NO BAPERAN DALAM BISNIS
Dalam bergaul kita sering mendengar istilah baper. Apa itu baper? Baper adalah orang dengan tingkat kecerdasan emosionalnya rendah, yang menyebabkan mereka lebih terbawa perasaan, mudah tersinggung, sakit hati, bersikap _over_ reaktif bahkan terlalu sensitif.
Berdasar pada pengamatan, terutama pada diri sendiri, salah satu penghambat saat berbisnis adalah sifat baper ini. Orang yang mudah baper, sangat rentan dipengaruhi oleh pengaruh dari luar dirinya.
Jadi, sebagai pebisnis, pemahaman terkait kecerdasan emosional yang cenderung rendah harus bisa dipahami dan diatasi. Terlebih jika kita sebagai pengusaha punya bawaan sifat seperti ini.
Ada cara agar kita terhindar dari sifat baper yaitu jangan punya sikap berharap pada apa pun. Kenapa tidak boleh berharap? Karena berharap adalah pintu kekecewaan. Tidak semua orang mendapat apa yang mereka harapkan. Dan kebanyakan orang, tidak bisa meng- _handle_ kekecewaannya saat harapannya tidak menjadi kenyataan.
Jadi, prinsip pertama dalam menghindari baper adalah jangan berharap. Dalam bisnis, terapkan prinsip di bawah ini agar tidak baperan.
- Jangan berharap kepada orang yang Anda sayangi
- Jangan berharap kepada tim
- Jangan berharap kepada _supplier_
- Jangan berharap kepada prospek
- Jangan berharap ke pelanggan
- Jangan berharap ke ilmu
- Jangan berharap ke strategi
- Jangan berharap ke data
Ingatlah, bahwa mereka punya keterbatasan. Jadi jangan gantungkan harapan pada apa pun dan siapa pun. Gantungkan harapan hanya pada Allah semata. Karena berharap pada Allah adalah bagian dari iman.
Untuk mengatasi baper, ada beberapa tips, yaitu:
1. Ingat Kembali Tujuan Kita dalam Berbisnis.
Mana yang lebih penting? Baper kita atau masa depan kita? Biasanya, kalau baper bawaannya akan mager (Malas Gerak). Nah, kalau pengusahanya malas, bagaimana dengan bisnisnya?
Sembuhkan baper dengan cara mengingat tujuan berbisnis ( _Strong way_ , alasan dan motivasi kuat yang membuat kita mau memulai bisnis). Mana yang kita prioritaskan, itulah yang kita dapatkan. Jadi, fokus pada awal tujuan bisnis kita.
2. Berikan Asupan Informasi Inspiratif Ke dalam Diri.
Membaca buku motivasi, membaca kisah-kisah inspiratif, menonton acara motivasi, maka kita akan malu kalau sampai baper. Pahamilah bahwa masalah kita sebenarnya tidak ada apa-apanya dengan masalah orang lain.
3. Berkumpullah dengan Orang-orang yang Positif.
Berkumpul dengan orang-orang yang positif akan memberi kita energi. Seperti ikut seminar-seminar, perbanyak kegiatan di luar. Kalau tidak sempat, minimal ikut program kelas belajar atau seminar _online_ di komunitas kita yang sudah disediakan.
4. Miliki Mentor yang Tulus.
Mentor akan membawa kita ke level yang kita belum pernah masuki. Kita akan seperti mentor, cepat atau lambat. Mulai dari bicaranya, cara menyelesaikan masalah, cara bersikapnya, kita akan mencontoh mentor kita.
5. Bermuhasabah (Lakukan Evaluasi Diri).
Jangan merasa 100% benar, kalau sampai bisa merasakan sakit hati, pasti kita tidak 100% benar. Sama orang lain juga tidak 100% salah. Jika ada yang tidak beres, segera lakukan evaluasi, cek proses bisnisnya, evaluasi cara berkomunikasi, segera lakukan perbaikan dan lanjutkan hidup.
Alhamdulillah, bersyukur banget kita berada di komunitas bisnis BP ini. Baik _founder_ atau mentor selalu memberi kita nasehat bahwa *NO BAPER NO TRANSFER*. Jadi kalau gampang baper tidak akan ada yang transfer, walau pun itu _user_.
Demikian tulisan ini semoga bermanfaat.
Label:
Artikel Bisnis,
Artikel BP,
BP,
Entrepreneur,
MOST,
Motivasi,
Motivasi Bisnis,
Pebisnis,
Pedagang,
Pengusaha
Posting Komentar
Komentar ya