Lapang hati lapang rezeki
Bersihnya hati insya Allah akan mengarahkan kita pada lapangnya hati dan ujung-ujungnya lapangnya rezeki.
Setiap kali teman kita atau siapa saja posting di socmed tentang closing, baiknya kita ikut senang. Lalu kita doakan dalam hati, "Semoga jualannya tambah laris, semoga omset-nya tambah banyak. Aamiin."
Insya Allah doa itu akan 'mantul' ke kita dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ya, lebih dahsyat.
Ini juga bagian dari mental kaya. Berkelimpahan. Di mana kita percaya sepenuhnya bahwa Allah Maha Kaya. DIA punya banyak resources, bahkan tak terhingga resources-nya. Bisa mengayakan semua pihak, bisa melariskan semua dagangan.
Jadi, tak perlu iri atau dengki.
Orang yang iri, berarti menurutnya, "Kalau Allah telah memberikan rezeki yang banyak kepada si A, B, dan C, terus gimana dengan rezeki dan nasibku? Sudah dibagi-bagi kayak gitu, apa masih ada sisanya buatku?'
Dipikirnya, resources Allah itu terbatas. Ini pemahaman keliru. Benar-benar keliru.
Begini. Kalau kita dapat customer, terus kita bersyukur, itu sih wajar. Anak TK juga tahu, hehehe.
Tapi saat orang lain dapat customer dan kita ikut senang juga bersyukur, itu bikin malaikat geleng-geleng kepala, takjub. Kata malaikat "Hebat banget kamu ini. Orang lain dapat nikmat, eh kamu ikut bersyukur. Sebentar lagi deh, giliran kamu!'
😉
Persis seperti pesan guru saya, "Lapang hati, lapang pula rezeki." Insya Allah itu pasti.
Yuk praktek!
Ippho Santosa
Posting Komentar
Komentar ya