*APA IMPIANMU?*
_Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. La ilaha illallahu wallahu Akbar. Allahu Akbar wa lillahil hamdu._ Alhamdulillah setelah sebulan penuh kita berpuasa, tiba saatnya kita merayakan hari kemenangan. Gema takbir terdengar bersahut-sahutan, pertanda saat kita telah usai menjalankan ibadah puasa. Ada makna besar saat kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, tidak hanya berperang melawan rasa lapar, haus tapi juga melawan hawa nafsu.
Dalam suasana bulan Syawal ini saya atas nama pribadi dan juga keluarga mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H. _Taqabballahahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kulla ‘amin wa antum bikhoir,_ mohon maaf lahir dan batin.
Kemarin sebelum melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri, sebagian mitra-mitra BP berkesempatan belajar bersama _founder,_ mendapatkan ilmu yang spesial dalam pembinaan 3 CM. Kenapa spesial? Karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, hari kemenangan umat Islam. Insya Allah setelah melaksanakan puasa, amal-amal kita naik, dosa terkikis, dan insya Allah mendapatkan karunia Allah.
Dalam bahasan kemarin, _founder_ menyampaikan tentang ilmu impian. Untuk mencapai impian, maka harus terpenuhi beberapa syarat, di antaranya:
1. Ilmu spiritual harus beres dulu.
Ketika kita mempunyai impian harus dibungkus niat terkait akhirat. Sebagai contoh ketika kita mempunyai impian beli mobil. Bisa saja kita berdo’a memohon pada Allah supaya bisa beli mobil dari wasilah BP. Namun akan lebih maksimal jika do’anya berdimensi akhirat, contoh: “Ya Allah, anak saya sudah dua, mereka masih kecil-kecil. Kalau naik sepeda motor kasihan mereka, izinkan hamba bisa membeli mobil untuk bisa memberi rasa aman dan nyaman pada anak-anakku yang masih kecil, bisa mengantarkan kedua orang tua dan mertua ke tempat pengajian, bisa pergi ke tempat ibadah, bisa membersamai mitra-mitra.”
2. Emosional impian.
Ada suatu dimensi impian yang memang menggetarkan hati kita, ada juga yang tidak. Sama halnya ketika kita bersedekah, bisa jadi dengan memberi sedekah anak yatim, bersedekah untuk masjid, memberi sedekah guru ngaji itu yang mampu menggetarkan hati kita. Biasanya yang bisa menggetarkan hati kita, maka akan kita lakukan dengan jor-joran. Begitu juga dengan impian, bila ada getaran dalam meraih impian maka akan lebih mudah mendapatkannya. Otak harus menangkap atau mencerna apa yang kita suka. Fitrahnya otak, kalau otak kita tidak suka maka akan menjauh, kalau kita suka maka akan mengulang. Sebagai contoh ketika kita mempunyai impian mobil Avanza, ternyata mobil tersebut mampu menggetarkan hati kita, maka kita perjuangkan.
3. Progresif atau bertahap.
Sah-sah saja kita mempunyai impian besar, tapi dalam pencapaiannya mesti bertahap. Karena kemampuan kita dan otak kita terbatas. Sebagai contoh ketika kita memiliki sepeda motor, terus berkeinginan mempunyai mobil. Beli mobil _second_ seperti Avanza, Xenia dan lain-lain dulu tidak apa-apa. Jangan langsung beli Pajero baru. (Otak kita menolak). Mulai yang dari yang mudah dulu, biasanya kalau bertahap atau bisa diterima, pasangan atau keluarga juga lebih mendukung.
4. Impian diselaraskan.
Kita tahu kalau selaras akan terjadi percepatan, idealnya dengan semua orang. Namun bisa dimulai dengan orang terdekat dulu. Sebagai misal bisa dimulai dengan istri, anak, orang tua, mertua, keluarga dan seterusnya.
Nah, temukan impianmu yang bener-bener bisa menggetarkan hatimu. Kemarin juga ada kabar baik, alhamdulillah dengan izin dan karunia Allah, dengan perjuangan semua mitra-mitra BP, target sedekah untuk masjid An-Nahl di London tahap pertama yang target awalnya tercapai di bulan Oktober ternyata bisa tercapai di tanggal 1 Mei ini. Allahu Akbar.
Insya Allah dengan izin Allah, dengan wasilah BP, impian-impian mitra dan kita akan bisa terwujud satu per satu. Aamiin.
Tentu kesemuanya tersebut harus disertai ikhtiar yang sungguh-sungguh, kesabaran, keuletan dan juga do’a.
Demikian _sharing_ pagi ini, semoga membawa manfaat.
*Bambang Kastoro*di teruskan
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Posting Komentar
Komentar ya