Kalau Rezeki Takkan Kemana (Kaki Tana)
Bismillah. Carilah rezeki dengan cara yang halal dan Thoyib. Agar Allah senantiasa ridhoi dan merahmati langkah aktifitas yang dijalani. Rezeki bisa datang dari berbagai arah. Salah satunya dengan silaturahmi.
Alhamdulillah. Bersyukur senantiasa menjaga silaturahmi bersama rekan sejawat sesama profesi mengajar. Sehingga nilai apresiasi dan empati pun terasa ketika hati bertemu dengan hati yang terjaga (baik hati).
Berhari-hari Tas yang biasa Saya bawa, "hijrah" entah kemana. Seingatnya Tas itu diletakkan di meja rekan mengajar. Dikarenakan padat jadwalnya mengajar Senin sampai Kamis, dari pagi sampai siang. Muncul rasa "lelah" , hal manusiawi sebagai manusia yaa teman. Maafkan !
Rasa itu wajar saja ada kekurangan. Namun untuk menjaga profesional sebagai guru bersertifikasi. Saya "kuat kuatkan" ngajar yang banyak jamnya dengan total 11 kelas dikali 2 masuk , berarti 22 kali masuk kelas setiap minggunya. Subhanallah.
Tak terbayangkan ketika menjalaninya. Dimasa Pandemi yang seharusnya mengurangi intensitas bersua banyak orang. Lain hal dengan saya. Malah sebaliknya, setiap hari bersua ratusan orang yaitu peserta didik ditambah pendidik.
Untuk menjaga imunitas tubuh agar lebih prima dan terjaga. Saya mengkonsumsi suplemen kesehatan bersumber dari lebah (British Propolis dan Madu Vicella)
Alhamdulillah, sejak awal masuk sekolah dimasa Pandemi. Tak pernah saya absen untuk tidak mengajar. Artinya tidak pernah tidak ngajar disaat jam kelas Saya.
Rasa menggelora, semangat, penuh motivasi dirasakan. Menunaikan tugas sebagai abdi negara, PNS di salah satu sekolah di Provinsi Riau. Di niatkan pengabdian ini sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Semoga rasa lelah menjadi Lillah. Aamiin Allahuma Aamiin.
Berprinsip kalau tak rezeki takkan kemana. Itu sejak kecil ditanamkan oleh orang tua. Akhirnya Saya ikhlaskan Tas yang telah pergi menemani selama proses kuliah beberapa tahun ini. Ya Allah apa salah dan dosa ini?
Berhari-hari Saya mencoba komunikasikan pada orang-orang terdekat dirumah dan sekolah. Sehingga di hari ini, Senin, 1 November 2021. Tas itu kembali kepangkuan Ibu Pertiwi, he he artinya pemiliknya.
Sebelumnya, Saya sudah ikhlas dengan kehilangan. Namun Allah masih sayang pada hambanya yang daif' senantiasa berharap kebaikan-kebaikan dari Nya. Seorang guru disekolah mengabari bahwa Tas saya kemungkinan sudah diselamatkan orang lain.
Diselamatkan siapa? Oleh penunggu sekolah! Alhamdulillah, Akhirnya berucap syukur Tas yang didalamnya ada beberapa "surat penting". Kini sudah berada ditangan Saya . Terima Kasih yang telah empati dan beri informasi, juga yang menjaga hak milik orang lain. Barakallah Fiikum.
Semoga Allah balas kebaikannya dengan pahala yang luas dan surganya Allah kelak bila tiada. Selagi hidup teruslah menanamkan kebaikan, walaupun tidak diperlakukan baik. Yakin dan percaya kebaikan itu akan kembali pada Pemiliki kebaikan.
Jangan berhenti menjadi orang baik. Allah Maha Baik. Orang baik dan berhati luas dan jernih. Balasannya berkah Allah. Akhir hidup nantinya semoga ditempatkan ditempat terbaik. Surga!
Jazakumullah Khairan Khatsiran.
Barakallah Fiikum
Salam Santun
Ronaldo Rozalino
Pemilik Tas !
What belong to you will eventually come back to you, in any form, inshaallah. Welcome back Backpack!
Apa yang menjadi milik Anda pada akhirnya akan kembali kepada Anda, dalam bentuk apapun, insyaAllah. Selamat datang kembali Ransel!