*LELAH BOLEH, MENGELUH JANGAN*
Kamu suka mengeluh? Mengeluh sebenarnya adalah hal wajar yang sering dilakukan hampir semua orang. Mengeluh juga merupakan salah satu bentuk cara untuk mengeluarkan keluh kesah yang ada di dalam hati, sehingga tidak menjadi stres dan malah merusak kesehatan. Namun, hati-hati bila kamu terlalu sering mengeluh. Misalnya, apa saja dikeluhkan, mulai dari hal yang sepele sampai masalah besar. Bahkan, hampir setiap menit kamu mengeluh. Pasalnya, terlalu sering mengeluh bisa jadi merupakan tanda gangguan mental.
Menurut ahli kejiwaan, mengeluh merupakan salah satu bentuk โ _coping mechanism_ โ untuk menghilangkan stres, seperti kecemasan atau rasa takut. Namun, keluhan yang dikeluarkan secara berlebihan bisa menjadi pertanda negatif dari kesehatan mental seseorang. Hal ini karena manusia yang sehat jiwanya cenderung bisa menerima diri sendiri apa adanya, bisa menerima orang lain dan kondisi di sekitarnya apa adanya dan juga bersikap optimis. Sedangkan orang yang sering mengeluh, merasa tertekan, sering protes dan mengalami penurunan fungsi kognitif atau emosi, orang tersebut bisa dicurigai memiliki masalah dengan kejiwaannya.
*Tips Agar Tidak Sering Mengeluh*
Karena mengeluh bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan mental kamu, maka kurangi mengeluh. Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba agar tidak mudah mengeluh:
*1. Jaga Pikiran Tetap Positif*
Membiasakan diri mengeluh sama saja dengan membiarkan diri dipenuhi oleh pikiran negatif. Itulah mengapa semakin sering kamu mengeluh, semakin negatif pikiran yang ada di kepala kamu. Jadi, agar tidak mudah mengeluh, kamu perlu menjaga pikiran kamu tetap positif.
*2. Perbanyak Bersyukur*
Mengeluh juga bisa berarti kamu tidak mensyukuri apa yang ada. Misalnya, kamu mengeluh karena hidup selalu susah, atau karena gaji selalu pas-pasan, dan sebagainya. Nah, dengan bersyukur, kamu akan lebih bisa menghargai dan bahagia dengan apa yang kamu miliki sekarang.
*3. Buat Perubahan*
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bila hanya mengeluh tanpa ada aksi untuk membuat perubahan, maka keluhan akan menjadi tidak efektif. Masalah tetap ada, dan kamu akan terus mengeluh. Karena itu, meskipun kecil, buatlah sebuah perubahan yang dimulai dari diri sendiri. Misalnya, kamu sering mengeluh karena cuaca kian hari kian panas. Nah, kamu bisa โmendinginkanโ bumi kembali dengan mengurangi sampah plastik misalnya ๐.
Nah, itulah penjelasan mengenai sering mengeluh yang bisa berdampak pada kesehatan mental. Bila kamu punya masalah atau mengalami stres yang bikin kamu sering mengeluh, curhat saja ke psikiater.
Sikap mengeluh bisa terjadi pada suatu bisnis. Karena dalam bisnis kita tidak tahu apa yang terjadi ke depannya. Kita hanya bisa memprediksi. Kita hanya menjalani prosesnya, hasil akhir mutlak ada pada Allah. Yang perlu kita lakukan dalam berbisnis adalah *NYUD*. Ingat, jangan dibaca _dobe_ biar gak nyud-nyud๐คญ. Pertama, niatkan yang kuat dalam hati bahwa kita menjalani bisnis. Kedua, yakin. Yakin pada Allah, pada Rosul, pada founder, mentor, yakin pada produk dan yakin pada diri sendiri. Ketiga, ulet. Ulet di sini adalah menjadikan diri pebisnis yang handal, kuat, tahan banting dan tidak gampang menyerah. Sebagai contoh bisnis di BP, ketika menawarkan bisnis ke calon mitra, kita ditolak tapi tidak menyerah. Tetap cari mitra lain yang mau gabung. Begitu seterusnya. Keempat, _duplikasi_. Dalam bisnis khususnya di BP teknik _duplikasi_ adalah teknik yang tepat dalam mencari mitra. Yaitu meniru leader yang sukses. Niru plek, plek, tanpa modifikasi. Karena _leader_ yang kita tiru sudah sukses. Jadi dijamin kita akan ikut sukses. Seperti gerbong kereta api, ketika masinisnya sudah sampai tujuan, akan diikuti gerbong berikutnya. Masinis ibarat mentor dan gerbong di belakangnya adalah kita sebagai mitra bisnisnya. Jadi, dalam bisnis lelah boleh, mengeluh, jangan. Istirahat boleh, berhenti jangan. Merenung boleh, putus asa, jangan. Tetap semangat dan jangan menyerah. _Keep fight_ ya...
Demikian tulisan ini semoga bermanfaat.
*IDA- DEDY*
Repost Ronaldo Rozalino BP
Posting Komentar
Komentar ya