SENTAJO RAYA, KUANSING - Di Era Informasi
Teknologi (IT) yang perkembangannya begitu pesat
dan melesat, semua kalangan saat ini sudah banyak
berselancar di dunia media digital.
Dengan Sistem Bleanded Learning, SMAN 1 Sentajo Raya Hasilkan 4 Film Pendek
Tak jarang para pengguna internet menyukai beberapa
aplikasi seperti Tiktok, Instagram (IG), Facebook (FB),
Whatsapp (WA), Youtube (YT), Google Form dan
banyak lagi media sosial lainnya sebagai sarana
komunikasi dan bersosialisasi.
Hal ini juga sangat dirasakan oleh semua kalangan
termasuk dalam dunia pendidikan, semua guru dan
siswa di Indonesia.
Apalagi ketika pandemi covid 19
berlangsung 2 tahun yang lalu. Para pendidik (guru)
dan peserta didik ketika pembelajaran terbatas, proses
pembelajaran dilakukan dengan dalam jaringan
(daring). Sehingga mau tidak mau, siap tidak siap
"wajib" mengikutinya agar tidak ketinggalan.
Secepat apapun IT melaju, tidak akan kembali semula
seperti yang dimilikinya. Artinya ketika IT sudah
berjalan takkan kembali seperti kebiasaan yang
dialami. Sehingga kita diarahkan mengetahui dan
menguasainya, untuk memudahkan proses yang
dilakukan di sekolah.
Begitu yang terjadi di SMAN 1
Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi
Riau, yang melakukan sistem Bleanded Learning. Yang mana, yang dimaksud dengan Sistem Bleanded
Learning adalah pembelajaran yang memadukan
sistem Daring dan Luring (luar jaringan). Daring artinya
pembelajaran yang dilakukan dengan koneksi atau
tersambungnya dengan jaringan internet, sedangkan
luring berarti pertemuan yang dilakukan dengan tatap
muka.
Pemanfaatan memadukan dua sistem ini (daring dan
luring) diterapkan salah satunya di bidang
Pembelajaran Seni Budaya (Teater, Film).
Proses
awalnya dilakukan dengan menyusun Tim produksi,
pemilihan aktor, proses penulisan naskah, proses
latihan, penguasaan naskah yang akan dilakukan, dan
selanjutnya di record dengan media digital android.
"Terakhir masuk ke meja editor. Di tangan dingin editor
karya akan menjadi satu kesatuan yang utuh dibumbui
musik pengiring yang dinamakan ilustrasi musik,"
ungkap Guru Seni Budaya SMAN 1 Sentajo Raya,
Ronaldo Rozalino, S.Sn.,M.Pd kepada Kilasriau.com
(Kilasriau.com), Rabu (14/06/2023) malam, di Teluk
Kuantan.
"Kemudian hasilnya di publish ke media digital seperti
YouTube dan aplikasi yang lainnya, dengan beragam
tema film yang diselesaikan. Tema yang dihasilkan
setiap kelas berbeda materi, sehingga warna karya film
pendek akan beragam. Film-film ini berdurasi minimal 5
menit dan maksimal 10 menit," ungkapnya lagi.
Film pendek yang dihasilkan masing-masing kelas
sebagai berikut:
1. Film Pendek yang berjudul Harapan Orang Tua
garapan Kelas XI MIPA 1
2. Film Pendek Impian Petani Garapan Kelas XI MIPA
2
3. Film Pendek Kelas Ricuh Duta Telat Kelas XI IPS 1
4. Film Pendek "Rumah Godang Adat Suku Suku
Sentajo Garapan Kelas XI IPS 2
4 film pendek yang telah dihasilkan oleh peserta didik
SMAN 1 Sentajo Raya sebagai bentuk mewujudkan
kurikulum Merdeka Belajar Merdeka Mengajar," kata
Ronaldo Rozalino.
Hal ini adalah pembelajaran berpihak pada peserta
didik. Dengan media digital, dapat memberikan ruang
kreativitas seni peserta didik, tentunya dengan arahan
pembimbing atau guru.
"Sahabat guru dimanapun berada, mari kita optimalkan
pemanfaatan media digital yang sedang tinggitingginya. Berdasarkan sumber yang saya baca,
Indonesia terletak di posisi 3 dunia dalam pemanfaatan
media digital ini," begitu kata Ronaldo Rozalino
"Sungguh besar harapan kita semua memasukkan
konten-konten kreatif, di tengah maraknya konten
unfaedah, hoax, fitnah, kekerasan, LGBT, SARA dan
lainnya," kata Ronaldo prihatin.
"Selamat dan sukses dengan hasil karya bersama tim
kelasnya masing masing. Teruslah berproses,
berkarya, berprestasi dibidang masing-masing. Jangan
pernah berhenti sampai Tuhan mengatakan saatnya
pulang," ujar Ronaldo
"Semoga Allah meridhoi dalam usaha
mengembangkan pendidikan melalui media digital ini,
output yang dihasilkan siswa berkarakter, disiplin,
tanggung jawab, ber etika, berakhlak mulia, santun
peserta didiknya serta taat pada Tuhan dan Rasulnya,"
demikian harap Ronaldo
"Salam Budaya Literasi Digital (Sabuligi)," tutupnya.(*)
Sumber Asli: https://www.kilasriau.com/news/detail/17292/dengan-sistem-bleanded-learning-sman-1-sentajo-raya-hasilkan-4-film-pendek
Posting Komentar
Komentar ya