BENARKAH RASA DI HATI MEMPENGARUHI NASIB?
Ketika meraih sukses, ada orang yang cepat pertumbuhannya, ada yang kurang cepat pertumbuhannya. Apa yang perlu di perbaiki? Belajar dari Pak Jamil Azzaini, seorang motivator dan pengusaha Indonesia, dalam satu kesempatan beliau mengatakan, “yang perlu diperbaiki adalah hatinya atau batinnya.”
Pernah mendengar tentang nasib ditentukan oleh karakter, karakter ditentukan oleh kebiasaan, kebiasaan ditentukan oleh tindakan yang berulang, tindakan yang berulang, ditentukan oleh pikiran dan pikiran ditentukan oleh perasaan, serta perasaan itu ada di hati, maka hati-lah yang harus di buat bahagia.
Ada satu cerita, seorang gadis mengadu ke Pak Jamil, beliau berkata, “Beh, semua lelaki di dunia ini brengsek alias nggak bener.”
“Loh kenapa?” Kata Pak Jamil
“Iya karena setiap kali bertemu laki-laki pasti begini.”
Lalu, Pak Jamil sampaikan, “Mau tidak ketemu lelaki yang baik, mapan, tampan, menjadi imam di dunia dan penyelamat di akhirat”
Lalu gadis ini bilang, “Ah, mana ada orang seperti ini?”
Nah, kalau kamu nggak yakin, maka pastinya tidak akan bertemu, tapi kalau kamu yakin pasti ketemu.” Kata Pak Jamil. “Mau saya ajarkan caranya, dengan syarat tidak boleh protes dan mau nurut.”
Lalu apa yang dilakukan?
Mulai hari itu, sang gadis, setiap malam sebelum tidur sampai tertidur mengucapkan, “Saya pasti bertemu dengan lelaki baik, mapan, tampan, menjadi imam di dunia, dan menjadi penyelamat di akhirat.”
Alhamdulillah 8 bulan kemudian, gadis ini bertemu dengan lelaki dengan kriteria tersebut dan Pak Jamil menjadi saksi nikahnya. Masya Allah.
Gadis ini bilang ke Pak Jamil, “Beh, ternyata ada ya lelaki seperti ini,” sambil tersenyum bahagia.
Dari cerita ini apa hikmah yang bisa di ambil? Lalu bagaimana caranya agar kita bisa mengasah hati dan pikiran tetap bersih dan positif?
Rasulullah SAW pernah bersabda, _”Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.”_ (HR Bukhari dan Muslim).
Hati mempunyai peran utama dalam mewujudkan kesuksesan. Tentunya asupan yang masuk ke dalam diri harus baik. Maka, apa yang didengar, dilihat, dibaca, ditonton, dibicarakan itulah asupan hati.
_So_, untuk memiliki hati yang bersih, kita harus pastikan apa yang menjadi asupan hati juga baik, agar pada akhirnya nasib juga membaik. Bersyukurnya di komunitas British Propolis (BP), setiap hari-nya selalu mendapat asupan yang baik, dan kita di paksa sukses dan mensukseskan mitra-mitra yang menjadi tanggung jawab kita. Mari sukses dan bertumbuh bersama BP.
*Eka Puspita*
Repost Ronaldo Rozalino BP
Posting Komentar
Komentar ya