Bersama Ustadz Hendio Anjasmara, M.Pd (Wakil Pimpinan Perguruan Mualimin Muhammdiyah Kota Taluk Kuantan, Kab. Kuansing(
Assalamu'alaikum
Mata Lebah dan Mata Lalat
Meski sama berfungsi sebagai indera penglihatan, ternyata dalam substansi, berbeda antara keduanya.
Perbedaan antara mata lebah dan lalat tentu didorong oleh instink otak, nafsu, dan isi diri yang dimiliki. Kenapa lebah lebih cepat menemukan bunga meski jauh di seberang samudra, kenapa pula lalat cepat menemukan kotoran meski ditutup dengan tutup yang rapat. Hal ini disebabkan oleh beberapa perbedaan sifat keduanya.
Adapun i’tibar yang bisa diambil dari mata lebah dan mata lalat. Sisi i’tibar bagi manusia mengajarkan, betapa hebat mata lebah. Mata yang memandang banyak kebaikan. Meski berhadapan dengan setumpuk kelemahan sesama, ia hanya memandang sisi kekuatan (kebaikan) sesamanya. Bukan seperti mata lalat. Meski ada setumpuk kebaikan pada diri sesama, namun membutakan matanya dari kebaikan yang ada.
Hal ini tertera pada firman Allah : … “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (Q.S. Ali lmran :191 ).
Kembali ke kita, dalam sikap sehari hari, apalagi kita seorang pebisnis, apakah mata kita tertuju ke bunga atau ke “maaf” kotoran-kotoran disekitar kita? Apakah kita selalu bersyukur dan atau terus mengeluh?
Apakah kita juga terbiasa lihat hal-hal yang positif, peluang-peluang yang ada, dan bisa kita lakukan atau terbiasa melihat hal-hal yang negatif? Cari alasan, terus beralasan dan kesulitan-kesulitan terus yang dibahas.
Seperti kita di BP, alasan susah closing, belum bisa menawarkan, sulit ketemu calon pembeli, dan berbagai macam alasan lainnya.
Semua Kembali lagi ke kita, mau pilih menunya yang mana? Seperti lebah atau seperti lalat?
Nah, kalo kita sudah terbiasa fokus ke bunga, walaupun ada kotoran, tetap indah kok. Gitu juga saat kita jalani bisnis BP, fokus aja pada ITP nya, jalani prosesnya pasti aka nada hasilnya dan tetep semangat terus.
Kebalikannya, kalo kita sudah fokus pada kotoran, alasan-alasan. Maka peluang-peluang, kemungkinan-kemungkinan yang ada yang membuat kita lebih baik, tercapai impian-impian itu juga pasti kita tetap beralasan-beralasan yang pada akhirnya jauh dari harapan dan pencapaian.
Dari hal diatas, Kembali lagi, apakah kita punya mata lebah atau mata lalat? Yang semuanya mirip-mirip juga. Pastinya kita mau seperti lebah, sungguh mulia manusia yang memilih sifat lebah. Atas kemuliaan lebah pada dirinya, wajar bila Allah memberi nama lebah (an-Nahl) sebagai salah satu surat dalam al-Quran.
Rasulullah SAW Bersabda: "Perumpamaan seorang Mukmin bagaikan lebah, ia tidak makan kecuali yang baik dan tidak memberi kecuali yang baik." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Namun, untuk menjadi lebah perlu ketekunan, keuletan serta kesungguhan dan mata lebah selalu memandang sesuatu dengan kebaikan bukan dengan keburukan.
Semoga bermanfaat.
*Muarofah.*
Repost RR
Posting Komentar
Komentar ya