*4 Model Mitra BP*
6 tahun lebih usia bisnis BP sampai saat ini. Betapa banyak pencapaian yang telah dialami oleh mitra-mitranya. Secara personal ada yang bisa beli motor, mobil, rumah, bisa umrah, sampai lunas amanah. Secara komunitas bisa bangun masjid di Afrika, bangun masjid di Papua, bangun sekolah di tepian negeri, bagi-bagi mobil ambulans dan mobil pangan, sedekah kepada ribuan guru ngaji dan lain-lain.
Rata-rata pencapaian secara personal mereka raih hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun sejak gabung di bisnis BP. Namun apakah semua sukses? Tidak juga. Ada juga yang belum berhasil meski sudah bertahun-tahun berada di BP. Kira-kira apa penyebabnya? Mungkin pengelompokan 4 model mitra berikut menjadi jawabannya.
Pertama, mitra yang bergerak maju bahkan sebelum diajari.
Model ini merupakan mitra yang sangat antusias ingin berkembang dan punya inisiatif yang tinggi. Mereka proaktif mencari sumber ilmu, mempelajari dan mempraktikkannya. _Leader_ yang kurang aktif tidak masalah baginya. Mereka akan terus mencari tahu sampai menemukan pola suksesnya. Jika kita sebagai leader-nya, berusahalah untuk selalu memberikan apresiasi dan tetap berusaha untuk menjadi teladan baginya. Sesekali kita perlu memberikan panggung kepadanya.
Kedua, mitra yang kuat action-nya setelah diajari.
Sebagian besar mitra baru yang bergabung pastinya masih meraba-raba tentang seperti apa kunci sukses mereka di bisnis BP. Model kedua ini merupakan mitra yang semangat belajar, semangat menduplikasi. Apa yang diajarkan langsung dipraktikkan. Ketika tidak ada pembelajaran mereka bingung apa yang harus dikerjakan.
Kesuksesan mereka sangat bergantung kepada pembinaan dan apa yang leader-nya lakukan. Jika kita leader-nya, penting untuk membuatkan kurikulum pembinaan dan berusaha untuk memberikan perhatian lebih detail, misalnya menyediakan bahan _posting_ harian.
Ketiga, mitra yang sering menunda, lambat praktiknya.
Bisa jadi mereka semangat ikut pembinaan, tapi lambat dalam mempraktikkan. Model ini butuh adanya _reward_ dan _punishment_. Kadang-kadang juga butuh dipaksakan. Mereka siap untuk sukses tapi perilakunya masih butuh pendampingan.
Menjadi _leader_ mereka butuh kesabaran. Karakter dan perilaku mereka bisa jadi merupakan efek dari perilaku lingkungan dan pendidikan yang ada di sekitarnya. Tugas kita untuk mengubah mindset-nya dan menanamkan sifat positif dalam dirinya. Kita perlu juga membuatkan _to do list_ harian mereka dan sesekali meminta mereka untuk melaporkannya.
Keempat, mitra yang pasif.
Entah apa yang menjadi motivasinya, ada juga mitra yang bergabung bisnis BP namun sejak awal mereka sangat pasif. Ada jadwal pembinaan tidak ikut, di grup Whatsapp juga tidak aktif. Ketika di-japri juga _low response_. Sekalinya merespons biasanya membeberkan banyak alasan. Kepada mereka, kita perlu menemukan apa motivasinya ikut bisnis BP. Apakah mereka beli paket kemitraan hanya untuk dikonsumsi sendiri? Atau memang sedang ada kendala?
Apapun jawabannya sebaiknya kita jangan terlalu memikirkan model ini. Cukup di awal kita ingatkan mereka tentang pentingnya ikut pembinaan. Kemudian kita curahkan tenaga dan pikiran untuk mitra-mitra yang memang memiliki semangat untuk belajar.
Sekian dari saya, Mohammad Farid.
Repost Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Posting Komentar
Komentar ya