*Bisnis Hasil Utang*
Kita sebagai pebisnis BP, jangan _minder_ disebut sebagai reseller, agent atau penjual online. Esensi dari bisnis adalah menghasilkan. Selama menghasilkan, ya jalankan. Tidak masalah bisnis keliatan kecil yang penting menghasilkan dan _nggak_ punya utang. Kalau perlu, dari bisnis ini, kita lunasi semua utang yang terlanjur ada sebelumnya.
Kenapa banyak bisnis toko retail yang profitnya kecil tetapi terus berjalan, sementara _hypermarket_ raksasa terdampak pandemi pada tumbang? Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah utang.
Banyak pengusaha menjadikan utang sebagai salah satu opsi permodalan ketika memulai usaha. Ada yang bilang hal itu sebagai pengungkit atau penyemangat. Ada yang menyebutkan sebagai pemecah resiko. Apapun alasannya, seringkali pengusaha yang menjadikan utang sebagai modal adalah karena kurang sabar dalam merintis bisnis. Ingin segera terlihat keren.
Keren yang sejati adalah ketika kita mampu melalui proses peningkatan bisnis dan taraf hidup tanpa utang, khususnya utang riba. Banyak mitra BP yang berawal dari modal Rp 1 juta atau kurang sekarang menjadi jutawan.. Kerennya, dalam meningkatkan bisnisnya mereka sama sekali tidak menggunakan utang apalagi utang bank.
Diluar sana, banyak bisnis yang cabangnya puluhan bahkan ratusan tapi modalnya dari utang. Di BP, mau punya cabang berapa pun bisa tanpa modal. Cukup dengan bangun kemitraan.
Diluar sana, pengusaha banyak yang punya rumah, mobil mewah, dan sering liburan. Tapi, dompetnya penuh dengan kartu kredit. Rumah masih KPR, Mobil masih leasing. Mitra BP, satu persatu beli mobil, beli rumah. Meski tak berlabel mewah, tapi yang pasti bayarnya cash. Bebas utang, bebas amanah.
Sejatinya, apa yang dibeli pakai utang belum lah dimiliki sebelum dilunasi. Bagi kita, kaya yang sebenarnya adalah kaya yang tanpa utang. Begitu pun bisnis yang baik adalah bisnis yang tanpa utang.
Bagaimana bisa disebut kaya jika rumah yang ditempati masih KPR bank? Lebih kaya mitra BP yang meski rumah seadanya tapi bayarnya _cash_, minimal _on the way cash_. Hehe.
Dalam islam berutang hukumnya mubah, tapi membayarnya hukumnya wajib. Jika tidak, maka dosanya tidak akan diampuni meskipun dia mendapat kemuliaan mati syahid. Rasulullah bersabda, _“Semua dosa orang mati syahid akan diampuni kecuali utang.”_ (HR. Muslim)
Kita juga bisa gagal masuk surga gara-gara utang. Hehe. Makanya jangan merasa tenang jika memiliki utang meski sedikit. Rasulullah bersabda, _“Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.”_ (HR. Ibnu Majah). Kalau amal kebaikan kita _nggak_ seberapa sementara masih punya utang, bisa habis amal kebaikannya. Gagal masuk surga. Hehe
Alhamdulillah, kita bersyukur ada bisnis sekeren BP yang modalnya sangat terjangkau. Tidak perlu berutang, bahkan bisa diandalkan untuk melunasi utang.
Sekian dari saya, sebagai reminder pribadi. Semoga bermanfaat buat teman-teman semua. Aamiin.
*Mohammad Farid*
Repost Ronaldo Rozalino
Posting Komentar
Komentar ya