*Menjual Dengan Kekuatan Perasaan*
Dalam pergaulan kita selama ini, pastinya teman-teman pernah mengalami masa di mana emosi tersulut karena suatu hal. Sampai-sampi muncul kata-kata "lo jual, gue beli" he..he. Padahal, terkadang masalahnya hanya sepele. Hanya salah paham saja. Namun, jika sudah melibatkan perasaan memang bisa jadi seperti ini akhirnya.
Ternyata urusan perasaan ini tidak hanya terjadi pada momen ketika kita emosi atau jatuh cinta saja, namun bisa juga kita manfaatkan dalam hal bisnis dan penjualan. Calon pelanggan yang bisa kita manipulasi secara positif perasaanya, akan jauh lebih mudah untuk kita arahkan sesuai dengan keinginan. Mau tau seperti apa caranya? Baca terus sampai habis ya.
Mungkin teman-teman sudah tidak asing lagi dengan istilah psikologi _marketing._ Bahkan saking luasnya bahasan ini, ada banyak teori yang bisa kita praktekkan secara langsung. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tips yang sederhana namun hasilnya akan luar biasa jika kita mau konsisten dalam mempraktekkannya.
Bagi kita para _marketer_ pemula, pasti ingin sekali menerapkan ilmu psikologi _marketing_ untuk menghasilkan penjualan secara maksimal. Namun, masalahnya tidak semua _marketer_ memahami cara yang tepat. Untuk itu, kita perlu memahami beberapa cara dan tips berikut ini agar penerapan psikologi _marketing_ bisa berjalan serta tepat sasaran.
1. Bantu dan pahami calon pembeli.
Tips pertama yang harus kita lakukan berdasarkan teori psikologi _marketing_ adalah dengan membantu memahami motivasi calon pembeli berkaitan dengan produk yang ingin kita tawarkan. Pendekatan yang dapat kita lakukan salah satunya dengan menggunakan kata yang lebih halus ketika menyampaikan informasi. Contohnya, dari pada menggunakan kata _"trial"_ lebih baik diganti dengan "gratis untuk bulan pertama".
Memahami jenis pembeli juga penting, karena memang ada beberapa tipe pembeli. Seperti pembeli yang mengutamakan harga murah, pembeli yang suka berbelanja dalam jumlah banyak, atau pembeli yang mengutamakan _value._ Dari setiap tipe pembeli yang ada, tentunya membutuhkan model pendekatan yang berbeda agar mereka lebih nyaman melakukan transaksi dengan kita.
2. Berikan tingkatan label pelanggan.
Salah satu aspek yang dapat kita manfaatkan dari psikologi _marketing_ adalah dengan memberikan label pada pelanggan. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih istimewa dan mendapatkan pelayanan khusus.
Contohnya menggunakan label pengguna eksklusif, premium, dan sebagainya dengan keunggulan yang berbeda dibanding biasanya. Selain itu, kita juga bisa memberikan dalam bentuk hadiah, seperti _merchandise,_ gratis ongkos kirim untuk syarat khusus, dan lainnya agar mereka merasa spesial.
3. Berikan kejutan dan lakukan penawaran dengan teknik _Devil's Advocad._
Saat melakukan penawaran produk, kita bisa memberikan beberapa studi kasus yang aktual dan paling relevan agar calon pelanggan lebih yakin dengan produk yang kita tawarkan. Cara lain, kita juga bisa memberikan kejutan pada calon pelanggan.
Contoh, kita menyelipkan hadiah kecil di dalam paket yang dipesan oleh konsumen. Meski nilai hadiahnya tidak mahal, namun kejutan kecil yang tidak disangka seperti ini dapat menciptakan perasaan gembira. Nah, karena saking gembiranya pelanggan bisa jadi membagikan rasa terimakasihnya di sosial media. Dampak berikutnya, peristiwa seperti ini dapat membentuk citra positif pada _brand_ kita secara organik.
Nah, demikian penjelasan terkait teknik psikologi _marketing_ yang dapat kita gunakan untuk mengembangkan bisnis. Bagaimana pun juga, kelangsungan bisnis sebagian besar berhubungan dengan cara kita membangun hubungan baik dengan pelanggan, jumlah pelanggan yang loyal, dan omset penjualan yang berhasil kita dapatkan.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat.
*Eko W. Nugroho.*
_Master Of Selling Team._
Diteruskan Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd
Posting Komentar
Komentar ya