebabkan perubahan besar dalam komposisi musik di periode Modern? Jawaban: Perubahan besar di periode Modern disebabkan oleh keinginan untuk bereksperimen dan menolak aturan-aturan yang sudah ada, serta perkembangan teknologi yang memungkinkan eksplorasi suara baru.
My Bisnis Online & Offline (BP Grup)
Kategori
My Blog Profesional
Best Friend
Bisnis Online Succes (BOS)
-
ANISA SKIN CARE ( KOSMETIK HERBAL, AMAN, DAN BEBAS MERKURI ) - ANISA SKIN CARE ( KOSMETIK HERBAL, AMAN, DAN BEBAS MERKURI ) [image: Cream Annisa Ok] Harga RP.150.000,- (Belum Ongkos Kirim) DAPATKAN kulit muka yang...13 tahun yang lalu
-
